8. Mengenang

10 4 1
                                    

Tidak hanya hal manis yang kamu kenang, tapi hal yang pahit pun juga harus kamu kenang untuk menghadapi dunia yang pahit ~Author~

[Selamat Membaca♥️]

"Semenjak aku pergi, gimana keadaan kamu? Kamu udah ga kaya yang aku kenal. Kenapa kamu sekarang seperti menyendiri?," tanya Axel

Ara yang ditanya seperti itu pun menegang di tempat. Dia bingung apakah harus menceritakan semua perubahan kehidupannya atau tidak.

"Emm a-aku baik kok," gugup Ara

"Bohong," ucap Axel

"Sekarang kamu cerita sama aku, kamu kenapa?," lanjut Axel dengan suara tegas namun peduli

"Sebenarnya......

*****

"Sebenarnya, bunda udah ninggalin aku saat pengambilan rapot SMP dulu. Bunda udah nyaman ditempat yang indah sama Allah," ungkap Ara

"Seminggu setelah bunda meninggal, ayah menikah lagi. Kukira ibu tiriku baik sama aku, ternyata dia baik jika ada ayah. Itupun dulu, sekarang udah berubah semuanya. Ayah yang dulu gasuka anak perempuannya disakitin, tapi sekarang dia hanya diam saja melihat anaknya disakitin. Sejak saat itu, aku mulai menutup diri. Teman-teman ku waktu SMP pelan-pelan ninggalin aku karena ga nyaman dengan sikapku," lanjutnya dengan air mata yang entah kapan turun

"Ternyata kamu sangat tersiksa, Ca. Maafin aku ya karena udah pergi ninggalin kamu," batin Axel

Axel yang melihat sahabat kecilnya menangis pun langsung menarik ke dekapannya. Dan ya, tangis Ara tumpah.

"Hikksss kenapa Lio, kenapa haruss gini hiksss aku gakuat Lio, aku pengen ikut bunda hikss," isak Ara memilukan

"Hustt gaboleh gitu, kamu harus kuat Ca, sekarang udah ada aku yang jadi perisaimu. Jangan ngomong kaya gitu lagi ya, nanti bunda marah loh sama Ica," ucap Axel menenangkan

"Lio," panggil Ara

Yang ditanya pun hanya mengangkat sebelah alisnya.

"Kenapa Lio ninggalin Ica?," tanya Ara

"Dulu...


Flashback on

Dua anak kecil itu pun pulang meninggalkan taman yang menjadi saksi persahabatan mereka.

Mereka tertawa sepanjang perjalanan pulang. Seakan-akan tak ada beban di hidup mereka.

"Makasih Lio, sini Lio ketemu bunda sama ayah Ica," ajak Ica kecil

"Iya deh sebentar aja ya nanti aku dicariin sama mama," ucap Lio kecil

"Assalamualaikum bundaa, Ala pulang," girang Ica

"Astagfirullah Ara, dari mana aja kamu nak, bunda sama ayah udah nyari kamu kemana-mana tapi ga ketemu," tangis sang bunda sambil memeluk Ara

"Maap bundaa, Ala tadi ngejal kupu-kupu sampai jauh hingga Ala telsesat," ujar Ara

"Lain kali jangan gitu ya nak," nasihat bunda

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

What Is My Life?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang