Tiga tahun kemudian..

1.1K 81 1
                                    


Sejak dua tahun terakhir aku bergabung bersama bisnis yang dijalankan oleh papa.

Aku melakukan nya dengan baik dan papa juga berkata kalau dia bangga padaku.

Suatu ketika saat aku akan berangkat ke kantor, papa memanggil ku untuk membicarakan hal yang serius.

"Jennie..papa sudah melihat kerja keras mu selama ini, kau sangat berbakat untuk menarik klien sehingga perusahaan papa maju sangat cepat"

"Itu memang tujuanku papa, aku tidak mau papa menjadi bawahan orang lain lagi"

"Papa akan mengangkat mu menjadi direktur"
"Papa serius?" Aku terkejut mendengar nya

"Tentu saja, ini hadiah untuk anak papa satu-satunya, tapi dengan syarat"
"Syarat? Apa itu?"

"Papa akan menjadikan mu direktur di perusahaan papa yang berada di korea tempat tinggal kita dulu, dan satu hal lagi, kau harus mau menemui putra dari rekan bisnis papa"

"Korea? Kenapa disana papa.. dan kenapa juga aku harus menemui pria itu"
"Turuti saja permintaan papa"
"Baik papa"

Ini sudah tiga tahun dan aku harus kembali ke tempat dimana ada seseorang yang belum bisa aku lupakan sampai sekarang.

Kali ini aku akan tinggal di Korea tanpa ditemani kedua orang tua ku, aku hanya akan tinggal sendiri karena papa sudah mempercayai ku untuk bisa hidup mandiri ketika jauh darinya.

Tapi dia sudah menyiapkan beberapa bodyguard untuk ku disana, walaupun aku sudah menolaknya.

Setibanya di Korea..

Aku tidak percaya ini, tempat tinggal yang masih sama seperti pertama kali aku tempati, kali ini aku akan menetap disini.

Aku tidak boleh terhanyut dalam kenangan dulu, aku disini hanya untuk karirku. Ayah mengirim ku pesan untuk segera menemui putra dari rekan bisnisnya itu.

Aku tidak bisa menolak permintaan ayahku, aku membersihkan diri lalu mempersiapkan diri untuk menemuinya.

Aku ditemani bodyguard ku saat akan bertemu dengannya.

Aku menunggu nya di sebuah restoran, entah aku yang terlalu cepat datang atau dia yang terlambat datang, yang jelas aku tidak suka jika menunggu.

"Permisi, apa ini dengan nona yoona" seseorang menepuk pundak ku dari belakang

Aku berbalik badan untuk melihatnya

"Itu bukan saya"
"Oh maaf, saya kira kau nona yoona yang akan bertemu dengan atasan saya"

"Sedang apa kau?! Ayo cepat pulang, aku sudah muak menunggu lama disini!!" Seseorang berteriak pada orang asing yang sedang bertanya padaku itu

Tapi kenapa suaranya sangat tidak asing bagiku.

"Tunggu dulu, siapa nama atasanmu itu? Dimana dia?"
"Itu dia, nama nya adalah Nyonya Lisa Manoban"

Aku melihat nya, wajah yang masih terlihat sama dengan aura yang berbeda.

"Siapa sih yang sedang kau ajak bicara" Lisa menggerutu sambil berjalan menuju arahku

Aku tidak berpikir untuk bersembunyi darinya, pandanganku tidak bisa teralih darinya, mata ku tidak bisa berkedip menatapnya.

Lisa melihatku lalu langkahnya terhenti, wajahnya terlihat terkejut ketika melihatku.

Aku melangkah mendekatinya, seakan-akan aku terhipnotis oleh dirinya.

Aku merasakan tatapan mata nya yang masih tetap sama seperti dulu.

"Ruby.. apa ini benar dirimu?" Lisa menyentuh wajahku seakan dia sedang memastikan bahwa ini bukan mimpi

Mata nya berkaca-kaca dengan bibirnya yang gemetar, dia tiba-tiba memeluk ku dengan erat. Aku terdiam karena masih terkejut dengan yang sedang terjadi.

Aku mendengar isak tangisnya ditelinga ku, saat aku akan membalas pelukannya, dia malah mendorong ku dengan kencang.

Dia tertawa lalu mengusap air mata nya sendiri.

"Apa aku harus bersikap seperti tadi ketika bertemu denganmu lagi?"
"Kau?"
"Aku hanya berakting saja, kau sungguh berpikir aku benar-benar melakukan nya? Cihhh itu tidak akan terjadi"

"Ayo kita pergi" aku mengajak bodyguard ku untuk pergi dari tempat ini
"Oww lihatlah ada pengusaha sukses disini dengan para bodyguard nya" Lisa bicara dengan nada tinggi

Mata semua orang tertuju pada kami

"Aku peringatkan pada kalian semua, jangan pernah mau bekerja sama dengan dia!! Dia orang yang tidak bisa menepati janjinya, dia akan pergi ketika kita sudah melakukan kesepakatan dengan nya"

"Diamlah Lisa!! Jangan bicara sepatah kata pun lagi" jari ku menunjuk pada wajahnya

"Aku.. membencimu" dia berbisik ke telinga ku

Karena tidak tahan dengan sikapnya, aku pergi meninggalkan tempat itu tanpa menemui putra dari rekan bisnis papa.

"Kenapa dia yang marah? Seharusnya aku yang marah padanya karena dia yang sudah melakukan kesalahan dulu"
Aku mengoceh sendiri di dalam mobil

Aku menyuruh bodyguard ku untuk mencari tahu bisnis apa yang Lisa jalani.

Sementara itu..

"Sebenarnya reaksi ku tadi tidak bohong ruby.. aku masih tidak percaya jika kita bisa bertemu lagi, aku hanya gengsi..aku sudah berusaha untuk membencimu selama ini tapi semua itu sia-sia, aku masih kesal padamu.. tapi sungguh dia terlihat semakin cantik"

Lisa menemui rose yang sedang melakukan pemotretan, dia sudah menjadi model terkenal di Korea.

"Nyonya maboban..kenapa wajahmu ditekuk seperti itu?"
"Tidak papa"
"Jangan berbohong, katakan padaku ada apa?
"Tidak, aku hanya sedang merindukan ayahku yang sudah tiada"
"Untuk apa kau merindukan nya? Dia orang yang jahat, sebelum dia meninggal karena kecelakaan dia sempat menyiksa dirimu kan?"
"Iya sih"

"Temui aku malam ini untuk pertemuan resmi antar model internasional"
"Aku sedang tidak enak badan"
"Ini acara sangat penting bagiku, aku sudah menantikan nya sejak dulu, jadi kumohon temani aku kali ini saja"
"Baiklah"

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang