"Arghhhh!"
Erangan luar biasa kencang itu berasal dari ruang bersalin yang kini ditempati seorang wanita merah muda beserta dokter dan assistant nya.
Nafasnya tersengal-sengal, berusaha keras meraup banyak oksigen dikeadaan genting ini.
Sudah sekitar 1 jam yang lalu Sakura mengalami kontraksi pada perut nya dan itu sudah cukup memberinya kode bahwa ini sudah waktu nya, tapi ternyata saat sampai rumah sakit, yang ada justru ia mengalami kesusahan.
Sakura sudah mengerahkan seluruh tenaganya untuk mengejan namun ternyata sia-sia.
Bayi itu tak kunjung jua menampakan kepalanya. Membuat si dokter menghela nafas lelah.
Tsunade tau, kalau ini dibiarkan pasti akan berbahaya. Jika ketubannya sampai habis, maka kemungkinan bayi itu lahir normal malah semakin tipis, satu-satu nya pilihan adalah operasi caesar tapi wanita merah muda ini bersikeras tak mau melakukannya.
Ia mau melahirkan secara normal.
"Haruno-san, sia-sia saja kau mengejan sekuat tenaga, bayi nya tak mau keluar."
Tsunade memandang perihatin Sakura yang kini peluhnya tengah di lap oleh assistant nya-Shizune.
Dada Sakura naik turun, masih mengikuti instruksi dari Shizune untuk mengatur pernapasan nya.
"A-aku.. hah.. b-butuhh.. P-pendamping..k-katakan p-pada mereka b-bawakan N-Naruto k-kemari." Ucap Sakura tersengal-sengal.
Perutnya sakit luar biasa, ini memang sudah waktu nya tapi bayi itu tak kunjung jua keluar.
'Aku mohon permudahkan persalinan ku, Tuhan.'
Sakura berdoa dalam hati sambil memejamkan mata.
Peluh bercampur air mata itu tanda perjuangannya.
Melahirkan tidaklah mudah.
Mendengar keinginan Sakura, lantas Tsunade bergegas keluar berniat menemui keluarga nya.
"Apa ada yang bernama Naruto-san? Seperti nya Sakura-san membutuhkannya sekarang." Tsunade mengedarkan pandangan menatap kedua orang tua Sakura secara bergantian.
Kizashi jelas terkejut dengan permintaan mendadak ini, apa lagi itu melibatkan Naruto.
Pria keparat yang telah membuat putri nya menderita.
"Arghhhh!" Lenguhan kesakitan itu mengagetkan mereka semua.
"Tunggu apa lagi, cepat!" Mebuki mendorong Kizashi memintanya pergi untuk menjemput Naruto.
Dengan berat hati pria paruh baya dengan kumis tipis itu beranjak dari posisinya.
Apapun itu, demi putri dan cucu tersayangnya akan Kizashi lakukan meskipun harus menjatuhkan harga dirinya.
'Ini hanya sementara' yakin Kizashi dalam hati.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR EGO (Narusaku)
Fiksi PenggemarSakura tidak menyangka kegiatannya melepas frustasi dengan sex malah membuahkan hasil. "Aku tak yakin kalau 'hanya' aku ayah dari bayi itu." / "Akan ku pastikan kau akan menyesal karna ucapan mu!" Start from 11 Mei 2019 -