2

3 0 0
                                    

07:40

Nara membuka mata nya perlahan lalu melirik jam di dinding. Nara melotot tak percaya dia terlambat untuk ke sekolah.

" Naraa bangun cepetan udh jam segini" teriak sepupunya yaitu Rafa.

" IYAAA"

Nara langsung bangkit dari tempat tidur nya memasuki kamar mandi. Sudah jdi kebiasaan nara tidak mandi pagi di rumah jika telat, nara memilih mandi di sekolah dia hanya menggosok gigi dan juga cuci muka saja.

Nara langsung bergegas menyusul kedua kaka nya di bawah. Sampai di bawah kedua kaka nya dan tante zahra menatap nara.

" Abang ayo berangkat bentar lagi jam 8 " kata nara. Kedua kaka nya saling menatap dan tertawa terbahak-bahak.

" HAHAHAHAHAHHAAHAH jam 8 mbah mu noh liat masih jam set 7 " kata Rafa tertawa kencang. Nara melirik jam di handphone nya, wajah nya menahan amarah saat ini.

" bukan ulah gua ya tuh abang lo yg atur jam katanya biar ga telat mulu" lanjut rafa. Raja mendengar fitnahan itu memukul Rafa.

" sebel gua sama lu berdua dah ah tante Zahraa tuh abang nya iseng ke Nara muluu ih " kata Nara dengan wajah akting nya.

" Bang kamu jangan gitu dong, zahra rapihkan baju mu itu kerah mu noh" kata tante zahra. Nara pun mengangguk dia langsung merapihkan baju nya.

" Non bekel nya udh siap ini " kata bibi memberikan sekotak nasi buat Nara.

" yaudah ayo berangkat gua ada urusan sama bu Tini hari ini" kata Raja.

" yaudah sana tar telat juga" ucap Zahra.

Mereka bertiga pun berpamitan ke Zahra orang tua dari Rafa.

Raja Dan Anara anak dari Dani Hermansyah dan Nina Tamara. Namun Nina telah pergi meninggalkan mereka selama-lamanya karna sakit yang di derita. Sedangkan Dani sudah 4 tahun tidak ada kabar nya setelah pergi meninggalkan rumah. Zahra adik dari Dani pun datang untuk mengurus kedua anak dari kaka nya tersebut. Kebetulan Zahra juga telah cerai dengan suami nya. Nina meninggal saat anak² Anara kelas 4 sd.

07:00

" nar lu udh tau tentang jo?" tanya Rafa.

" udh kenapa emang?" tanya nara dengan santai.

" trs lo knp td mlm tiba² di lantai? " pertanyaan Rafa membuat anara bingungg menjawab nya.

" dia sakit kata tante zahra" ucap Raja. Anara menghela nafas bebas nya untung nya Raja bisa menjawab nya.

" ohh gitu"

Akhirnya mereka sampai di parkiran sekolah. Beberapa murid ada yg iri dengan Anara yang di kelilingi oleh lelaki tampan, salah satunya Kaka nya yg merupakan most wanted di sekolah ini. 

" Ka Raja makin hari makin ganteng bangett "

" Pengen jdi Nara deh rasanya "

" ih Rafa juga ga kalah ganteng"

begitu lah omongan beberapa siswi sekolah.

Anara mulai memasuki kelas nya betapa terkejut nya ia melihat meja nya di penuhi makanan.

" echa ini makanan punya lo semua?" tanya anara bingungg.

" ga ini punya lo dari si Jo, tuh gua dapet dari mike " kata echa. Anara menaruh tas nya, lalu ia mengambil kantong plastik di meja nya dan memasukan semua makanan nya ke dalam kantong plastik.

" Mau lu apain?" tanya echa.

" balikin ke orang nya" kata Nara.  Echa terkejut lalu menahan tangan Nara.

" Jangan plisss lumayan buat cemilan di kelas, mending buat gua okay gua laper dari tadi " ucap echa memohon.

" ga, nnti gua beliin yg lebih banyak asal jangan dari dia" ucap Nara.

" Nar pliss okay hargain aja " kata Echa. Akhirnya nara memilih ngalah, dia menaruh plastik itu di meja Echa.

" Thank you nara"

Nara bangkit dari tempat duduk nya meninggalkan Echa. Echa yg niat menyusul nya memilih diam karna tau apa yg bakal terjadi.

Ya Nama menghampiri Jo yg sedang memainkan ponsel nya. Nara masuk ke dalam tanpa aba².

Brak.

" Astagfirullah kaget anara" Teriak laki² di ujung. Nara tak peduli kan itu dia hanya menatap jo yang juga ikut menatap nya.

" Gua minta lo ga ush kirim² makanan lagi, stop jo kita udh selesai. Jangan ganggu gua lagi karna ini adalah perintah bukan permintaan. Lo itu punya janji ga bakal ganggu gua lagi jo dan janji adalah hutang lo gaush ganggu gua lagi karna lo itu bukan siapaa² gua lagi, anggep aja kita gak pernah kenal dan ga ush saling kenal karna gua udh lupa sama lo" Kata nara panjang lebar. Jo hanya terdiam tak membalas ucapan Anara. Semua yg ada di kelas mendadak hening ketika anara datang.

Setelah mengucapkan itu anara pun pergi meninggalkan kelas Jo.  Tak sadar kedua kaka nya melihat kejadian itu hanya bisa diam. Anara jika sudah sakit hati dia tidak ingin mengenal nya lagi   (kecuali Raja dan Rafa ), Bahkan Anara membenci papah nya sampai saat ini.

" lo bener nar gua janji gua ga bakal ganggu lo " gumam Jo.

Jo memang cinta pertama Anara namun Jo telah menyakiti hati Anara sehingga anara tidak ingin berurusan lagi dengan nya.

" Anara gua bakal ttp awasin lo dari jauh kalo emng lo risih, tapi lo adalah milik gua dan ga bakal ada yg boleh milikin lo selain gua" batin nya.

DEAR ANARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang