33✨

231 30 0
                                    

"Len, lo- maksudnya kamu belum pernah ngasih tau gua- eh aku, jenis kelamin anak kita loh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Len, lo- maksudnya kamu belum pernah ngasih tau gua- eh aku, jenis kelamin anak kita loh." Hyunjin duduk di salah satu sofa yang ada di ruang rawat inap Lena sekarang.

Lena yang sedang memperbaiki posisi duduknya itu pun memasang wajah kaget seolah-olah dia pernah memberitahukan hal tersebut pada Hyunjin.

"Ga usah masang wajah kayak gitu, Len. Aku tau lo- kamu sengaja kan ga ngasih tau." Ujar Hyunjin sebagai jawaban atas ekspresi Lena.

"Yaudah, maaf. Kamu tau kan anak kita 3? Jadi yang sulung itu cowo, yang tengah cewe, yang bungsu cowo lagi. Oiya sekalian kasih nama aja kan mumpung kamu ada disini. Gimana?" Tawar Lena lalu diangguki Hyunjin dengan mantap.

Saat tengah memikirkan nama yang pas untuk bayi-bayinya, ruangan Lena tiba-tiba diketuk kencang.

Tok~ tok~ tok~ tok~ tok~

Klek~

"Ruangan pasien atas nama Alena Kim?" Tanya suster yang mengetuk tadi.

Hyunjin mengeluarkan kepalanya dari celah pintu, "Iya kenapa ya, sus?"

"Dua dari bayi anda mengalami kondisi kritis secara tiba-tiba, kami mohon kesediaannya untuk segera mengunjungi ruangan dokter Kim untuk berdiskusi."

Keadaan yang tadinya ceria itu pun berubah menjadi suram. Lena yang panik, langsung berdiri dan berjalan dengan cepat menuju tempat yang sudah diberitahu suster tadi.

Hyunjin yang masih bingung hanya bisa mengikuti Lena dari belakang dan selalu bersedia untuk memapah Lena apabila Lena merasa tidak kuat.

Saat tiba di ruangan dokter Kim, Lena pun mengetuk pintu kemudian bersama dengan Hyunjin, mereka memasuki ruangan itu.

"Lena, kamu duduk dulu." Ujar dokter Kim lalu ia menunjukkan sebuah gambar dari komputernya.

"Di usia kamu yang masih muda ini, bener-bener sebuah keajaiban loh bisa hamil lalu melahirkan tiga bayi yang manis ini."

Dokter Kim menghentikan penjelasannya lalu menghembuskan napas berat.

"Tapi, kamu tahu kan, hamil muda itu banyak resikonya. Apalagi kemarin saya dengar kamu banyak pikiran saat sedang mengandung mereka dan berakhir mereka lahir prematur."

Hyunjin yang mendengar itu langsung menyatukan tangan kanannya dengan tangan kiri Lena, berharap ia bisa memberikan sedikit kekuatannya pada Lena.

"Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya sebelum mengucapkan ini. Mohon maaf, kami tidak bisa menyelamatkan bayi kedua dan ketiga kamu akibat beberapa komplikasi yang mereka derita."

Mendengar penjelasan Dokter Kim, bukannya menangis, Lena malah tersenyum tulus lalu menatap Hyunjin.

"Jadi hanya bayi pertama yang selamat, dok?" Tanya Hyunjin lalu kemudian diangguki dokter Kim.

BaByGiRl -hhjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang