Julio yang tengah rebahan di ranjang kamarnya terlonjak saat ia melihat instastory milik kakak kembarnya. Bahkan matanya sampai melotot.
Mereka sedang bermain dan senang-senang, tapi nggak ngajak gue? Wah nggak ada akhlak banget, gerutu Julio dalam batinnya.
Ia langsung melangkahkan kakinya menuju kamar yang berada tepat disebelah kamarnya. Untuk apalagi tujuan cowok itu jika tidak untuk merecoki kembarannya dan istrinya.
Apa semua jomblo seperti Julio ya? Menyebalkan dan hobi merocoki sepasang suami istri ataupun kekasih.
Brakkk
Julio membuka pintu kamar kakaknya dengan kasar yang membuat kedua orang yang berada didalam terlonjak kaget dan menatapnya dengan tajam.
Yang ditatap malah cengengesan seolah tak memiliki dosa apapun. Dan dengan santainya melangkah masuk walaupun belum mendapatkan ijin dari sang pemilik kamar.
"Kalian ngapain?" tanya Julio pada sepasang suami istri dihadapannya yang tengah menatapnya tajam. Pasalnya ia tengah mengganggu keromantisan sepasang suami istri itu. Si suami tengah asik tiduran dengan kepala berbantalan paha Jihan, sedangkan gadis itu tengah berselonjor dan memangku laptop dibagian tulang keringnya dengan tangan yang tidak diam. Karena sedari tadi mengacak lalu merapikan rambut Julian, begitu terus.
"Nonton film," jawab Jihan singkat. Memang setelah mereka selesai bermain uno dan Julian juga sudah membersihkan wajahnya, mereka memutuskan untuk menonton film bersama. Dan sekarang malah ada pengganggu besar-karena Julio tidak bisa dikatakan anak kecil jika dibilang pengganggu kecil-yang mengharuskan mereka mem-pause film yang tengah mereka tonton itu.
"Tadi kalian main apa?" tanya Julio.
"Uno," jawab Julian singkat.
"Kok nggak ngajakin gue?"
Jihan memutar bola matanya malas. "Emangnya semua yang kita berdua lakukan harus ngajakin lo gitu?" Sumpah ini pertama kalinya Jihan ketus gini. Ya gimana ya, adik iparnya ini hobi benget ngintilin ia dengan Julian. Udah kayak ekor aja.
Julian yang sudah terduduk disebelah Jihan, mengambil tangan gadis itu dan mengelus punggung tangan Jihan dengan sayang.
"Iya harus, napa lo!" Tuhkan Julio tuh emang minta digeplak kepalanya. Liat ia malah nyolot, ya walaupun akhirnya balik cengengesan lagi sih.
Tangan Jihan sudah melayang ingin menggeplak kepala cowok itu, tapi ditahan oleh Julian. Tentu saja Julio senang, ia merasa jika Julian ternyata membelanya.
Tapi ternyata...
Plakkk
Julian malah menggantikan Jihan untuk menggeplak kepala Julio. Tentu saja gadis itu tertawa terpingkal-pingkal melihat raut Julio yang cengong dan mengusap-usap ubun-ubunnya. Ia yakin jika cowok itu tadi salah mengira kalau Julian membelanya.
"Mampus lu," ledek Jihan dengan sisa tawanya.
"Lo punya dendam, Yan?!" seru Julio tak terima yang masih terus mengusap-usap bekas geplakan dari kembarannya itu.
"Lumayan." Julio mengusap dadanya sambil geleng-geleng kepala. Menyabarkan diri. Ia baru sadar ternyata dua orang ini kalau disatukan seperti ini, menjadi sangat-sangat menyebalkan.
"Udah sono lo pergi, ah. Ganggu orang nonton film aja," usir Jihan yang diangguki Julian disebelahnya.
"Kalian ngusir gue?"
"IYA!"
Lihatlah betapa kompaknya sepasang suami istri mem-bully Julio, mana dia jomblo dan sepasang suami istri dihapannya ini hobi sekali pamer keuwuan lagi dihadapannya. Miris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Julian Untuk Jihan [COMPLETED]
Ficção AdolescenteRank #8 julio [2 September 2020] Rank #6 julio [11 September 2020] Rank #5 julio [14 September 2020] Rank #10 takdianggap [19 Oktober 2020] Rank #9 takdianggap [2 November 2020] Rank #4 julio [22 November 2020] Rank #7 takdianggap [1 Januari 2021] R...