A-82413920203

727 89 33
                                    

Siaran keenam belas tayang pada : 17 Juni 2021

Song recommended :
Growl – Exo

Song recommended : Growl – Exo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-elnoveint-

Sudah dua hari mereka mengamati Devano dari kamera yang terpasang di radio. Tapi, tidak ada pesan yang Devano sampaikan. Padahal Devano pasti sudah membaca kode di pesawat kertas yang Saka terbangkan beberapa hari lalu.

"Ini kenapa tu bapak-bapak nggak nyampein pesan, sih? Makin lama nih kita jalanin misi berikutnya!" gerutu Budi. Matanya menatap sebal layar komputer yang menampilkan Devano sedang memukul-mukul jeruji besi.

Diandra dan Saka duduk di samping kanan dan kiri Budi, ikut mengamati. Kalau kalian bertanya Biru kemana, jawabannya tidur di sofa pojok ruangan.

Di layar komputer, terlihat Devano sudah berhenti memukuli jeruji besi. Lalu, lelaki itu berbaring membelakangi radio berusaha untuk tidur.

Sesaat Saka terdiam. Sesuatu terpikirkan di kepalanya. Saka melirik jam yang ada di ruangan. Jam menunjukkan pukul sepuluh malam. "Bud, coba puter rekaman kemarin malam jam sepuluh," kata Saka, membuat Budi dan Diandra menatapnya bingung.

"Kenapa?"

"Coba liat dulu."

Budi mengangguk samar. Membuka file rekaman kemarin malam sesuai perintah Saka. Video terputar dan menunjukkan Devano melakukan hal yang sama seperti hari ini. Memukul jeruji besi.

"Bener tebakan gue," kata Saka.

"Jadi, Uncle Devano coba sampein pesan dengan cara ini?" tanya Diandra, menatap bergantian Saka dan Biru. "Tapi, apa yang coba dia sampein?"

Saka menggeleng tidak tau.

"Njir, kebiasaan Devano dari dulu nggak berubah," Budi menggerutu lagi, "suka banget bikin tim harus mikir keras sama kode yang dia kasih!"

"Wahhh ada apa ini? Kenapa pada keliatan seneng banget?" seru Biru heboh, berjalan menghampiri mereka sambil mengucek mata.

Kesal, Budi mengambil sulak dan memukulkannya pada lengan Biru. Biru memekik, "Yah, sakitttt! Kebiasaan banget mukul gue."

"Lo bisa nggak, sih, nggak tidur pas tim lagi kerja?!"

Biru mencebik, "Ya kan gue ngantuk, Yah. Entar kalo bawah mata gue menghitam nggak ganteng lagi. Kalo nggak ganteng entar And nggak suka sama gue."

"Lo ganteng aja gue nggak suka."

Semua kompak menoleh ke arah Diandra. Biru yang paling heboh. "Andddd, lo bilang apa barusan?" serunya, terdengar amat sangat senang.

Diandra bingung. "Lo ganteng aja gue nggak suka," ulangnya tanpa sadar, masih dengan tampang bingung.

Biru melompat di tempat. Memukul lengan Budi berulang kali. "Yah, Ayah, denger kan lo? Denger kan kalo And bilang gue ganteng? Huaaa gue seneng banget ya ampun! And bilang gue ganteng, huhu."

Elnoveint✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang