POV 3
"Prof...."
Masih belum terdengar jawaban dari profesor. Pria paruh baya itu hanya melihat dengan tatapan kosong. Itu membuat Delion bergidik ngeri.Delion hanya mendengus pelan. Ternyata profesor baik-baik saja. Syukurlah. Tapi, delion tetap memikirkan bagaimana cara untuk mengembalikan kesadaran profesor.
"Hahahaha.... Ha... Hahaha..." Delion sontak kaget. Dirinya ingin pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Tapi, kini ia berhenti setelah mendengar tawa seram profesor.
Sebegitunya kah? Prof... Ayolah segera pulih ....
Bruk!!!
Profesor ambruk seketika. Delion yang melihat itu membelakkan mata dan segera menghampiri profesor. "Prof.. hiks... Kenapa... Hiks.. kenapa jadi gini sih?" Delion memapah tubuh profesor ke arah kasur kamarnya.Kemarin, profesor dan Delion sudah membersihkan semua ruangan kecuali ruangan tempat pintu terkunci. Sampai sekarang, bangkai tubuh setengah profesor Zohrd masih tergeletak disana.
Sekarang Professor sudah terbaring di kasurnya. Delion menatap profesor cukup lama. Hingga tak sadar ada Air mata yang keluar, dan itu mengubah raut wajah Delion.
Prof... Ini gabakal lama kan? Profesor bakalan baik baik aja kan? Hiks... Hiks...
Bibirnya gemetar. Matanya menyipit seraya mengeluarkan air mata. Alisnya mengerut menandakan kalau Delion benar-benar sedih sekarang ini.
Delion berdecak sebal. Sorot matanya menandakan dirinya sedang kacau, gusar dan juga bingung. Lion melamun dengan tatapan kosong.
Aku harus apa...
Ia kembali tersadar. Segera ia hapus air matanya dan kemudian melangkahkan kaki ke kamarnya untuk mengambil handuk dan keperluan lain untuk mandi.
Udahlah... Aku juga gaboleh terlalu meratapi semua ini...
Pria pantang menangis. Ya!
Semangat lion!Setelah selesai mandi, ia berniat ingin kekamar profesor lagi. Tapi, dirinya sudah dilanda kantuk.
Udahlah besok aja... Profesor juga pasti udah tidur kan.
Delion menaiki kasurnya dan bergegas tidur. Saat menutup mata. Ia teringat semua kejadian hari ini. Seperti rollercoaster. Berbagai macam perasaan menghampirinya hari ini.
Hiks... hiks... Hiks... Gimana ya hari besok? Apa besok jauh lebih besar cobaannya? Hiks hiks... Apa besok akan ada berita lebih buruk?
Hari besok ya? Hiks... Prof.. sebenarnya kapan sembuh? Aku sedih prof... Prof juga tahu kan aku masih anak ingusan... Gabisa sendirian begini terus prof...!
Jika pria diluar sana adalah sosok dingin, tak ambil pusing masalah dan selalu baik baik saja. Beda dengan Delion.
Dia adalah sosok pria yang layaknya wanita. Bahkan dirinya selalu dibilang pria yang hidup dengan penuh perasaan. Bukan memakai logika. Begitulah Delion. Pria polos dan juga baik hati.
Udah ya... Hari ini cukup lion.
Delion menghapus air matanya. Mencoba menenangkan dirinya.
Hari ini melelahkan... Besok aku harus lebih semangat lagi. Optimis lagi! Oh iya. Jangan lupa cari dokter buat profesor Arson! Semangat lion! Udah cukup nangisnya hari ini! Ayok tidur.
__________________________________________________
"Lion..." Ucap seseorang yang suaranya terdengar dekat dengan tempat tidur lion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Delion (SELESAI)
Fantasy-Delion- Sara atau elena? Aku ingin menjaga keduanya. Tapi, Elena, aku tak akan mencintai wanita lain selain dirimu. Jika kamu terlahir kembali. Menikahlah denganku. ___________________________________________________ Kisah ini adalah kisah fantas...