7

1K 91 12
                                    

"Teuk?" Leeteuk hanya menoleh tanpa menjawab.

Heechul memeluknya dari belakang. "Memangnya harus seperti itu? Kenapa jahat sekali?"

"Chullie, kalau kamu kesini hanya untuk membela Siwon lebih baik kamu keluar. Aku tidak pernah membenarkan perilaku Siwon, kalau memang dia tidak mau dengan Yoona dia tinggal bilang jangan seperti lelaki hidung belang yang suka main dengan banyak orang." Ucapan Leeteuk membuat Heechul kesal. Ia melepaskan pelukannya.

"Memangnya kamu pernah bertanya dia mau atau tidak? Memangnya kamu pernah bertanya apakah dia bahagia atau tidak? Teuk, secara tidak langsung kamu sudah mengatur hidupnya dengan alasan mencari yang terbaik buat dia. Kalau menurut mu baik belum tentu baik juga menurutnya. Teuk, jangan karena kamu tidak enak hati dengan orang lain malah membuat anakmu sendiri membencimu." Ucap Heechul, sambil melangkah pergi. Ia meninggalkan Leeteuk sendiri, ia ingin suaminya itu berpikir kalau yang dia lakukan selama ini salah. Tapi Leeteuk tetap lah Leeteuk, ia tidak mau di atur oleh siapapun.

Leeteuk mengambil ponselnya dan mencari nama seseorang lalu menghubunginya.

"Carikan aku data tentang Kyuhyun."

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Eunhyuk saat ini sedang berada diruang rawat Kyuhyun. Ia mengganti cairan infus milik Kyuhyun sekaligus menengok Kyuhyun.

"Jadi kak Siwon belum kemari sejak kalian bertemu kak Yoona?" Tanya Eunhyuk

Kyuhyun mengangguk. "Apa dia tidak mau dengan anak ini ya Hyuk? Apa dia lebih memilih Yoona dan meninggalkan aku?"

"Kyu, jangan berpikir negatif terus. Kamu harus ingat kalau sekarang ada kehidupan lain ditubuh mu. Kasian dia kalau ayahnya berpikir yang tidak-tidak. Itu akan berpengaruh padanya." Jelas Eunhyuk. Kyuhyun meraba perutnya, Eunhyuk benar dia tidak boleh terlalu lama bersedih.

"Hyuk, kapan aku diperbolehkan pulang?" Tanya Kyuhyun

"Hm, dokter bilang kalau kamu sudah benar-benar fit besok sudah boleh pulang."

Kyuhyun mengangguk senang. Akhirnya ia tidak makan makanan rumah sakit lagi.

"Kamu mau aku antar pulang besok? Besok aku libur."

Kyuhyun menggeleng. "Kalau libur bukannya waktumu dengan Donghae?"

Eunhyuk tersenyum malu ketika mendengar pertanyaan Kyuhyun.

"Aku akan menyuruh Donghae membawa mobil, mengantarmu ke rumahmu dan setelah itu baru berkencan. Bagaimana?" Tanya Eunhyuk

"Tidak Hyuk, ada kakak ku disini dan mungkin mas Yesung dan Ryeowook juga akan ikut menjemput ku." Jelas Kyuhyun. Eunhyuk hanya mengangguk.

"Kamu harus super-super menjaga Donghae, Hyuk."

"Kenapa?"

"Donghae sangat tampan, pasti banyak sekali diluar sana yang ingin memilikinya."

Eunhyuk terdiam. Benar juga, banyak celah untuk menarik perhatian Donghae.

"Kamu dan Donghae belum ada rencana untuk menikah?"

"Sudah, tapi belum kamu lanjutkan. Donghae sedang banyak pikiran."

"Termasuk masalahku dan Siwon ya? Maaf ya Hyuk."

"Tidak, tidak seperti itu. Lagipula kami belum terlalu membicarakannya juga, santai saja. Donghae bukan tipe orang yang suka terburu-buru jadi kami hanya mengikuti arusnya saja." Jawab Eunhyuk

"Jangan lama-lama ya, nanti keburu aku pindah ke Korea." Ucap Kyuhyun terkekeh. Eunhyuk menatapnya dengan tatapan bingung.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Personal Assistant (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang