Prolog

29 5 2
                                    

“Sah!”

Kata itu memenuhi ruangan yang bernuansa putih abu-abu itu, dan kata itu juga sudah menjadi bukti bahwa sepasang pasutri itu sudah sah menjadi suami istri. Orang-orang tertawa bahagia karena menyambut pernikahan kedua insan itu.

“Jangan harap bisa hidup tenang,” bisik Jungkook dengan seringaian kecil di telinga sang istri.

Jeon Jungkook sang CEO muda yang terkenal dengan ketampanannya dan terlahir di keluarga yang mapan, dan ia adalah incaran para kaum hawa, tapi sayangnya tidak ada yang membuatnya tertarik sedikit pun, dan pernikahan yang di laksanakan ini hanyalah paksaan dari dua belah pihak keluarga masing-masing.

Sedangkan Seo Yun hanya mengangguk paham dan berapa kali menelan salivanya dengan susah payah di kala mendengar ucapan eh ralat ancaman maut dari sang suami laknat.

Seo Yun gadis cantik yang sekarang sudah sah menjadi istri seorang CEO muda, sebenarnya Seo Yun juga tidak menginginkan pernikahan ini awalnya, tapi disaat bertemu dengan Jungkook perasaan aneh mulai muncul, dan ia bisa menebak bahwa ia sudah jatuh hati pada CEO kejam seperti Jungkook.

Seo Yun melamun memikirkan ucapan Jungkook tadi, ia tak habis pikir dengan laki-laki yang berada di sampingnya itu, tampan tapi kejam itulah yang ada dipikiran Seo Yun.

“Kok kamu melamun sih sayang?” celutuk Sang Hee --ibu kandungnya Seo Yun.

“Nggak kok hehehe,” jawab Seo Yun sambil nyengir.

“Hari inikan hari bahagia kamu, jadi kamu harus senenglah,” peringat Sang Hee.

“Iya eomma nya aku yang cantik,” ujar Seo Yun membuat Sang Hee terkekeh geli.

Tak jauh dari Seo Yun dan Sang Hee, sudah ada segerombolan keluarga yang menghampiri kedua sejoli itu, sedangkan Jungkook kini tengah berkumpul dengan para temannya.

“Selamat ya,” seru Rey selaku kakak kandungnya Seo Yun.

Thank youu Abang Rey yang gantengnya melebihi monyet Afrika,” pekik Seo Yun membuat Rey memutar bola matanya malas.

“Baru tau kalo monyet Afrika ganteng,” tukas Rey dengan kesal.

Sang Hee dan lainnya hanya tertawa ketika melihat tingkah kedua kakak beradik yang tidak pernah akur itu.

****

Acara resepsi telah selesai dan kini Seo Yun sudah tiba di rumah barunya dan Jungkook, ia sedih karena harus meninggalkan orang tua dan kakaknya, dan di sini belum tentu ia bisa menemukan kehangatan dalam keluarga, apalagi saat mengingat ucapan Jungkook tadi siang membuatnya bergidik ngeri. Tapi bagaimanapun ia telah sah menjadi istri Jungkook sang CEO kejam tapi tampan itu, jadi mau tak mau ia harus melayani Jungkook dengan baik, dan ia juga tak tau bagaimana nasib kedepannya hidup bersama laki-laki berwajah malaikat tapi berhati iblis itu.

“Mau ku kunciin pintu biar kamu tidur di luar?” tanya Jungkook dengan nada dingin.

“Eh enggak-enggak, iya aku masuk,” ucap Seo Yun gelagapan kemudian menarik kopernya dan memasuki rumah besar itu.

Seo Yun berjalan menyusuri rumah besar itu dengan koper yang tak henti di seretnya, ia bingung kamar ia yang mana, mau bertanya tapi ia takut jika Jungkook marah, karena laki-laki itu sudah istirahat di kamarnya.

“Duh gimana nih?” monolog Seo Yun sambil mondar-mandir tidak jelas. “Tanya aja deh, bodoamat mau dia marah apa enggak.”

Seo Yun berjalan ke arah kamar Jungkook, dan mulai mengetuk pintu kamar itu dengan kuat, berapa kali sudah Seo Yun mengetuk tapi tidak ada sahutan, dan tepat di ketukan ketiga pintu terbuka Seo Yun tidak bisa menghentikan tangannya sehingga yang di ketuk bukan pintu melainkan Jungkook. Seo Yun membelalakkan matanya dan menarik tangannya.

Aws!” ringis Jungkook memegang batang hidungnya yang terkena ketukan maut Seo Yun.

“Ma-maaf,” cicit Seo Yunpelan.

“Kamu bodoh apa gimana sih?! ini tu sakit!” bentak Jungkook dengan emosi.

“Ya kan ga sengaja,” sanggah Seo Yun.

“Pergi dari kamarku!” usir Jungkook.

“Tapi kamar aku dimana?” tanya Seo Yun was-was.

“Bodoamat!” teriak Jungkook dan masuk lagi ke kamarnya.

Brak!

“Eh kodok mati tenggelam!” latah Seo Yun.

Dorongan pintu yang sangat keras membuat Seo Yun refleks jadi latah. Seo Yun kembali menarik kopernya dan menjauh dari depan pintu kamar Jungkook, ia naik ke atas tangga dan mulai menyusuri setiap koridor itu, tak mau ambil pusing akhirnya ia masuk ke salah satu kamar yang bernuansa Pink Beby sungguh perfect di mata Seo Yun.

Tak ingin berlama-lama Seo Yun langsung menumbangkan bobot tubuhnya di atas ranjang, urusan pakaian biarlah itu menjadi urusan besok pagi, ia sangat lelah dan tak sanggup lagi untuk menata pakaiannya di dalam lemari.

Malam yang gelap kini telah berganti menjadi pagi yang belum di ketahui alurnya. Seo Yun yang sudah bangun sedari tadi kini tengah sibuk berkutat dengan alat dapur, ia membuat sarapan pagi untuk Jungkook karena ia harus belajar menjadi istri yang baik.

****

3

0 menit akhirnya Seo Yun sudah selesai membuat sarapan, ia menata makana di atas meja dengan rapi dan tinggal menunggu Jungkook saja. Terdengar derap langkah seseorang dan mungkin itu Jungkook, Seo Yun tersenyum manis ketika yang di nanti-nanti sudah datang.

“Sarapan dulu,” ajak Seo Yun.

“Sarapan?” tanya Jungkook sembari menautkan kedua alisnya.

“Iya, aku udah masak banyak loh,” ujar Seo Yun sambil tersenyum manis.

“Oh kamu masak apa?” tanya Jungkook sambil berjalan ke arah meja makan.

“Nih aku buatin kamu nasi goreng spesial,” ucap Seo Yun dengan senang karena Jungkook mau menerima makanan yang telah ia buat.

“Oh ini ya?” Jungkook mengambil sepiring nasi goreng itu dan.

Prang!

Jungkook menghempaskan sepiring nasi goreng itu kelantai sehingga nasi dan kaca berserakan menjadi satu, Seo Yun menatap nanar ke lantai kemudian menatap Jungkook dengan mata berembun.

“Makanan sampah,” ejek Jungkook dan berlalu pergi.

Cairan bening itu sudah sukses berjatuhan dari pipi chubby milik Seo Yum. Sakit adalah satu kata yang dapat mewakili perasaan Seo Yun saat ini, bangun pagi-pagi hanya untuk menyiapkan sarapan untuk suami tapi malah di buang dan di katai makanan sampah, siapa yang tidak sakit hati ketika di perlakukan seperti itu.

“Kayanya aku udah salah jatuh cinta sama orang,” gumamnya dan menghapus air matanya dengan kasar, dan berjongkok untuk membersihkan piring-piring yang telah berserakan itu.

#voment💞

My Husband Cruel CeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang