Mimpi Kanigara

23 2 0
                                    

Dari kejauhan terlihat bayangan seorang laki-laki, perlahan terdengar suara langkah kaki yang sangat cepat.

Ternyata itu bukan langkah kaki. Dia berlari, semakin dekat mulai terlihat wajahnya yang banjir keringat dan rambut yang basah, kaki yang penuh dengan urat yang menonjol.

Dia Kanigara. Kedua orang tuanya meninggal ketika ingin pulang dari bekerja di jepang, dia tinggal bersama kakeknya yang sekarang sedang sakit.

Mimpinya cuma satu, dia ingin menjadi atlet marathon, cita-citanya dari dulu. Tapi, kakeknya ingin dia masuk pesantren supaya bisa mendoakan kakeknya yang saat ini sedang sakit, mengejar dunia tidak akan ada habisnya. Tapi mengejar akhirat, dunia dan seisinya pun mengikuti. Begitu kata kakek Kanigara.

Kanigara bingung, dia tidak ingin melepas mimpinya. Tapi apa yang dikatakan kakeknya sama sekali tidak ada yang salah.

Akhirnya dia menemukan jalan keluar, dia memilih bersekolah di SMAI Al Fatah, sekolah asrama yang sama seperti pondok, dan yang terpenting disana ada mimpinya. Ekskul marathon dengan segudang prestasi.

kakeknya mengijinkan kanigara bersekolah disana, dengan catatan dia harus berjanji untuk meningkatkan agama, pendidikan dan menunjukkan pada kakeknya bahwa dia bisa menjadi salah satu atlet berprestasi di sekolah itu.

Sungguh tantangan yang berat bagi Kanigara, melakukan tiga hal sekaligus yang akhirnya dia sanggupi karena biaya disana juga lumayan mahal dan dia tidak mau mengecewakan kakeknya, dengan berdoa semoga Allah memberikan jalan terbaik.

FOOTPRINT FROM THE SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang