[COMPLETED] CONTRAMANDE FIGHT! :#03.CONTRAMANDE SERIES(BRYAN STORY)

EPILOG.

Bacanya sambil dengerin lagu di multimedia ya ;) .
.
Have a great weekend everyone.
.
Dan akhir kata, terima kasih banyak karena sudah mau mengikuti kisah ini padahal saya sempat hiatus bertahun-tahun. Hiks terharu. Maaf karena kurangnya banyak sekali. Jika sudah sempat akan terus saya perbaiki baik dari segi kerapihan maupun plot 🙏karena bagi saya saat ini yang terpenting menyelesaikan satu persatu cerita lama saya dulu agar tidak terbengkalai dan juga berusaha konsisten. Lebih kepada janji diri sendiri juga untuk kawan2 pembaca yang baikkkk banget sudah sampai di tahap ini. Makasi banyak ya.
.
Judul lagu multimedia : Beethoven 5- Secret One Republic.

🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌

Tidak ada akhir yang sempurna. Hanya ada kata 'bahagia' atau 'tidak' dalam menuju step kehidupan berikutnya. Kesempurnaan terjadi setelah kematian .
- Robert Galbraith-

💮💮💮💮💮💮💮💮💮

JEJU, SETAHUN KEMUDIAN.

Hari ini sangat indah. Matahari bersinar cerah. Warna-warni pelangi sisa hujan subuh tadi melengkung bagai tangga, seakan merupakan jalan menuju surga. Sebuah metafora sempurna untuk memulai pagi ini.

Sekarang baru pukul 06.00 KST. namun aku sudah hampir selesai didandani.

Tinggal menempelkan mahkota terbuat dari bunga aster merah muda ke atas kepalaku dan voila. Aku pun selesai.

Para perias membiarkanku melihat pantulan diriku sendiri pada cermin seluruh badan. Tubuhku terbalut sempurna gaun mermaid lengan panjang berbahan lace-satin, warna putih gading. Rambutku yang kini sudah sepanjang punggung sengaja dikepang jadi satu di belakang kepala.

Pintu kamar tempatku dirias dibuka dari luar, dua sosok perempuan tak kalah cantik dariku beranjak masuk. Kania dan Rosita, istri dari Direktur Mata Garuda, Jalal, terlihat sama menawan juga mempesonanya.

"Coba lihat ini, cantik sekali dirimu" puji Kania. Berjalan mendekatiku.

"Benarkah? Tadinya gaunnya agak sedikit kebesaran" jawabku. Mencoba membetulkan bagian pinggang. Sambil melirik ke arah kaca.

"Itu kamu yang kekurusan sayangku" celetuk Rosita, lantas meletakkan satu tangannya melingkari bahuku. Kali ini dia tidak perlu berusaha untuk berjinjit karena solnya nyaris setebal tinggi badanku.

"Tapi aku tidak percaya hari ini datang juga. Aku sangat nervous, padahal bukan aku yang mau menikah" celetuk Rosita.

"Lokasinya memang sangat indah. Jeju pilihan terbaik" puji Kania.

"Betul. Aku jadi ingin mengadakan resepsi lagi" celetuk Rosita dengan kedua bola mata melebar.

"Sama siapa?" Godaku.

"Ya sama suamiku lah memangnya sama siapa lagi..." Kemudian terlihat berpikir sejenak. "....Gong Yoo boleh juga. Siapa sangka dia bakal jadi tamu undangan hari ini!" Rosita sampai nyaris melompat dan sedikit menjerit.

Dasar budak cinta drama Korea.

"Astaga" Kania geleng-geleng kepala. "Jangan sampai suamimu dengar. Bukannya hari ini berakhir indah, bisa- bisa kamu dapat surat talak" tambahnya.