Part 1««««« Abu-abu dan membingungkan

14 5 9
                                    

Drettt drettt kringg biasalah....kringg...bia_

"Ha_"

"Ileen lo dimanasih! Ini tim kita udah dua jam nungguin lo. Pokoknya kita gak mau tau, sepuluh menit lagi kalau lo gak datang juga lo bakalan di keluarin dari tim 'jupiter' titik!!"

Tut..tut..
Panggilan terputus.

Suara dari seberang sana membuatku bergidik ngeri. Bagaimana tidak, suaranya itu adalah suara pria tetapi nada  berbicaranya seperti ibu-ibu yang sedang berjualan sayur dipasar. Dan apa hubungannya denganku tim jupiter itu, lagi pula pria itu meneriaki nama 'Ileen'. Sudah jelas-jelas namaku Maira_ Maira Putri Vanesya.  Dia pasti salah sambung. Dasar pria aneh.

Aku bangun dari ranjangku, kulihat jam dipergelangan tanganku yang sudah memanah jarum pendeknya ke angka sembilan dan jarum panjang ke angka satu, '09.05' . Hari ini adalah hari minggu mengingat tadi malam Aku begadang dan menikmati malam minggu bertiga yaitu dengan sahabatku Elyna dan Kakak laki-lakiku Ryanza. Seperti biasa tiap malam minggu kami menghabiskan waktu bertiga untuk menghilangkan suasana jiwa yang 'jomblo' hingga pukul satu pagi dihalaman depan rumahku, dan Elyna tidak pernah keberatan soal jam itu karena rumah kami satu komplek, bahkan bersebelahan.

Cuaca hari ini tampak cerah, terlihat dari kaca jendela kamarku yang gorden putihnya sudah di 'sin-singkan'. Sinar yang masuk melalui jendela itu membuatku semakin bersemangat menjalani hari mingguku dengan Elyna nanti. Eh tapi ada yang sangat mengganjal. Dan membuat suasana hatiku sepertinya akan kacau. Dan iya benar saja sangat kacau.

"Sejak kapan Aku punya jendela kamar? Kasur ini luas. Empuk. Ruangan ini..." Aku mulai menyadari kalau Aku tidak tidur di kamarku dan ruangan ini bukanlah bagian dari rumahku, karena jelas-jelas rumahku sangat sederhana. Aku mulai panik setelah kuamati setiap sudut ruangan yang benar-benar beda. Ruangan ini benar-benar mewah. Seperti kamar hotel berbintang lima yang pernah kulihat di majalah.

Langkahku bergegas menuju jendela. Pandanganku tertuju keluar jendela. Kulihat keramaian mobil dan kendaraan lain yang lalu-lalang dijalanan. Sepertinya Aku ada di hotel berbintang lima dilantai seratus, mungkin? tentu saja Aku benar-benar ingin muntah melihat pemandangan dari atas kebawah. Semuanya terlihat sangat kecil dari atas sini.

"Aku dimana?" Bukan! Bukan itu, tempat ini sudah jelas adalah hotel. Aku mengerjap-erjapkan mataku dan segera menjauh dari jendela.
" Bagaimana bisa Aku ada di tempat ini? Aku ingat betul kalau tadi malam aku tidur dikamarku. Jangan-jangan Aku diculik?"

"Hah? bagaimana jika penculik itu adalah seorang Psikopat. Lalu Ia memotong jariku satu-persatu. Menusuki wajahku dengan ribuan jarum." Pikiranku mulai melayang-layang.

"Nggak mungkin! Aaaaaaaaa siapapun diluar sana tolong...! Tolong Aku...!" Aku berteriak histeris sambil menggedor-gedor pintu yang terbuat dari baja mungkin? Sungguh tanganku sangat sakit. Percuma saja Aku berteriak dan menggedor pintu ini.

Sudah lebih setengah jam Aku duduk di atas kasur. Namun tidak ada yang membukakan pintu. Bukannya Aku terlalu bodoh tidak tahu membuka pintu kamar. Tapi ini pertama kalinya Aku menghadapi pintu seperti itu. Tidak ada satupun tombol disana, lubang kunci dan gagang pintu pun tidak ada. Bahkan Aku tidak yakin kalau ini adalah pintu. Misterius. Ah sial.

Aku mulai memberanikan diri untuk mengamati ruangan itu lebih rinci. Ada banyak barang-barang mewah yang tertata rapi disana. Ada juga foto gadis cantik yang dibingkai rapi berwarna emas. Sepertinya gadis itu seumuran denganku. Wajahnya mungil dan sangat cantik, kulit putih, berambut hitam panjang, matanya indah dengan bola mata yang hitam pekat, badannya mungil dan tidak terlalu kurus. Ada juga bingkai besar yang menunjukkan lukisan indah. Sepertinya itu lukisan keluarga gadis itu. Dua laki-laki dan dua perempuan, yang tak lain salah satunya adalah gadis yang difoto tadi. Mataku beralih lagi ke samping lukisan keluarga itu, ada ukiran nama yang sepertinya terbuat dari besi berwarna perak ditembok putih itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AILEEN MAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang