Tak ada jawaban dari profesor. Sepertinya ia tak mendengar apa yang Lion bicarakan. Sebab suasana hati pak tua itu benar-benar kacau saat ini.
Aku harus gimana ya... Aduh...
Lion kembali berpikir keras. Dirinya sedang bingung apakah harus bertanya atau mengurungkan niatnya itu.
Ah.. kayaknya ini bukan waktu yang tepat deh...
Lion mengurungkan niatnya itu. "Prof, saya gajadi nanya deh. Besok besok aja hehe" ucap lion seraya tertawa garing.
Tak ada jawaban dari profesor. Sepertinya profesor memang tidak mendengarkan sejak tadi.
"Prof... Udah yaaah.. saya tidur duluan ya prof.." sebenarnya delion bingung harus berkata apa. Jadi, dia memutuskan untuk tidur terlebih dahulu agar profesor juga menyusul tidur.
______________________________________
"Prof?"
Sejak tadi pagi bangun, Delion hanya melihat profesor yang dingin, pucat dan tidak berbicara sepatah katapun.Gimana ya.... Saya cemas banget sekarang...
Takutnya Professor kenapa-kenapa..Sebaiknya saya coba berbaur dengan tetangga sebelah deh..
Siapa tau ada informasi atau hal penting yang bisa membantu saya nantinya.Pagi ini delion memutuskan untuk pergi keluar dari rumah itu. Yah, siapa tahu dirinya bisa mendapat beberapa informasi penting.
POV 1
Aku segera bersiap-siap pergi dari kediamanku. Kakiku melangkah maju menuju pintu rumah dan membukanya. Kini aku siap pergi menelusuri kota ini.
Prof... Aku keluar sebentar ya..
Aku mendengus pelan menatap langit untuk menyegarkan pikiranku yang ruwet, seraya menutup pintu rumah profesor Zohrd. Lebih tepatnya almarhum profesor zhord.
Oke.. pertama-tama kita akan mencari dokter atau semacamnya di kota ini.
Atau kota sebelah... Atau siapapun itu yang bisa membantuku...!
Aku menoleh kekana-kiri. Harus kemanakah aku? Kanan dulu atau kiri?
Segera aku berjalan setapak ke arah kanan.
Hmm tapi kayaknya lebih baik kiri gasih? Yaudah kiri fiks!
Aku melangkahkan kaki perlahan-lahan seraya melihat sekitar.
"Bang! Aku pesen kaphaucinahiyanya dong!" Terdengar satu teriakan disebrang sana.
Aku melihat banyak anak-anak dan juga ibu ibu berlalu lalang. Tempat ini cukup ramai. Tapi, suasana disini agak mencekam. Padahal masih pagi.
Kayaknya aku mau meneliti kota ini deh? Masalah profesor nanti aja..
Soalnya dari kemaren aku penasaran banget sama kota ini!
Aku memantapkan hati untuk mencari tahu tentang pulau ini terlebih dahulu.
"Dek.. kamu orang baru ya?" Celetukan seseorang disampingku membuat aku menoleh.
"Eh? Saya? Saya......" Aku bungkam. Sebenarnya aku bingung untuk menjawabnya.
"Ya...? Oh.. pendatang ya?" Tebak ibu separuh baya itu.
"I-iya Bu! Hehehe"
Oalah... Lagi cari apa? Ada yang bisa saya bantu?" Ucapnya menawarkan diri. Tapi, aku punya firasat buruk terhadap ibu paruh baya ini.Sekarang ini, aku bingung. Mau menjelaskan atau berbohong, atau apa yang harus kuberitahu. Masalahnya hatiku punya perasaan tidak enak..
Aku berpikir keras. Akan memberitahu ibu ini atau tidak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Delion (SELESAI)
Fantasi-Delion- Sara atau elena? Aku ingin menjaga keduanya. Tapi, Elena, aku tak akan mencintai wanita lain selain dirimu. Jika kamu terlahir kembali. Menikahlah denganku. ___________________________________________________ Kisah ini adalah kisah fantas...