karena orang tua ku belum pulang dari luar kota, kenapa aku tidak menginap saja dirumah Lisa? Itu yang terlintas di benak ku.
Pasti aku bisa semakin dekat dengannya, tadi saja dia sudah bisa bersikap baik padaku.
"Tenang saja Jennie Lisa akan berubah dan itu karena dirimu, itu pasti akan terjadi"
pukul 07:00
Aku menjalankan rutinitas pagiku, yaitu bersekolah.. meski kadang rasa malas ini selalu menguasai diriku.
Semoga saja orang tua bisa menetap lama disini, karena aku sudah penat jika harus terus keluar masuk sekolah baru.
Hanya butuh satu langkah lagi, setelah itu aku akan segera masuk kuliah.
Saat aku sedang terhanyut dalam lamunanku seseorang mengetuk kaca mobilku, aku pun membuka kaca mobilnya.
"Kenapa?"
"Kenapa katamu? Kau akan terus diam di dalam mobilmu?" Dia adalah irene"Tunggu" aku turun dari mobil
"Kenapa wajahmu ditekuk seperti itu?"
"Aku malas sekolah"
"Anggap saja kau sedang bermain, dari pada dirumah kan bosan"
"Yasudah, ayo kita ke kelas"Saat tiba dikelas, baru saja aku ingin duduk santai dikelas tapi guru sudah tiba.
"Lihat guru baru" irene mencolek tanganku
"Guru baru? Ah semua tampak baru bagiku"
"Oh iya ya, kau kan murid baru"Guru perempuan itu masih terlihat muda, dia memperkenalkan dirinya pada kami semua. Saat akan memulai pelajaran tatapan guru itu tertuju pada Lisa.
Guru itu menghampiri Lisa
"Ini apa?" Guru itu mengambil rokok Lisa yang dia simpan di atas meja nya
Lisa hanya menatap guru itu
"Kau membawa rokok ke sekolah?" Teriak nya
Lisa merebut kembali rokoknya, dia mengeluarkan korek lalu menghisap rokok itu di depan nya.
Guru itu terkejut melihat tingkah Lisa yang sangat berani
"Akan saya laporkan kau pada kepala sekolah"
"Ibu, apa ibu sedang bercanda" jisoo tertawa"Kenapa? Apa ibu terlihat sedang bercanda? Tunggu tunggu.." guru itu mengamati wajah jisoo dan rose
"Apa ini? Kau memakai riasan yang terlalu berlebihan ke sekolah" dia menyentuh wajah rose dengan kasar
Melihat itu Lisa langsung mencengkeram tangan guru itu
"Jangan sakiti temanku" teriak Lisa
"Argghh" guru itu kesakitan ketika Lisa melukai tangannya dengan rokok nya
"Ini akan dimulai" Irene berbisik padaku
"Apa kau tidak waras? Kau sungguh tidak sopan" guru itu berlari menuju keluar.
Lisa mengikuti nya lalu dia menarik kerah baju guru itu, dia menyeret nya dengan paksa.
Guru itu sempat memberontak tapi kalah dengan Lisa yang sedang marah besar.
Semua murid keluar dari kelas untuk menyaksikan apa yang akan Lisa perbuat.
Lisa menyeret nya ke lapangan lalu mengikatnya di tiang bendera.Lisa mengeluarkan besi kecil dari saku nya lalu dia memanaskan nya menggunakan korek api, aku berniat untuk menghentikan perbuatan Lisa yang keji itu.
Ketika aku akan melangkah, aku melihat rose sudah lebih dulu menghampiri Lisa.
Rose mencoba mengambil besi itu dari tangan Lisa."Dia sudah bersikap kasar padamu rose" ujar Lisa dengan marah
"Iya aku tahu, tapi kau jangan seperti ini Lisa.. guru itu bisa mati jika kau melakukan nya"Saat mereka sedang berdebat tidak tahu dari mana ayahnya Lisa datang dan dia langsung menampar Lisa.
"Kau ini sangat memalukan sekali" Lisa ditampar lagi
Aku melihat darah mengalir dari bibirnya
" Apa kau akan menghancurkan reputasi ayahmu ini?!"
"Kenapa? Apa kau mau dengan perempuan ini? Kau mau menikmati nya seperti dulu yang kau lakukan di belakang ibuku dengan perempuan lain?" Lisa bicara dengan kerasTamparan kembali mendarat di pipi Lisa
"Ayo lakukan lagi ! Rasa sakit ini tidak ada apa-apa nya dibandingkan dengan rasa sakit yang ibu ku alami, ayo pukul aku lagi ! Bunuh saja anakmu ini agar bisa bertemu dengan ibunya!!"
Lisa menangis lalu dia pergi meninggalkan ayahnya
Aku sangat terkejut menyaksikan apa yang barusan terjadi, irene menarik ku untuk kembali masuk ke dalam kelas.
Aku pikir Lisa pergi ke dalam kelas, tapi dia tidak ada disini.
"Baru kali ini ayahnya marah seperti itu" ungkap irene
Aku berlari keluar kelas
"Heh Jennie kau mau kemana?!"Aku tahu Lisa ada dimana, aku pergi ke tempat dimana Lisa mengurung diri waktu itu. Pintu utama nya tidak dikunci
"Pasti Lisa ada di ruangan kecil itu"
Aku membuka pintunya perlahan, dan benar saja Lisa sedang menyendiri di dalam.
Aku menyentuh bahu nya, tapi dia tidak bereaksi sama sekali.
"Lisa?"
"Mau apa kau kemari? Apa kau mau menertawakan aku?" Dia menjawab tapi tidak menoleh padaku"Tidak Lisa, itu tidak benar.." aku melihat wajahnya dengan bibir yang masih berdarah
Lalu ku duduk di depan nya"Aku turut bersedih atas kejadian tadi Lisa, aku tidak menyangka ayahmu bisa sekeras itu padamu"
"Aku tidak apa-apa"
"Tapi kau menangis"
"Aku menangis untuk ibuku, bukan untuknya""Apa ini sakit?" Aku mencoba menyentuh luka di bibirnya
"Ini tidak sakit" dia menghempaskan tangankuAku mengeluarkan sapu tangan dari saku ku
"Kau mau apa?"
"Aku akan membersihkan luka mu itu"
"Tidak usah"Aku tidak mendengarkan nya, aku tetap mencoba untuk membersihkan luka nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
Romanceaku tidak perlu mendeskripsikan bagaimana inti dari cerita ini, kalian akan mengetahui nya jika kalian sudah membaca nya.