Young Master Damien's Pet (Bagian 2)

Bab 465 - 466. Obrolan Bantal

WARNING : MENGANDUNG KONTEN 18++

Bab 465. Obrolan Bantal Part 1

Penny menggerakkan lidahnya sepanjang itu. Memindahkannya dari bawah ke atas sebelum menjilat kepalanya dan ia mendengar Damien mendesis, yang membuat ia tahu bahwa ia melakukannya dengan benar.

Semakin banyak detik yang berlalu, Penny menjadi lebih berani dengan menjilat dan mengisapnya. Ketika giginya menyerempet panjangnya, Damien berkata,

"Hati-hati, tikus. Jangan gunakan gigimu," matanya mendongak, mengunci tatapannya dengan Damien, "Lekukkan pipimu dan hisap lagi," perintah Damien, matanya membara dan tangannya bergerak ke arah kepala Penny, dengan lembut memegang dan menggerakkannya ke belakang seolah-olah ia sedang merapikan rambut Penny.

Penny membawanya masuk sebanyak yang ia bisa, membuka mulutnya lebar-lebar selagi ia naik dan turun di atas panjangnya, menggelengkan kepalanya.

Ketika ia menarik diri, seutas air liurnya terbentuk dari mulutnya ke kejantanan pria itu sebelum terlepas, dan Damien membuatnya berdiri. Membalikkannya di mana Penny sekarang menghadap ke jendela, ia berkata,

"Letakkan tanganmu di depan," dan Penny melakukannya.

Damien menarik bagian belakang gaunnya, kembali menggosok panjangnya dan mengerang selagi merasakan pintu masuknya yang basah.

Penny sendiri tidak bisa menahan diri lagi. Godaan itu sudah terlalu jauh dan ia ingin Damien melakukan sesuatu tentang hal itu dan pria itu melakukan hal itu ketika ia menabrak dirinya dari belakang.

Penny terkesiap, bibirnya terbuka dan tangannya mencengkeram tepi jendela dengan erat. Damien menarik keluar darinya di tengah jalan, gerakannya lambat sebelum mendorong dirinya kembali ke dalam diri gadis itu.

Gerakan-gerakan lambat itu membuat pikiran Penny mendung, semakin menginginkannya.

"Ah!" Penny menangis ketika Damien mendorong dirinya lebih jauh sebelum menggerakkan pinggulnya sedemikian rupa untuk menciptakan gerakan melingkar yang membuat tangan dan kakinya melengkung.

Ia terus mendorong masuk dan keluar sebelum meningkatkan kecepatan untuk mendengar napasnya terengah-engah lagi dan lagi. Damien menariknya keluar sepenuhnya, membalikkan tubuh Penny dan mengambil satu kakinya untuk menahannya di pahanya sebelum menarik gaunnya. Memposisikan dirinya kembali ke pintu masuknya, Damien terus mendorong ke dalam dirinya.

Penny mencengkeram bahunya kali ini. Kukunya menusuk kulitnya dengan setiap dorongan yang mendorongnya ke ruang yang lebih tinggi yang hanya ia impikan sejak beberapa jam terakhir dari hari-hari yang telah berlalu sejak pria itu terakhir melakukannya.

Penny meneriakkan namanya dengan setiap dorongan ke dalam dirinya yang tersembunyi karena suara piano dan biola yang dimainkan di luar. Adegan di atas panggung telah berakhir beberapa menit yang lalu.

Gerakan Damien semakin cepat dan ia mendorong panjangnya ke dalam dirinya, semakin dalam sampai Penny akhirnya membuka bibirnya tanpa suara yang keluar, jari-jari kakinya semakin melengkung selagi pria itu menghabiskan dirinya ke dalam dirinya.

Damien memeluknya, sebelum menyelesaikan dirinya sendiri dengan klimaks. Tubuhnya menjadi kendur dan ia menarik diri keluar darinya sambil menjatuhkan kaki Penny yang telah ia angkat sebelumnya.

Napas mereka berdua keluar dengan keras, namun musik menumpulkannya. Penny memejamkan mata, lengannya melingkari leher Damien belum ingin melepaskannya. Merasakannya, Damien berbalik untuk melihat ke ruangan untuk memeriksa apakah ada sesuatu yang penting yang tertinggal. Tidak memperhatikan apa pun di sana kecuali apa yang dibawa wanita itu dan makanan dan minuman, dalam sekejap mata, mereka kembali ke kamar mansion Delcorv.