("Perihal rasa yang tak mampu terungkap lewat kata")
****Taman kota itu ramai.. ramai oleh para pasangan yang sedang asyik menghabiskan hari libur.
Gadis cantik yang sedang duduk disalah satu bangku taman itu tersenyum. Menatap sekeliling
serumpun bunga mawar merah ditaman sedang mekar.. menguarkan wangi yang mengundang beberapa kumbang hinggap.Cuaca yang cerah secerah hatinya.. membuatnya tak henti menyunggingkan senyum lebar. hanya satu yang kurang lelaki yang ditunggunya belum datang
Sudah hampir sepuluh menit ia menunggu.. tak lama sepasang tangan itu menutup kedua matanya..membuat gadis itu tersenyum kian lebar..
Ia mengambil kedua tangan yang amat ia kenal itu siapa lagi kalau bukan kekasihnya wanginya saja ia sudah hapal
"Afgannnn..." Ia menarik tangan lelaki itu dari matanya.. afgan terkekeh mendekap pundak sang gadis erat..
"Udah lama nunggu sayang..sorry aku telat.." Ucapnya lalu beranjak duduk disamping gadisnya itu.
"Dari dulu kamu selalu telat kan.." gadis itu manyun. Afgan terkekeh..
Sejenak mereka hanya menikmati semilir angin yang berhembus lembut menerpa wajah..
"Aku mau ngomong serius ra..."
Suara Afgan membuat gadis yang ia panggil ra itu menoleh wajah cantiknya berbinar.
Afgan menatapnya, cantik sekali bagiamana mungkin Afgan tak jatuh cinta?? Pada Rania gadis yang mampu merebut seluruh hati dan cintanya
"Yahhh... ada apa.." tanyanya..
Afgan mengambil jemari Rania mengegamnya menatap mata teduh itu dalam-dalam.
"Kamu tau aku sayang kamu ra.. iam always love you.." afgan membuka kalimatnya menatap gadis itu lekat..
"Yahh..." Gadis diepanya nampak gugup. Afgan tersenyum
"Aku mungkin gk punya puisi romantis buat ngungkapin perasaan aku.. tapi hari ini aku mau kamu tau.. kalah aku bener-bener cinta sama kamu lebih dari apapun." afgan berjongok didepan Rania membuat gadis itu mengrutkan dahi..
Tapi kemudian matanya berbinar saat Afgan mengeluarkan kotak cincin dari dalam saku jaketnya.
"I love you ra.. Rania Casandra.. maukah kau menikah denganku.. melengakapi hidupku sekarang nanti dan selamanya.." ucap Afgan sungguh-sungguh
Kelopak indah milik gadis didepanya mengembun.. terharuu.. lelaki itu melamarnya.. tidak ada ragu sama sekali dihatinya maka Rania mengagguk mantap membuat bulir air mata itu menetes..
"Yahh gann.. aku mau.." jawabnya mantap.
Lelaki berkacamata itu sungguh kehilangan ekspresi terbaiknya..
ia tersenyum lebar dengan mata berkaca-kaca beranjak bangkit memeluk erat gadisnyaa.. mengecup puncak kepalanya
"Terimkasih raa... terimkasih.. aku cinta kamu.." ucap Afgan lembut.
Gadis itu tersenyum haru bagaimna ia tak bahagia dicintai lelaki sebaik Afgan
"I love you to gan..aku akan terus mencintai kamu.." bisik Rania lembut.
Keduanya masih saling memeluk. afgan teramat bahagia hari itu, lamaranya diterima gadis yang amat ia cintai akan menjadi istrinya tak lama lagii..
tak ada yang akan memisahkan mereka kecuali takdir dann kematian dan kita tidak pernah pernah tau takdir..
"Gann.. gann.. afgan bangun.." dheri menepuk tubuh Afgan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because You
Randomtentang Rossa yang harus berusaha menbus janjinya pada seseorangg.. seseorang yang begitu berjasa menyelamatkan nyawanya... tentang Afgan yang terpenjara rasa bersalahh yang membuatnya menghukum diri sendiri dan menyakiti diri sendiri.. lalu saat ke...