Keesokan Harinya...
Hari telah menjelang pagi, Gulf masih terbaring lemas setelah melayani Mew semalam. Mew yang melihat hal itu langsung menyuruh beberapa orang bodyguard untuk mengangkat Gulf dan membawanya ke dalam kamar mandi. 2 Bodyguard itu lalu mengangkat tubuh Gulf dan langsung memasukkan Gulf ke dalam bathup yang telah terisi penuh oleh air. Gulf langsung bangun dari tidurnya dengan keadaan panik karena Gulf telah berada di dalam air.
"To-tolong aku!! Aku tenggelam!!" Teriak Gulf
"Cepat mandi!! Sebentar lagi kita akan menikah!!" Kata Mew.
"To-tolong!!"
"Kau tidak akan mati!! Kau tak akan tenggelam di dalam bathup!!"
Gulf mengangkat tangannya ke permukaan air lalu memegang pinggiran bathup kamar mandi itu. Setelah berhasil memegang pinggiran bathup, Gulf langsung mengangkat tubuhnya dan langsung mencoba menghirup udara dengan kasar.
"Apa kalian berniat membunuhku?" Teriak Gulf dengan kesal.
"Apa kau telah selesai marah-marah?" Tanya Mew yang kini sedang menunggu Gulf di depan pintu kamar mandi.
"Tu-tuan.." Kata Gulf tercengang kaget ketika melihat calon suaminya itu ternyata cacat dan tak bisa berjalan.
Mew kini sedang duduk di atas kursi roda sambil menunggu Gulf mandi di depan pintu kamar mandi. Mew masuk ke dalam kamar mandi dan menyerahkan sebuah kertas kepada Gulf. Mew menyuruh Gulf menghapalkan semua kalimat-kalimat janji suci yang telah tertulis di kertas itu.
"Ini!!!" Kata Mew sambil menyerahkan sebuah kertas.
"Apa ini?"
"Hapalkan semua kata-kata di kertas itu!!"
"Ba-baik Tuan." Kata Gulf
Gulf mulai menghapal kata-kata yang ada di kertas itu. Mew lalu meninggalkan Gulf setelah memberikan kertas itu. Gulf kini masih sibuk membersihkan tubuhnya sambil menghapalkan kata-kata yang ada di kertas itu. Tiba-tiba saja Gulf berhenti menghapal ketika Gulf membaca kata-kata yang ada di kertas itu
"Mew? Jadi namanya Mew Suppasit? Aku kira namanya New, ternyata aku salah dengar kemarin malam. Kenapa dia menikahiku? Bukankah dia sudah memiliki istri?" Batin Gulf
Setelah selesai mandi, Gulf langsung bersiap-siap. Gulf memakai setelan jas yang telah di siapkan lalu setelah itu beberapa perias datang dan mulai menambahkan sedikit make up di wajah Gulf. Mew yang telah menunggu Gulf di dalam kamar itu menatap kesal kearah Gulf.
"Apa yang kau lakukan? Kenapa kau mandi sangat lama huh?"
"Ma-maafkan aku!!" Kata Gulf sambil menundukkan kepalanya.
"Dan kalian!! Kenapa mendandani Gulf sangat lama huh?" Kata Mew kepada beberapa perias itu.
"Ma-maafkan kami Tuan." Kata Perias itu.
Setelah semuanya selesai, Gulf lalu mendorong kursi roda milik Mew keluar dari dalam kamar menuju kearah lift yang berada di rumah itu. Di dalam lift Mew terus memperingatkan dan mengingatkan Gulf.
"Kau harus tersenyum, jangan tunjukkan jika kau terpaksa melakukan ini semua!!!" Kata Mew kepada Gulf
"Ba-baiklah Tuan."
"Jangan panggil aku Tuan, jika di depan banyak orang!! Panggil aku Phi!!"
"Ba-baik."
Setelah Gulf dan Mew sampai di lantai bawah, Gulf lalu berjalan keluar dari lift sambil mendorong kursi roda milik Mew. Gulf dan Mew menunjukkan senyuman mereka kepada para tamu yang hadir di acara itu. Gulf berjalan sambil mendorong kursi roda Mew menuju ke altar. Mereka berdua mengucapkan janji suci secara bergantian di depan pendeta.
"Cium!! Cium!! Cium!!" Teriak para tamu yang hadir dalam acara pernikahan itu.
Gulf langsung mencium bibir Mew dan seketika membuat Mew tersentak kaget. Gulf lalu tersenyum setelah melakukan itu, Mew juga ikut tersenyum walaupun sedikit canggung. Setelah itu mereka berdua berkeliling menemui para tamu, namun ketika Gulf akan mendorong kursi roda Mew tiba-tiba seorang wanita yang bercinta dengan Mew semalam datang menyerobot kursi roda Mew dan mengambil alihnya.
"Minggir!! Biar aku saja yang mendorong kursinya!!" Kata wanita itu.
Gulf hanya menatap wanita itu dengan tatapan sendu. Hari ini adalah hari bahagianya namun kenapa dia harus merasa sedih karena kehadiran wanita itu disini.
"Davikah, kenapa kau melakukan itu kepada kakak ipar kita hm? Dia sudah menjadi bagian keluarga kita!!" Kata salah satu tamu Mew.
Gulf lalu menatap kearah Davikah, "Aku? Kakak ipar? Apakah dia adik Phi Mew? Tapi..." Batin Gulf
"Phi Mew adalah milikku dan akan selalu menjadi milikku." Kata Davikah
"Sadarlah kau adalah sepupu Phi Mew, sama seperti kami!!" Kata salah satu tamu itu.
"Aku tidak peduli!!" Kata Davikah.
"Jangan menjahili Davikah, Dia adikku yang paling aku sayangi. Kalian ini selalu saja menjahili Davi, padahal kalian tau semanja apa Davi kepadaku!!" Kata Mew yang mulai berbicara.
"Akhhh, jadi selama ini kalian menutupinya dari keluarga kalian. Bahkan pernikahan ini sepertinya hanya untuk menutupi jika Davikah memiliki anak nantinya." Batin Gulf sambil tertawa sinis dan sedikit merasa kesal.
Gulf cukup perih ketika mengetahui bahwa dia hanya dimanfaatkan untuk menutupi hubungan terlarang antara Mew dan Davikah. Gulf yang kini mengetahui posisinya hanya menghela nafas dengan kasar dan berusaha untuk bersabar. Inilah jalan hidup yang harus Gulf lalui, Gulf harus bersabar hingga suatu saat Mew mengusirnya dari kehidupan Mew.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Without You is Empty (END)
FanficGulf Kanawut yang terbiasa hidup dengan harta yang berlimpah harus jatuh ke jurang paling dalam kehidupan ketika mengetahui Ayahnya terlibat kasus korupsi dan pencucian uang. Gulf dipaksa harus bekerja untuk membayar semua utang-utang perusahaan nam...