Pelangi memancar dengan indah di langit kota Amsterdam,
Tadi pagi hujan yang tidak terlalu deras turun, hingga munculnya pelangi yang begitu indah.
Ika belum juga bangun dari tidurnya, cuaca yang sangat mendukung membuat tidur Ika semakin lelap dan benar saja kuliah akan dimulai jam 2 siang,
Kahfi sedari pukul 5 pagi sudah bangun , namun belum menemukan tanda-tanda Ika yang bangun.
"Mungkin Ika kecapean,"batin Kahfi,
Akhirnya ia berinisiatif membuat sarapan untuk Ika,
Yah pagi ini Kahfi membuat nasi goreng menggunakan beras shirataki yang rendah lemak, serta membuat susu yang enak untuk Ika,
Dengan penuh cinta Kahfi membuatnya ,
Hingga selesai, Ika belum juga bangun.
Kahfi akhirnya memutuskan untuk masuk kedalam kamar Ika, yang tidak terkunci. Kahfi tau, Ika baru mengunci kamar ketika Ika sedang berganti pakaian saja, selebihnya Ika tidak menguncinya,
Ika masih terlelap,
Kahfi mulai mendekat ,
"Sudah hampir pukul 9,"batin Kahfi,
Kahfi membangunkan Ika dengan begitu lembut ,
Ika kemudian tersadar dan membuka matanya sedikit demi sedikit sembari menetralkan pikirannya.
"Selamat pagi ," ucap Kahfi,
"Hmm pagi ,"jawab Ika, dan mulai bangun dari tempat tidurnya
"Astaga sudah pukul 9, aku bangun kesiangan,"ucap Ika dengan gugup
"Udah , kamu sarapan dulu ini aku masakin buat kamu yang spesial,"
Ika dan Kahfi kini menuju ke meja makan.
Benar saja Ika telah melihat makanan yang tertata rapi Di meja.
"Silahkan duduk ," Kahfi menarik kursinya,
Ika langsung duduk di tambah dengan blushing,
"Kamu cantik banget kalau natural kayak gini,"ucap Kahfi sembari merapikan rambut Ika ,
" Kan emang dari dulu aku cantik,"jawab Ika, dengan mulut yang penuh karena makanan.
"Kamu makan juga yah,"Ucap Ika sembari menyuapi Kahfi dengan makanan yang Kahfi buat untuk nya,
"Mahar yang diminta Mama dan Papa kamu berapa?,"tanya Kahfi,
Ika langsung tersedak,
"Ngapain ngomongin itu, kuliah aku juga masih panjang banget,"jawab Ika,
"Kamu bisa menikah selama melakukan tugas ini, kita bisa menikah dan aku akan menjadi sumber bahagia mu,"jawab Kahfi,
"Kamu bisa kuliah spesialis saat nanti setelah kita menikah, aku tidak membatasi pendidikan kamu ,"ucap Kahfi meyakinkan Ika,
"Aku nggak minta mahar yang banyak, aku hanya mau pernikahan yang sederhana asalkan bersama dengan kamu, orang yang aku cintai,"jawab Ika,
"Kamu seorang bangsawan Bugis Makassar dan tentunya harus sepadan dengan itu,"jawab Kahfi,
"Aku punya tabungan gaji aku mulai pertama kali jadi dokter , hingga sekarang dan itu aku rasa cukup ,"ucap Kahfi,
"Sudah, aku hanya meminta mahar seperangkat alat sholat. Uang kamu kita simpan saja untuk keperluan kita nantinya. Aku juga punya tabungan sedikit ,"ucap Ika,
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMPO SIRI
CasualeTerlahir dari rahim seseorang yang salah, mungkin itulah takdirnya. Andi Alifqha Airina, ia terlahir dari rahim seorang wanita iblis. Sebut saja rahim seorang perebut suami orang, dan gila harta. Sejak dirinya lahir, ibunya meninggalkannya karena di...