Sudah 3 hari, Reyna tidak tinggal bersama Ray. Dan ia mengikhlaskan Abangnya yang tak mengizinkannya tinggal bersama Ray. Kenapa? Karena ia masih bisa bertemu Ray disekolah.
"Reyna" Panggil Abian kepada Reyna yang sedang enteng duduk disampingnya sambil menonton tv.
"Kenapa Bang?" Tanya Reyna.
"Abang pengen kamu jawab jujur!" Ucap Abian menatap Reyna serius.
"N-nanya apa Bang?" Tanya Reyna takut. Ia takut akan ditanya tentang...
"Lo masih ketemuan sama Ray disekolah?" Baru juga dipikirin mau ditanya tentang Ray, ehh emang nyatanya gitu.
"H-hah? Ya E-enggak, hehehe" Jawab Reyna menahan kegugupannya.
Abian menatap intens mata Reyna dan mendapat kebohongan didalamnya. Reyna ditambah gugup ketika abangnya menatapnya penuh selidik.
"Bohong" Tebak Abian.
"R-reyna jujur!" Elak Reyna cepat.
"Trus kenapa gugup gitu?" Tanya Abian datar.
"Reyna takut karena ditatap segitunya sama abang" Jawab Reyna setengah jujur.
Abian menghela napas gusar. "Abang izinin lo tinggal sama Ray lagi"
Sontak, Reyna membulatlan matanya sempurna sambil menganga tidak percaya.
"Be-beneran?" Tanya Reyna tidak percaya.
"Iya Reyna. Gue ngizinin lo tinggal sama si brengsek itu" Jawab Abian terkekeh melihat ekspresi Reyna.
Setelahnya, Reyna memeluk Abian erat dan mengecup pipi kanan dan kiri milik Abian.
"Makasih Abang!!"
*****
Reyna sudah berada di depan Mansion milik Ray sambil membawa sebuah paper bag berisikan kue yang dibuat oleh Reyna. Ia ingin membuat surprise untuk kekasihnya. Pasti Ray sangat senang, pikir Reyna.
I
a berjalan pelan ke dalam mansion dan mendapatkan dua orang berbeda jenis kelamin tengah berpelukan.
"Gue hamil" Ucap perempuan yang tengah memeluk erat sang kekasih.
Reyna tidak percaya apa yang telah dikatakan oleh perempuan itu. Air matanya jatuh tanpa seizin Reyna. Segera ia mengusap kasar dan berjalan seakan tidak ada apa-apa.
Reyna seperti mengenal perempuan itu! Dia... Jessie? Tunangan Nathan?
Ray terkejut dengan kehadiran Reyna yang sedang tersenyum miris. Ray segera melepas pelukannya
"Hai! Aku ganggu ya? Em, aku hanya pengen ngasih ini aja ke Ray" Ucap Reyna kecewa. .
Ray menatap manik mata Reyna dan mendapat kekecewaan dimata Reyna. Ray tidak nyangka bahwa Reyna akan berubah drastis. Reyna yang sering memanggilnya Bram, sekarang memanggilnya Ray. Reyna sering ngomong pake nama, sekarang ngomong pake Aku-Kamu.
"Reyna" Panggil Ray menghampiri Reyna.
"Abang bakal nyari aku. Jadi, aku pulang dulu" Pamit Reyna lirih. Reyna berusaha menahan air mata yang berlomba-lomba ingin jatuh.
"Aku bisa jelasin" Cegah Ray.
"Emang apa yang perlu dijelasin? Aku gak butuh penjelasan kok. kamu tenang aja" Ucap Reyna tersenyum. Ray membenci senyum sendu Reyna. Bisa-bisanya Reyna tersenyum ketika hatinya remuk.
"Hei... aku tau kamu salah paham"
"Dia siapa?" Tanya Jessie.
"A-aku temennya kak" Balas Reyna membuat Ray melotot tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE RAY (END) ✔︎
Teen Fiction"Lo pacar gue! Dan milik gue selamanya" Ucap lelaki itu memegang lembut dagu Reyna "Kamu mau Reyna jadi milik kamu? Tapi, Reyna gak mau..." Tolak Reyna lembut menatap kedua manik mata cowok tersebut dan tak lupa bibir yang dimanyunin kedepan menanda...