3. Party II

63 30 35
                                    

Party II: pesta II.

Happy reading all....

*****

Suara musik EDM  langsung menyambut alat pendengaran mereka bertiga begitu memasuki ruang pesta.

Saki melirik Sanka, Sanka melirik Randra, Randra mengangguk dan melangkah menuju tempat makanan dan minuman berada. Saki dan Sanka tentu ikut melangkah.

Mereka bertiga memang tidak terlalu suka menari, dibanding itu mereka tentu memilih makanan.

"Saki, kudengar bisnis ayahmu mulai menurun." Sanka berucap, dia mendengar kabar tersebut dari pamannya yang adalah teman dekat ayah Saki.

"Hmm, yah, aku mungkin akan menjadi kelas rendah sebentar lagi." balas Saki lesu.

"Hei bung, jangan lesu seperti itu. Biarpun kau menjadi kelas terendah sekalipun, kau akan tetap menjadi sahabat kami." Randra membalas, lengannya kini bertengger di bahu Saki.

"Ya, Saki! Dia benar!" Sanka berseru, dia membenarkan ungkapan Randra.

"Kalian lebay, tch." Saki yang mendengar menjadi geli sendiri. Padahal jauh di dalam pikirannya, Saki bersyukur mempunyai sahabat seperti mereka berdua.

"Kau tahu, brown oil memang minuman yang paling enak." Saki menyeruput minumannya yang bernama brown oil.

"Ya, kau benar! Brown oil memang minuman yang paling enak dari semua minuman yang pernah aku coba." Sanka juga menyetujui ucapan Saki tentang brown oil adalah minuman yang paling enak semasa hidupnya selama tujuh belas tahun ini.

"Ck, menurutku, brown oil bukan apa-apa jika dibanding red oil." Randra menyahut, dia berbeda pendapat dengan kedua temannya itu.

"Ya-ya Randra, kita berdua tahu kau memang tergila-gila dengan red oil." Saki merotasikan matanya malas. Ooh! Siapa yang tidak tahu, bahwa Randra adalah penggila red oil.

"Hei kalian bertiga!!" teriakan dari arah belakang membuat mereka bertiga kompak melihat siapa yang memanggil mereka.
M-Robot muda dengan rambut wignya yang berwarna hitam legam melangkah mendekati mereka.

"Ya Rai? Kau juga menghadiri pesta ini? Memangnya kau diijinkan oleh para leluhur?" tanya Randra melihat sepupunya menghadiri pesta seperti ini. Rai adalah yang kedua dari yang termuda dari keluarga besar Randra. Di keluarga Randra, robot bungsu adalah robot yang harus paling mereka jaga. Entah apa tujuannya.

"Hh, kau tau sendiri bagaimana sikap mereka terhadapku. Kau pasti sudah menebak bukan?" tanya Rai dengan sedikit murung.

"Kau pasti kabur, aku benar bukan?" bukan Randra yang menjawab, melainkan Sanka yang sekarang masih menyesap brown oil-nya.

"Haha, kau benar kak."

"Apa-apaan kau ini! Kau memanggil Sanka dengan sopan, sedang dengan aku, tch, tak usah bertanya seberapa buruknya kau dalam berbicara denganku!" kesal Randra. Sepupu Randra memang sama sekali tidak ada sopan santun jika berbicara dengan Randra.

"Randra, kau juga tahu sendiri 'kan, bagaimana sikapmu jika denganku?" ucap Rai malas.

Sanka terkekeh, dia merasa asik jika melihat perdebatan antara kedua sepupu ini.

"Sudah-sudah, jangan ada perdebatan di pesta meriah ini." Saki yang jengah menghentikan perdebatan kedua saudara itu. Saki mengambil brown oil di meja di dekatnya, dirinya mulai melangkah menjauhi kedua sahabatnya.

"Saki, mau kemana kau??" tanya Randra dengan berteriak ketika menyadari bahwa Saki mulai berjalan jauh dari mereka.

"Mau mencari brown oil yang banyak." Saki membalas dengan berteriak tanpa menoleh kebelakang.

The Robot CountryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang