•• tiga puluh satu ••

22 4 0
                                    

Kala and Her Prince Bee – 31

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kala and Her Prince Bee – 31

Semua orang punya caranya tersendiri dalam menunjukkan kepedulian. Dia yang acuh tak acuh kepadamu, belum tentu tidak peduli. Sedangkan, dia yang terlihat peduli, belum tentu benar peduli. Semua hanya tentang permainan manipulasi. 

┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈

Kala menutup pintu kamarnya, tak lupa menguncinya agar tak seorangpun bebas masuk ke dalam ruangannya. Gadis itu meletakkan tote bag miliknya di atas meja belajar, sementara dua lembar kertas masih ada di tangannya. Gadis itu mendaratkan tubuhnya di atas kursi. Pandangannya masih setia melihat kedua lembar kertas itu secara bergantian. Air matanya yang tadi membasahi pipinya, kini sudah mongering.

Kala meletakkan kertas LIHS nya ke atas meja. Sedangkan kertas yang satunya, yakni formulir pendaftaran lomba itu masih senantiasa ia pegang. Kala meraih tote bag, dan mencari ponselnya di dalam sana. Gadis itu segera mengaktifkan data seluler, dan beberapa notifikasi langsung menyerang masuk. Kala membuka pesan teratas, yakni dari pak Andre. Dosennya itu mengirimkan satu fail dengan jumlah 10 halaman itu kepada Kala. Fail itu berisi persyaratan umum, dan persyaratan khusus lomba karya tulis, kemudian ada juga tema yang bisa dipilih untuk diangkat menjadi tulisan ilmiah itu. Di akhir halaman, ada beberapa kriteria naskah terbaik, yang membuat Kala menarik napasnya panjang.

1. Kesesuaian dengan format penulisan yang tercantum di juknis.
2. Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3. Penulisan dan kesesuaian judul dengan tema.
4. Aktualisasi topik dan fokus bahasa yang dipilih.
5. Kreativitas gagasan dan pembahasan.
6. Adanya inovasi dalam pembahasan.
7. Originalitas gagasan.
8. Kesesuaian sumber informasi dengan acuan yang digunakan.

Total keseluruhan 8 kriteria naskah terbaik, dan itu jelas membuat kepala Kala terasa berdenyut. Ini pertama kalinya ia mengikuti lomba di jenjang universitas, dan ia harus langsung dihadapkan dengan lomba karya tulis ilmiah. Jika saja dulu Kala serius dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia yang membahas perihal karya tulis ilmiah, maka ia tidak akan sepusing ini tentunya.

Kala mengambil napas panjang, sebelum gadis itu mengambil pulpen, dan mulai mengisikan identitasnya di formulir perlombaan itu. Meskipun terlihat berat, tapi Kala harus tetap mengikuti lomba itu, dan membuktikan bahwa ia bisa membanggakan kedua orang tuanya melalui lomba ini.

Kala menuliskan namanya di formulir itu. Tak lupa dengan asal universitas, program studinya, nomor induk mahasiswa, dan beberapa data pribadi seperti alamat, dan nomor handphone. Setelah mengisi formulir itu, Kala mengambil foto berukuran 3x4 miliknya, dan segera menempelkan foto berlatar merah itu dengan double tape ke atas lembaran kertas itu. Terakhir, Kala membubuhkan tanda tangannya di bawah fotonya. Gadis itu tersenyum kecil, sembari merapalkan harapan untuk lomba pertamanya. Semoga, ia tidak akan mengecewakan siapapun di sini.

Kala and Her Prince Bee [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang