part 14

992 94 0
                                    

Jika yang lain berharap akan merasakan ranjang yang empuk saat terbangun dari pingsan, melihat wajah kekhawatiran saat kau terbangun. hal itu tak dirasakan Baekhyun saat ini, ia masih pada posisinya saat kehilangan kesadaranya,lantai hotel yang dingin.

“awhh shh kepalaku sakit sekali”

“awhh shh kepalaku sakit sekali”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“ah sudah pagi ternyata”

Baekhyun menatap kearah luar, melihat suasaa yang tampak cerah. berbanding terbalik dengan kondisinya yang tampak kacau.

Baekhyun melirik kearah jam dinding yang sudah menunjukan pukul 09.00 pagi, saat teringat memiliki janji dengan kliennya pukul 10.00 pagi.

Baekhyun segera bangkit dengan sisa tenaganya, memegangi kepalanya yang terasa berdenyut.

dengan langkah lemah Baekhyun berjalan memasuki kamar mandi, melepaskan Bajunya dan segera menguyur tubuhnya dibawah Shower.

Setelah selesai mandi Baekhyun segera bersiap, menatap wajahnya yang tampak kacau dicermin.

“ah aku tidak mungkin bertemu klien dengan wajah pucat dan sejelek ini”

Baekhyun mengambil lipstiknya lalu memoleskan pada bibirnya senatural mungkin, yang penting dapat menutupi bibir pucatnya.

“semangat Bakehyun, walaupun kau tak memiliki siapa-siapa yang menemanimu sekarang setidaknya kau bisa membanggakan orang tuamu”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“semangat Bakehyun, walaupun kau tak memiliki siapa-siapa yang menemanimu sekarang setidaknya kau bisa membanggakan orang tuamu”

Baekhyun tersenyum tipis, lalu menghembuskan nafasnya kasar dan segera melangkah keluar kamar.

“selamat pagi sajagnim” sapa Chanyeol

“hm”

Baekhyun berjalan pergi meninggalkan Chanyeol yang terdiam, lagi-lagi ia hanya bisa menghela nafasnya.

berjalan mengikuti langkah kecil Baekhyun yang tampak lemas. keduanya memasuki lift, suasana yang terasa menegangkan dan benar-benar sunyi.

“sshhh” Baekhyun memegang kepalanya yang berdenyut sakit.

“sajagnim, anda kenapa?” tanya Chanyeol khawatir.

“tidak” jawab Baekhyun singkat, memejamkan mata dan mengelengkan kepalanya untuk menetralkan kepalanya yang sempat sakit.

suara denting lift berbunyi dan pintu terbuka, Baekhyun segera melangkahkan kakinya keluar hotel dan segera memasuki mobil disusul oleh Chanyeol.

Suasana tampak sangat sunyi, Baekhyun terus menatap keluar kaca mobil. sedangkan Chanyeol menatap Baekhyun dengan perasaan rumit.

sesungguhnya ia rindu Baekhyun yang selalu menuntutnya ini itu, merindukan Baekhyun selalu percaya diri untuk dapat memilikinya. merindukan Baekhyun yang selalu menyela perkataanya jika ia menolak, Chanyeol merindukan semuanya.

Sesampainya ditempat pertemuan Baekhyun segera keluar dari mobil dan memasuki tempat dimana ia melakukan pertemuan.

“selamat pagi Tuan jung,maaf menunggu lama”

“tidak apa, santai saja Baek. jangan terlalu formal aku temanmu asal kau tak lupa” kata Jaehyun terkikik.

“kita sedang bekerja Jae, jangan bercanda terus”

“hei aku hanya tak ingin berada disuasana yang tegang, santai saja sudah lama kita tidak bertemu. sampai-sampai kau tak datang kepernikahanku dengan Taeyong”

“ah maaf kan aku, kau tau kehidupanku sangat rumit”

“kau tak pernah berfikir untuk menyerah kan?”

“setiap hari aku selalu berfikir tentang itu, kau tau aku lelah”

Chanyeol hanya menatap dengan diam, rasa bersalah terus menyeruak.

“kau tak mengajak Taeyong?” tanya Baekhyun.

“dia sedang istirahat dirumah, sekarang istriku hamil 2 bulan”

“ah selamat Jae, aku sangat ingin bertemu dengan Taeyong”

“Berkunjunglah dirumahku, aku akan memberimu alamat lewat pesan”

“em, pakai nomor baruku saja”

“memang kenapa dengan nomor lamamu?”

“ponselnya hancur”

Chanyeol terdiam membeku menatap Baekhyun.

“aku membantingnya” jawab Baekhyun enteng.

“kenapa?” tanya Chanyeol.

“Tidak” jawab Baekhyun singkat.

“eoh, kau Chanyeol bukan?” tanya Jaehyun

“y-ya Tuan”

“wahh kau tau Baekhyun sering bercerita ten- awahh sakit Baek”

Baekhyun menendang kaki Jaehyun, lalu menatap Jaehyun dengan tajam. sedangkan Chanyeol hanya terdiam.

“cepat lakukan pekerjaan, jangan memperpanjang”

Demands of love (GS) CHANBAEK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang