35. Eijaz Arvin Augus't

816 55 0
                                    

35

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

35. Eijaz Arvin Augus't

"Keadaan Azka gimana ya sekarang?"

"Harusnya aku nggak usah dengerin omongan Azka buat ninggalin Azka sendirian di sana."

Sea tidak mengindahkan suara klakson mobil yang terdengar begitu dekat. Mungkin saja hanya mobil yang lewat di depan halte bus tempat Sea istirahat saat ini, Sea tetap pada posisi awalnya, memejamkan mata sembari mereda pusing yang entah kapan meradang di kepalanya hingga ia tak merasakannya sedari tadi.

"Sea?"

Sea merasakan sebelah bahunya di usap pelan, Sea membuka matanya walaupun pandangannya mulai samar, ia tahu itu suara Cinta dan Sella.

"Lo ketiduran di sini?" tanya Sella mendudukkan tubuhnya di sebelah Sea yang terlihat pucat.

"Nggak, um ... Aku cuman pengen istirahat aja."

"Muka lo pucat, lo sakit?"

Sea menatap Cinta sebentar lantas menggeleng kecil sebagai jawaban bahwa ia tidak apa-apa, walau ia tahu bahwa kondisinya memang tidak baik saat ini.

"Lo keringatan banget Sea." Sella mengambil beberapa helai tisu dari dalam mobil Cinta, dan mengusap keringat Sea dengan pelan.

"Iya, tadi aku nggak sempat nemuin bus, jadi aku lanjut jalan terus, makasih Sella." Sea tersenyum dan perlahan mengambil alih tisu di tangan Sella yang tengah mengusap keringatnya.

"Ayo, pulang!" Cinta menggandeng tangan Sea, tapi Sea menahannya.

"Kenapa kalian tau kalo aku ada di sini?"

"Tadi Azka telpon gue sama Cinta, suruh anterin lo pulang, akhirnya gue ikutin jalan yang diarahin Azka," ujar Sea dengan pelan.

"Kondisi Azka gimana sekarang? Azka baik-baik aja 'kan? Azka udah di bawa ke rumah sakit 'kan?" tanya Sea sangat khawatir.

"Sea." Cinta memegang kedua bahu Sea. "Kata Azka, lo jangan terlalu mikirin dia. Azka baik-baik aja Sea, Azka juga nggak mau sampai buat lo sakit gara-gara mikirin dia."

"Tapi aku khawatir, Cin."

"Iya, gue tahu apa yang lo rasain sekarang, tapi Azka kasih pesan ke kita berdua supaya lo jangan terlalu banyak pikiran."

"Kata Azka, dia bakal secepatnya telpon lo dan kasih kabar."

"Lebih baik lo pulang dulu ya? Kasian Bu Gerla pasti nungguin lo."

"Iya." Sea mengangguk lemah walau hatinya tidak tenang karena belum mengetahui keadaan Azka.

***

3 hari berlalu ....

Sea tersenyum manis, ia menyibak selimut berwarna merah stroberi favoritnya itu. Ia akan segera siap-siap untuk pergi ke rumah Azka.

AZKASEA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang