Suara musik terdengar keras, Bau alkohol menyeruak. Baekhyun dan Chanyeol tengah berada diclub, Baekhyun masih terus menegak alkoholnya sedangkan Chanyeol tak menyentuh alkohol sama sekali.
ia akan menjaga Baekhyun, walaupaun banyak wanita yang dengan terang-terangan mengodanya juga menawarkan hari semalam.
“Baek cukup, kau sudah mabuk”
“Ha? kau bicara apa?”
“Berhenti minum, ayo pulang”
“tidak! aku tidak mau”
Chanyeol yang merasa tak tahan pun mengendong paksa tubuh Baekhyun, Baekhyun berusaha melawan namun sisa tenaganya tak cukup mampu memberontak.
Chanyeol mendudukan Baekhyun pada kursi samping kemudi, Baekhyun berusaha memberontak dan meracau tidak jelas.
Chanyeol segera menginjak pedal gas untuk menuju kehotelnya, sesampainya disana Chanyeol kembali mengendong Baekhyun menuju kamar Baekhyun.
“Kau mau kemana?”
“aku akan kembali kekamarku, kau istirahatlah”
“tidak, jangan pergi…aku kesepian”
Chanyeol terdiam, sampai tak sadar Baekhyun menarik lehernya dan mencium bibir Chanyeol, Baekhyun melumat bibir tebal Chanyeol. Chanyeol diam seolah menikmati.
Entah mendapat tenaga dari mana Baekhyun membalikan tubuh menjadi berada diatas Chanyeol. dengan gerakan sensual Baekhyun membuka majunya sendiri, Chanyeol yang melihat hanya meneguk ludahnya dengan susah payah.
dahinya berkeringat saat melihat tubuh mulus Baekhyun, melihat gundukan kembar yang masih berbalut bra. Chanyeol memejamkan mata saat Baekhyun mendekatkan wajahnya yang ia kira akan menciumnya lagi, namun ia salah. Baekhyun malah tertidur pada dadanya.
dengan sisa kewarasan Chanyeol dengan susah payah merebahkan tubuh Baekhyun pada ranjang, menyelimuti tubuh Baekhyun dengan selimut tebal.
Chanyeol siap akan pergi namun langkahnya berhenti saat tak sengaja menginjak ponsel yang tampak hancur, lalu beralih menatap kearah ranjang melihat Baekhyun yang tertidur pulas.
“ah entahlah aku harus menidurkan adikku, shh sakit sekali”
***
Pagi menjelang, mengantikan tugas bulan yang sudah menerangi malam.
Baekhyun terbangun dari tidurnya saat cahaya matahari menembus indranya.
“awhh shh pusing sekali”
Cukup lama berdiam Baekhyun bangkit dari tidurnya, masih tak sadar jika ia tak memakai baju. Saat tak sengaja melihat bayangan tubuhnya dicermin Baekhyun terkejut dan langsung menutupi tubuhnya.
“k-kenapa aku tak memakai baju”
“ah apa yang aku lakukan semalam? sial”
kejadian semalam tiba-tiba terlintas dalam benaknya.
“kemarin selesai bertemu Jaehyun aku dan Chanyeol keclub, dan…”
“ah bodoh Baekhyun bodoh!”
Baekhyun menyembunyikan diri didalam selimut, meruntuki kelakuanya semalam. sial, ia malu, malu sekali.
Tiga puluh menit bergelut dengan selimut dan kebodohanya Baekhyun bangkit ranjang dan berjalan kekamar mandi, ia akan menetralkan otaknya dengan berjalan-jalan kepantai dekat dengan hotelnya.
selesai mandi Baekhyun segera melangkahkan kakinya menuju pantai, semilir angin pantai menyejukan dirinya. merasakan sedikit keringanan pada beban hidupnya yang cukup rumit.
kaki jenjangnya ia langkahkan menyusuri pantai dengan pasir putih itu.
“hah…ini cukup untuk membuatku merasa nyaman”
“Oh Tuhan, sampai kapan kau akam terus menepatkanku pada posisi rumit ini? aku ingin berdamai dengan keadaanku”
“kau disini”
Baekhyun menoleh kearah sumber suara senyum yang awalnya tertaut kini memudar menjadikan wajahnya terlihat dingin bak es, walaupun salam hatinya meronta malu karena kejadian semalam. ya, orang itu Chanyeol.
“hm” jawab Baekhyun singkat
“kau sudah makan?”
“tidak perlu”
Baekhyun mendudukan diri menghadap kearah pantai, mengabaikan Chanyeol yang ikut turut mendudukan diri.
“maaf”
Baekhyun tak menjawab.
“tolong katakan apapun, aku benar-benar menyesal sudah menamparmu”
tetap diam tanpa menjawab.
“apa tamparanku begitu sakit sampai kau seperti ini?”
“Bukan tamparan yang membuatku sakit! bukan pipiku yang merasakan sakit! bahkan sebanyak apapun kau menamparku aku tak peduli dengan rasa sakit itu! yang amat terasa sakit itu hatiku! sakit sekali”
Baekhyun tersenyum kecut.
“Aku mengutamakanmu sebagai tempatku merasakan tenang disaat tak ada satupun yang memberikan hal yang ku ingin, walaupun kau sendiri bersikap dingin padaku tapi aku! aku mempercayaimu atas hal yang bisa membutku tenang. tapi apa? bahkan kau juga turut mengoreskan luka, kau bahkan tidak tau apa yang terjadi padaku dengan Sooya!”
“apa yang terjadi?”
“tanya saja pada Wanita tercintamu itu!”
Baekhyun bangkit dari duduknya, pergi berjalan meninggalkan Chanyeol yang merasa rumit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Demands of love (GS) CHANBAEK [END]
Fanfictionapa yang berharga dari cinta? uang-bbh apa yang berharga dari uang? cinta -cy