Aku sudah mulai terbiasa tinggal disini. Aku juga sudah bilang ke papa kalau aku tinggal sendiri dan sekolah di Tokyo. Tiap bulan juga dikirimkan uang, 50 juta perbulan. Tidak sebanyak ketika aku menjadi CEO, tapi ini lebih dari cukup untuk seorang gadis SMP.
Pagi ini aku bangun lebih awal. Aku jadi bisa memasak untuk sarapan dan kepikiran untuk bawa bekal. Begini-begini aku jago masak, tahu. Aku belajar dari chef bintang 5. Aku bersiap-siap untuk mandi dan berpakaian. Seperti biasa aku pakai seragam dan legging. Aku menggerai rambutku dan memakai bando berwarna biru muda. Lalu segera kedapur untuk memasak.
Sampai di dapur aku tiba-tiba malas masak. Jadi buat tamago kake gohan (nasi dicampur telur mentah) saja! Aku tambahkan nori dan langsung kusantap. Saat tadi masak nasi aku juga buat onigiri untuk bekal nanti. Setelah selesai makan dan cuci piring, aku segera berangkat ke sekolah.
Di perjalanan aku memasang earphone dan mendengarkan lagu sambil memasukkan tanganku di kantung. Aku bersenandung kecil agar tidak didengar oleh orang lain. Aku memperhatikan sekitar lalu melihat seseorang yang kukenal, itu Hina! Aku berlari kecil dan menghampiri Hina.
"Hina-chan!" Panggilku. Hina menoleh dan melambaikan tangannya.
"Eh, Rei-chan. Ohayou!"
"Ohayou! Hina sendirian? Tidak sama Takemichi?"
"Tidak." Hina menggelengkan kepalanya. Aku yakin pasti Hina juga ingin kesekolah bersama Takemichi. Kulihat diujung jalan ada Takemichi sedang sendirian.
"Hina-chan, itu Takemichi!" Aku menepuk pelan pundak Hina lalu menunjuk Takemichk, Hina pun tersenyum riang melihat pacarnya.
"Oi Takemichi!" Teriakku memanggil Takemichi. Ia pun menoleh dan berhenti karena melihatku berlari kearahnya.
"Rei-san?"
"Takemichi, sana jalan sama Hina-chan. Ia mencarimu, loh." Godaku sambil senyum-senyum. Ku tarik Hina-chan agar berdiri berdampingan dengan Takemichi. Wajah mereka terlihat memerah dan tersenyum malu.
"Sudah ya! Kalian hati-hati!" Pamitku pada mereka. Aku berlari agar menjauh dari pasang mesra tersebut.
"Dadah, Rei-chan!"
"Dah, Rei-san!"
**
Masuk jam istirahat, aku makan siang bersama Hina, Takemichi dan teman-temannya, Akkun, Takuya, Yamagishi dan Makoto. Ternyata Takemichi dan teman-temannya benar-benar sefrekuensi, sama-sama konyol. Oh iya, aku sekelas dengan Takemichi dan teman-temannya.
"Rei-chan bawa bekal sendiri?" Tanya Hina sambil memperhatikan isi bekalku.
"Iya." Jawabku sambil tersenyum.
"Apa kau buat sendiri?" Aku mengangguk. "Wah, Rei-chan hebat! Hina masih belajar memasak.." Ucap Hina pasrah.
"Tidak apa! Hina semangat! Nanti Hina bisa membuatkan bekal untuk Takemichi!" Aku menyemangati Hina. Lagi-lagi ia tersenyum malu dan Takemichi hanya tersenyum kikuk.
"Ah, Rei-san. Kau pindahan dari Amerika?" Tanya Akkun.
"Ya, aku pindahan dari Amerika. Tadinya aku akan menyelesaikan bangku SMP disana. Tapi kupikir lebih nyaman disini." Jelasku. Padahal karena aku tiba-tiba pindah ke 12 tahun lalu saat mengunjungi rumah ibuku.
"Wah keren! Apa cewek-cewek Amerika cantik-cantik? Apa badan mereka bagus?" Tanya Yamagishi antusias.
"Pasti mereka cantik-cantik! Kudengar mereka suka berpakaian terbuka!" Makoto ikut-ikutan. Apa mereka semua punya pemikiran mesum seperti ini?
"Hei diamlah, bodoh." Tegur Takuya. Yah, setidaknya ada yang normal satu.
"Tapi memang benar ya, mereka cantik-cantik? Sepertinya kita harus lihat langsung." Lanjut Takuya. Aku tarik kata-kataku kalau ada yang normal satu.

KAMU SEDANG MEMBACA
ride or die ; mikey
Fanfiction[ ONGOING ] Gadis kelahiran Amerika-Jepang Tanaka Rei, atau Robyn Ryder adalah seorang CEO perusahaan ternama Gethsemane Co. Setelah kematian sang ibu, ia segera terbang ke Jepang untuk mencari orang yang sudah membunuh ibunya. Sesampainya di Jepang...