Disini. Digudang Sekolah. Ada orang yang sedang diikat dikursi dengan keadaan yang mengenaskan. Dan satu orang lagi yang sedang dilanda kemarahan.
"Lo disuruh ama siapa?"
"Gue tanya sekali lagi!! Lo disuruh ama siapa? Atau lo mau main-main dulu?" Orang yang bertanya tadi mengeluarkan pisau kecil yang selalu ia kantongi.
"G-gue gak bakal ngasih tau lo!!" Teriak orangbyang sedang diikat dikursi dengan keadaan yang memprihatinkan.
"Fine" Orang yang bertanya tadi menyayat pipi orang yang diikat dikursi.
"AKHH!!" Teriak orang yang disayat.
"KASI TAU GUE!!" Teriak Ray seperti orang kesetanan. Iya, Ray. Dia sudah tau informasi tentang Marvel. Dan sekarang, Marvel lah yang sedang diikat itu.
"Gue gak bakal kasi tau!" Keukeh Marvel.
Ray menghentikan aksinya. Ia mengambil kursi dan duduk didepan Marvel yang sedang meringis kesakitan.
"Ternyata lo keras kepala juga" Ucap Ray tenang.
"MARVEL SENIO! ANAK DARI GAVINANDRA SENIO DAN VANESSA SENIO!, BENER?" Teriak Ray.
"T-tau darimana lo tentang Keluarga gue?" Tanya Marvel.
"Gak penting. Gue tau nyokap lo lagi sakit. Lo butuh duid banyak. Tapi, cara lo salah. Lo udah diperbudak sama orang yang nyuruh lo!" Ketus Ray berdecih.
"Gue gak ada pilihan lain. Gue butuh banget duid buat nyokap gue. Bokap gue gak mau meduliin gue lagi. Gue gak tau mau gimana lagi buat dapet duid. Nyari kerja susah karena gue belum lulus SMA" Ucap Marvel.
"Tidak membuka jasa curhat. Gue hanya mau tau siapa yang nyuruh lo!" Tutur Ray emosi.
"G-gebby yang nyuruh gue" Ucap Marvel. Dia harus tetap hidup untuk kesembuhan ibunya.
"Gebby? Gebby siapa?"
"Yang gue tau dia satu sekolah sama lo! Gue gak tau tujuannya" Ucap Marvel cepat.
"Ditoo!!" Panggil Ray kepada bodyguard kepercayaannya.
"Ada apa tuan muda?" Tanya Dito sopan.
"Ini cowok lo lepasin. Trus bawa ke rumah sakit. Dan ya, semua biaya biar gue yang tanggung. Satu lagi, biaya rumah sakit nyokap dia, biar gue yang tanggung" Ucap Ray memerintah diangguki Dito
"Dan satu lagi. Lo fokus sekolah sampai lo lulus" Lanjut Ray menunjuk Marvel.
"M-makasih Ray" Ucap Marvel diangguki Ray.
lalu Ray keluar dari Gudang tersebut. Ia membutuhkan ketenangan saat ini.
Disaat ia butuh ketenangan, ia melihat Gadisnya sedang berbincang dengan seorang lelaki. emosinya semakin naik. Ia segera menghampiri Gadisnya.
"Reyna" Panggil Ray.
"Eh, hai Bram! Kenalin. Ini kak Mario" Ucap Reyna memperkenalkan Mario.
Ray menatap datar Reyna membuat Reyna terdiam. Reyna salah apa?
"Ngapain sama dia?" Tanya Ray datar.
"Gak ngapa-ngapain" Jawab Reyna.
"Trus kenapa duduk berdua gini?" Tanya Ray lagi.
"Tadi Reyna kan nunggu Ray disini" memang Ray tadi menyuruh Reyna menunggu dirinya di taman belakang sekolah. "Trus kak Mario nyamperin Reyna. Trus kita ngomong" Lanjut Reyna.
"Lo siapa ngatur-ngatur Reyna?" Tanya Mario tak suka.
"Gue Pacar nya!" Ucap Ray.
Setelah mengatakan itu, Ray menarik tangan Reyna membawanya ke dalam UKS. Ray segera mengunci pintu dan mendudukkan Reyna di kursi yang ada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE RAY (END) ✔︎
Roman pour Adolescents"Lo pacar gue! Dan milik gue selamanya" Ucap lelaki itu memegang lembut dagu Reyna "Kamu mau Reyna jadi milik kamu? Tapi, Reyna gak mau..." Tolak Reyna lembut menatap kedua manik mata cowok tersebut dan tak lupa bibir yang dimanyunin kedepan menanda...