18. Rencana pertama✓

2.1K 322 12
                                    

♥Happy Reading♥
°°°°°°°

'Gudang' Tulisan itu tertera di atas pintu sebuah ruangan. Akhirnya mereka sampai dan harus segera mengambil bangku sebelum bel masuk berbunyi.

Jungwon berhasil meminta kunci kepada penjaga sekolah sebelumnya. Ia membuka pintu gudang itu segera.

Ternyata barang yang ada di dalam gudang itu tersusun rapi. Hanya saja sedikit berdebu dan gelap.

"Kotor sekali," Taeyong bersuara.

"Kyungmin, tolong bantu Aku mengambil meja yang ada di ujung sana," pinta Jungwon mengarahkan pandangannya ke salah satu sudut gudang itu.

"Baik."

"Aku juga akan membantumu," kini Jinna juga ingin turun tangan.

"Tidak. Kau tunggu sebentar di luar bersama Taeyong. Kami tak lama."

"A-akuu?!" Taeyong terkejut.

"Kumohon. Sebentar saja.." Jungwon memohon dengan nada suara sedikit diturunkan.

Taeyong mendengus. "Baiklah."

Jungwon dan Kyungmin segera mengambil bangku di dalam. Sementara Taeyong dan Jinna hanya saling diam menunggu di luar. Tak ada percakapan antara keduanya. Suasana canggung sedikit terasa. Tiba-tiba suhu tubuh Taeyong menurun karena atmosfer yang Ia tak sukai. Ia butuh ke toilet sekarang.

"Jinna. Aku harus ke toilet sebentar."

"Baiklah. Cepatlah kembali."

Taeyong meninggalkannya sendirian. Ia merasa bosan tak ada yang menemaninya di luar. Sampai akhirnya, Jinna dikejutkan oleh seorang siswa datang menghampiri dengan tergesa.

"Permisi. Apa Kau Jinna siswi baru itu. Kau adik dari Jungkook Hyung bukan?" tanya siswa tersebut.

"Benar. Ada apa?"

"Kepala sekolah memanggilmu di ruangannya segera. Beliau sudah menunggumu."

"Hanya Aku?"

"Iya. Baiklah Aku harus segera pergi. Sampai jumpa," siswa itu segera pergi setelah memberi Jinna informasi. Karena Ia belum terlalu paham dengan area gedung sekolah itu. Tak mungkin Ia harus menunggu Taeyong kembali untuk menemaninya pergi. Terpaksa Ia harus meminta Jungwon menemaninya.

Segera Jinna masuk ke gudang. "Wonnie. Tolong temani Aku ke ruang kepala sekolah. Aku belum terlalu paham dengan area sekolah ini. Taeyong tak kunjung kembali dari toilet."

"Kyungmin. Tolong temani Jinna, ya."

"Aku memgajakmu. Kenapa Kau memintanya menemaniku?!" Jinna kesal.

"Aku harus membawa bangku ini ke kelas. Kyungmin akan menemanimu. Sebentar lagi jam belajar dimulai. Kalian segeralah pergi. Nanti langsung ke kelas saja. Aku juga akan langsung ke sana."

Jinna pasrah. "Baiklah."

Mereka segera pergi meninggalkan Jungwon sendiri yang masih berusaha membersihkan bangku yang tertutupi oleh debu. Karena fokus dengan kegiatannya. Ia terkejut kala mendengar seseorang memainkan pintu dari luar.

Red Blood •[EN-]•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang