10

43 4 0
                                    

Pic : Lancelot
Sc : Pinterest.

"Kenapa kamu melamun, Nak?" Tanya Liona. Ia melihat Alucard yang sejak tadi hanya mengaduk-aduk makanannya tanpa minat.

"Apa masakanku kurang enak?" Tanya Miya. Alucard lantas menggeleng.

"Bukan itu. Aku hanya masih memikirkan cerita Granger tadi." Ucap Alucard.

"Memangnya Granger tadi cerita apa? Sejak pulang wajahmu seperti sedang memikirkan sesuatu yang sangat berat." Ucap Miya. Alucard menghela napas.

"Bunda, apakah aku boleh menceritakan hal ini sekarang? Aku khawatir mengganggu acara makan siang ini." Tanya Alucard.

"Ceritakan saja, Nak. Bunda tidak masalah dengan makan siang. Toh ibu bisa sering-sering ke sini." Ujar Liona. Ia tersenyum meyakinkan Alucard.

Alucard pun menceritakan semua yang ia alami. Mulai dari Guin yang bertemu Lance, memintanya menyelidiki Kerajaan Baroque, hingga Granger yang menjelaskan masa lalunya.

Setelah bercerita, Miya tampak menutup mulutnya tak percaya. Ia mengeluarkan beberapa tetes air mata karena sedih dan tak menyangka. Keadaannya yang sedang hamil membuat emosinya mudah bergejolak, terutama saat sedih.

"Kasihan sekali Guin...." Ucap Liona. Alucard sudah berada di samping Miya untuk menenangkan istrinya. Ia pun mengangguk setuju.

"Menurut Bunda, apakah aku harus segera memberitahu Guin tentang hal ini?" Tanya Alucard. Liona menggeleng.

"Kau harus melakukan konfirmasi dengan Lancelot. Kau harus bertanya langsung padanya." Ucap Liona. Alucard tampak berpikir, kemudian ia ikut menyetujui saran Liona.

"Baiklah, aku akan segera menemui Lancelot." Ucap Alucard. Liona tersenyum dan mengangguk.

"Sekarang kalian lanjutkan makannya, ya. Tidak baik mengabaikan makanan. Setelah ini, ayo kita jalan-jalan sebentar. Bunda rasa Miya butuh hiburan. Benar kan?" Tanya Liona. Miya yang sudah mulai berhenti menangis lantas tersenyum malu.

"Benar juga, aku terlalu sibuk sampai lupa bahwa istriku juga butuh liburan. Maafkan aku ya." Ucap Alucard. Ia menggenggam tangan istrinya dan mencium punggung tangan Miya dengan lembut.

"Ah, kalian romantis sekali." Ucap Liona seraya tersenyum dan mengusap ujung matanya yang mulai berair dan mengeluarkan air mata haru.

°°°

"Ya, semua yang Granger ceritakan itu benar." Ucap Lancelot seraya mengaduk minumannya.

Alucard menghela napas lelah. Bagaimana bisa Lancelot bersikap sangat santai di saat dirinya khawatir.

"Aku dulu memang sangat menyayangi Guin. Aku sangat menginginkan adik perempuan, sampai suatu saat harus berpisah dan aku pun tak sanggup. Maka aku menyarankan hal konyol itu. Saat itu aku belum dewasa. Granger membenciku pun wajar, aku sudah tahu bahwa paman Yu Zhong meninggal karena kecelakaan dan melindungi Guin dari benturan." Lancelot mulai bercerita.

"Setelah kepergian Guin, tak lama setelahnya kerajaan kami hancur karena perang. Sederhananya, ayahku sakit dan terjadi krisis ekonomi besar-besaran. Saat perang terjadi, kedua orang tuaku meninggal dan aku tinggal bersama bibiku. Bibiku adalah adik dari paman Yu Zhong. Jadi saat itu bibiku lantas menyimpulkan kalau Guin adalah saudara jauhku." Ucap Lancelot. Ia menghela napas sejenak.

"Aku sekarang sedang berusaha untuk mengurus suratku agar bisa menjadi keluarga Guin secara hukum. Tapi, aku tidak bisa memberitahu Guin terlebih dahulu. Aku khawatir dia membenciku dan masa lalu keluarga kami." Lance tampak memijit pelipisnya.

Alucard dapat melihat perasaan khawatir dari ekspresi Lancelot sekarang. Ia pun memutuskan untuk membantu Lance dalam hal ini.

"Kalau aku mengadakan makan malam khusus untuk kau, Guin, dan Granger, bagaimana? Kau bisa meluruskan semuanya di sana." Ucap Alucard.

"Apakah itu akan berjalan baik? Aku khawatir Guin akan sangat marah." Lancelot menunduk.

"Memang pasti ada rasa kecewa. Pertama, karena kau menutupi hal ini darinya. Kedua, bahwa kau telah berbohong sebagai saudara jauhnya selama ini. Yah...tapi aku yakin Guin tidak akan marah terlalu lama. Granger akan membantu meredakan emosinya nanti." Ucap Alucard.

"Baiklah, aku setuju. Terima kasih telah membantuku, Alucard." Lance berdiri dan menunduk hormat.

The New KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang