2 ; moving day

184 39 4
                                    

Tiba-tiba ada suara berisik dari arah berlawanan. Aku segera mengecek ada apa disana. Terdapat banyak siswa SMP yang menonton judi sabung orang. Dimana ada seorang siswa dengan gaya rambut aneh babak belur dan siswa bertubuh besar yang sedang memukulinya. Aku memperhatikan sambil menunggu waktu yang pas untuk muncul. Lalu ketika si rambut aneh sudah tidak kuat, aku segera memasuki area mereka.

"Wah, wah, apa yang terjadi disini." Ucapku sambil memasukkan kedua tanganku kedalam kantong celana.

"Hah siapa itu?"

"Siapa gadis itu?"

"Warna rambutnya unik."

"Cantik juga."

"Dia gabisa lihat situasi atau gimana?"

"Oi pergi dari sini jangan mengganggu!"

Siswa berbadan besar itu menoleh.
"Oh? Siapa kau?" Siswa itu berdiri dan memperhatikanku dari atas sampai bawah.

"Hm? Fufufu, panggil aku Robyn Quinn." Aku menyeringai ketika melihat begitu banyak celah pada dirinya. Segera aku berlari dan menendang wajahnya sampai ia terkapar dan semua orang terkejut melihat itu.

"Hah kok bisa?!"

"Siapa cewek itu?"

"Wah gila Kiyomasa kalah dengan satu tendangan dari seorang gadis?"

Aku bertolak pinggang berbangga diri. Aku menghadap para siswa yang menonton judi sabung tadi dan menatap mereka dengan seringai.

"Kalian masih ingin menonton, atau mati?" Aku memberikan penekanan pada akhir kalimat menandakan pada mereka untuk segera bubar. Mereka bergidik ngeri dan hendak bubar, tetapi siswa bernama Kiyomasa tadi bangun dan terlihat sangat marah.

"Kau.. jal*ng kecil.. jangan main-main denganku!" Ia segera berlari sambil membawa pemukul kasti untuk menyerangku. Aku berusaha untuk menghindar.

Tiba-tiba aku terjatuh dan ia hendak memukulku. Lalu..

"Oi, Kiyomasa."
"Penontonnya bingung, tuh."

Ada dua orang datang. Satu tinggi dan ada tato naga di pelipisnya, dan satu lagi pendek dengan rambut panjang berwarna pirang memakan dorayaki. Siapa mereka?

"Jangan malah antusias sendiri, padahal kau penyelenggaranya."

"Tidak mungkin.."

"Itu wakil ketua, Ryuguji Ken, alias Draken!"

Cowok tinggi itu bernama Draken, sepertinya ia sangat ditakuti oleh siswa-siswa ini lebih dari si Kiyomasa tadi. Aku penasaran dengan cowok kecil disebelahnya.

"Hei, Kenchin."

"Hah? Jangan memanggilku dengan nama itu ditempat seperti ini."

"Aku kehabisan dorayaki.

Hah? Cowok ini tidak bisa lihat situasi? Heh aku hampir dipukul, tahu. Dan kau malah sibuk dengan dorayaki? Tidak bisakah kau membantu gadis cantik ini?

"Eh, kenapa ada gadis disini?" Si cowok kecil itu memperhatikanku dan mendekatiku. Ia membantuku berdiri dan menggenggam tanganku.

"Hah? Apa?" Gumamku sambil memperhatikan tanganku yang digenggam olehnya.

"Hai~ Kau ngapain disini?" Cowok itu tersenyum manis sambil melambaikan tangannya. Aku memperhatikannya dari atas sampai bawah. Cowok ini kok bisa ditakuti banyak orang?

"Hah? Eh, iya. Liat-liat aja sih. Iya." Jawabku kikuk sambil menggaruk tengkukku yang tidak gatal. Habis dia menanyakan hal yang membingungkan.

"Kau tunggu disini ya, jangan tinggalkan aku." Ia pun melepas genggaman tangannya dan kembali menaruh tangannya didalam kantong celana.

ride or die ; mikeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang