Hugs and Kisses

15

Hii
I'm Back :)

Terlalu menjamur rasanya story ini heehehe

Hope you like it :)
Enjoy for reading.

.
.
.
.
.

Jaemin menatap Sungai Han dengan perasaan lega, dia tidak pernah merasakan hal ini lagi semenjak berada di lingkup keluarga yang begitu terkenal. Jaemin hanya ingin dia di kenal sebagai orang biasa, bukan sebagai anak artis/model terkenal dia hanya ingin dikenal sebagai Jaemin.

Pluk!

"Diam saja, minum." Ucap seseorang itu dengan senyum mengembang.

"Thanks hyung."

"Masih memikirkan soal mereka?" Tanya Jaehyun.

"Tidak tahu , yang pasti aku tidak akan menunjukkan identitasku nanti di perguruan tinggi." Jaehyun hanya tersenyum dan mengusap kepala Jaemin lembut.

"Jangan dipikirkan lagi oke. Percaya, teman-temanmu selalu ada untukmu. Jangan merasa sendiri." Nasehat Jaehyun.

"Hyung hubungan kita itu apa?" Tanya Jaemin.

"Kau mau hubungan seperti apa?" Tanya Jaehyun kembali dan melingkarkan tangannya pada pinggang ramping Jaemin. Sesekali Jaehyun akan mengecup kepala Jaemin, siapapun yang melihat mereka pasti akan iri.

"Ckck punya kekasih tidak peka sekali." Ucap Jaemin.

"Hooh kau mengakuinya eoh?"

"Wah, jangan-jangan hyung tidak serius waktu itu menyatakan cinta padaku ya!" Jaehyun hanya tertawa dan mengecup bibir Jaemin secepat kilat, membuat Jaemin terdiam sebentar.

"Jika tidak serius buat apa aku menemanimu disini sayang." Lihatlah pipi gembil itu terlihat merona saat dipanggil sayang atau faktor dicium oleh Jaehyun.

"Dasar buaya, hyung terlalu lama bergaul dengan Lucas hyung kurasa." Jaehyun hanya mendengus sebal. "Ayo jalan lagi, kita tidak mungkin disini selama 2 jam." Ucap Jaemin dan bangkit berdiri untuk pergi jalan-jalan kembali menikmati waktu berdua sebelum kembali sekolah lagi.

"Dari mana kau tahu aku bergaul dengan Lucas? Sedangkan dia saat ini pindah ke China." Ucap Jaehyun membuat Jaemin terdiam. "Sudahlah tidak usah di pikirkan, ayo jalan lagi."

Kedua anak adam itu berjalan beriringan, dari membeli minum makanan ringan, hingga berakhir di taman kembali menikmati waktu berdua yang cukup menyenangkan tanpa gangguan siapapun kali ini. Biasanya mereka akan bertemu Haechan jika tidak Renjun dan masih banyak lagi.

"Masuklah, sebelum orang tuamu marah nanti." Perintah Jaehyun.

"Rasanya malas masuk dan pulang."

"Ada sesuatu?" Tanya Jaehyun penasaran yang saat ini menatap Jaemin.

"Hyung aku tidur di apartemenmu ya? Aku malas pulang, ayo." Ajak Jaemin dan menarik tangan Jaehyun agar membawa ke apartemen milik Jaehyun.

"Baiklah ayo." Ucap Jaehyun dan menurut, ada banyak pertanyaan sebenarnya di kepala Jaehyun tapi dia urungkan dan takut menyinggung hati si manis.