Arel terlihat menggeliat di atas kasur.
Ia kemarin malam tidak bisa tidur, karena mengalami pergolakan batin.
Arel membuka matanya dan mencari keberadaan Rea yang rupanya masih tertidur.
"Eh, tumben dia belum bangun?"
Arel mengubah posisinya menyamping pada Rea.
"Rea, maaf yaa." Ia mengusap rambut Rea, menatap Rea yang terlihat pulas.
"Jangan hukum aku ya, jangan marahi aku, dan jangan membunuhku juga."
Arel melepaskan tangannya dari kepala Rea. Ragu-ragu apakah Rea akan terbangun atau tidak.
kurasa dia tak akan bangun
Cup!
Arel mencium sekilas bibir Rea. Segera ia memundurkan wajahnya, takut-takut Rea bangun.
"Untuk dia tidak bangun." Setelahnya Arel segera merapikan selimut dan kembali menyelimuti Rea.
Arel memasuki kamar mandi, tak lama terdengar suara air yang mengalir.
Disaat itu pula Rea terbangun. Lebih tepatnya ia hanya berpura-pura tidur sedari tadi.
Dapat dilihat telinga Rea yang memerah atas perlakuan Arel.
sebenarnya apa yang kau sembunyikan, Arel?
-----
Seorang lelaki tampan terlihat berkutat pada berkas yang ada di mejanya. Ia membaca laporan yang sebelum-sebelumnya di kirim oleh mata-matanya.
"Aku tidak menyadarinya, kupikir Aron hanya bersenang-senang saja. Tapi dia melakukan hal yang lebih buruk dari itu."
Rahangnya seketika mengeras saat melihat foto Aron bersama Wender.
"Haha, aku bahkan sejuta kali lebih tampan daripada tua bangka ini, sebenarnya kemana otakmu pergi sayang?"
Laien lalu melihat foto-foto lain. Ia menyadari bahwa ada seorang pelayan yang selalu terjepret di foto itu, namun tidak jelas karena jarak yang jauh.
"Aneh, kurasa ini pelayan yang sama di samping meja Aron. Walau tidak jelas, tapi punggung mereka terlihat sama."
Laien mencoba mencari sosok pelayan itu, pada foto yang dikirim mata-matanya. Tepatnya mata-matanya yang telah tewas.
"Jaraknya pada Aron cukup dekat. Bahkan ada di semua foto. Apa mungkin..."
Laien segera mengambil handphonenya dan menelpon seseorang di seberang sana.
"Halo?"
"Oh, Glen, ada sesuatu yang ingin kutanyakan padamu."
"Ya, tanyakan saja bro."
"Aku ingin mengetahui apakah di tempatmu ada pelayan yang seperti ini, fotonya akan kukirimkan padamu. Coba periksa!"
Laien lalu mengirimkan foto tersebut, foto pelayan yang hanya terlihat sisi samping wajahnya, namun tidak terlalu jelas karena tertutupi poni.
"Ya, ini sudah masuk, akan kuperiksa."
Selang beberapa detik Glen yang merupakan pemilik bar kembali berbicara.
"Aku tidak ingat pernah memiliki pelayan seperti ini. Akan kutanyakan pada pegawaiku."
"Baiklah."
tut
Setelah Laien menutup panggilan, selang beberapa menit Glen kembali menelpon.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Gigolo So Cute
RomanceArel, lelaki berumur 20 tahun yang memiliki kecantikan di atas rata-rata. Membuat setiap perempuan iri ketika melihatnya. Para lelaki pun bisa terpesona dan lupa akan orientasinya. Namun, di suatu malam. Saudara kembarnya Aron. Menjualnya pada kena...