Posessive Ray # -20

9.6K 552 22
                                    

Setelah kejadian Marvel mengaku-ngaku sebagai pacar Reyna, Ray menjadi lebih possesive. Seperti sekarang aja. Ray keukeh pengen nemenin Reyna ke toilet.

disinilah mereka, di rooftop sekolah. Lagi-lagi mereka bolos dengan keinginan Ray.

"Ishh! Reyna bisa sendiri!" Kesal Reyna karena Ray tetap ingin menemaninya.

"Gak! Aku gak bakal biarin kamu pergi sendiri!" Tegas Ray.

"Pokoknya aku gak mau! Titik!" Ucap Reyna menatap tajam kearah Ray.

"Nanti kamu kenapa-napa gimana? kalau nanti ada cowok yang gangguin kamu gimana? Aku gak mau ya kalau kamu terluka dan bicara sama cowok. Awas aja! Aku bakal bunuh orang itu" Ancam Ray.

"Ish.. kok malah bunuh-bunuhan sih? Bram gak boleh bunuh orang! Dosa! Kalau Bram bunuh orang, Awas aja! Kita putus!" Ancam Reyna tak main-main.

Deg!

Bagaimana kalau Reyna mengetahui sisi gelapnya? Gimana kalau Reyna tau kalau dia suka membunuh orang? Oh ayolah... ini tidak akan terjadi.

"Jangan pernah ngomong kata putus lagi! Karena sampai kapanpun, kamu akan selalu jadi milik Aku!" Tegas Ray menatap tajam Reyna.

"Y-ya... Reyna minta maaf" Reyna mendadak takut melihat tatapan tajam dari Ray.

"Kamu percaya kan sama aku?" Tanya Ray berubah menatap Reyna dengan tatapan ketakutan.

"Reyna percaya kok" Reyna mendekat ke arah Ray dan memeluk tubuh tegap itu. Menyalurkan ketenangan.

"Maafin Reyna yang udah buat Bram marah" Ucap Reyna.

"Iya"

"Udah ah! Reyna pengen pipis" Reyna berlari menuju toilet.

"Jangan larii!" Peringat Ray.

Tak dipungkiri, Ray menyusul Reyna yang sedang menuju kamar mandi.

*****

"Eh par! Lo udah tau siapa Gebby?" Tanya Jo yang sudah tau masalah yang dialami Ray.

"Belum!" Jawab Varo.

"Tanya ama osis aja" Usul Ana.

Jo menggebrak meja dengan keras. "Kenapa gak kepikiran dari tadi seh?" Tanya Jo.

"Lo gak nanya" Jawab Ana.

Sedangkan Varo sudah pergi untuk mencari ketua osis.

"Anjing!" Maki Jo lalu menyusul Varo.

"Lah?" Heran Ana. Yang dia bilang kan bener, trus kenapa dia yang disalahkan? Salahkan Jo yang tidak bertanya kepada Ana.

Varo menunggu didepan ruang osis. karena, pengurus sedang rapat. Dan Varo tak ambil pusing apa yang mereka rapatin.

"Gimana par? Udah lo tanya?" Tanya Jo yang baru saja datang dan duduk disebelah Varo.

"Rapat" Jawab Varo singkat.

"Hah?" Jo menganga tidak mengerti.

"Ck. Pengurus osis lagi rapat! Kudet banget punya temen" Ucap Varo memperjelas.

"Lo yang gak jelas ngomongnya" Bantah Jo.

"Terserah"

Beberapa menit mereka tunggu membuat Jo mati kebosanan.

POSSESIVE RAY (END) ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang