1

616 56 0
                                    

"Maa, Tenzou, kamu pernah melihat bunga sakura?"

Tenzou berhenti membereskan barang-barangnya, beralih menatap Kakashi yang dari tadi hanya duduk bermalas-malasan. Baru setahun ia berada di dalam tim ANBU yang dipimpin oleh Kakashi, tapi ia sudah tahu bahwa tidak ada yang bisa ia lakukan untuk merayu Kakashi untuk membantu teman satu timnya.

Mencerna pertanyaan dari senpainya itu, Tenzou mengerjapkan matanya beberapa kali.

Ini pertanyaan retoris kah? Tenzou tahu ia masih harus banyak belajar mengenai norma-norma sosial yang biasa orang lain terapkan. Kakashi membantu banyak dalam hal ini—meskipun beberapa teman satu timnya yang lain berkata bahwa Kakashi bukan sebuah sumber belajar yang terpercaya. Namun, terkadang, ada saatnya Kakashi malah menjadi orang yang membingungkan bagi Tenzou.

Tentu saja ia pernah melihat bunga sakura. Tenzou rasa semua orang di Konoha, bahkan bayi sekalipun, pasti sudah pernah melihatnya di musim semi.

"Pernah." Memutuskan untuk tidak memusingkannya lebih lagi, Tenzou melanjutkan membereskan barang-barangnya setelah menjawab. "Kenapa bertanya, senpai?"

Satu hal yang ia pelajari selama setahun itu bahwa terkadang kamu perlu menjawab dengan pertanyaan tambahan supaya pembicaraan dapat berlanjut dengan mulus. Seperti apa yang terjadi barusan. Berdasarkan Kakashi, pertanyaan yang bersifat tiba-tiba atau mengejutkan memerlukan pertanyaan tambahan. Ketika ia menanyakan alasan dari hal ini, Kakashi hanya mengangkat pundaknya pertanda tak tahu lalu mengacak-acak rambut Tenzou.

Kakashi hanya bergumam sebagai jawaban, menghentikan pembicaraan mereka sampai di situ. Ini juga salah satu hal yang ia pelajari dari Kakashi. Senpainya itu sering tidak mengikuti norma-norma sosial yang ia ajarkan sendiri ke Tenzou. Ia tidak pernah tahu apa yang harus ia lakukan ketika Kakashi melakukan hal ini.

Tanpa arah yang jelas, Tenzou membiarkan pembicaraan mereka mati dan menyelesaikan tugas yang sedang ia lakukan.

Tak lama kemudian, Kakashi bergerak untuk berdiri, meminta perhatian semua anggota timnya yang mulai berkumpul kembali di titik pertemuan. Mereka dijadwalkan untuk kembali ke Desa Konoha hari ini setelah menjalani sebuah misi panjang.

Perjalanan pulang berjalan dengan lancar. Tidak banyak yang terjadi selama mereka berlari melompati pepohonan. Kakashi juga tidak berbicara apa-apa mengenai pertanyaan anehnya tadi pagi.

Tim tersebut akhirnya berpisah ketika mereka sampai di markas ANBU. Ada yang ke loker, ada yang langsung menuju tempat tinggal khusus personel ANBU. Seperti biasa, Tenzou mengikuti Kakashi, menemaninya untuk membuat laporan misi.

"Yuk," Kakashi tiba-tiba mengambil belokan ke arah yang berlawanan dari ruang misi ANBU. Mata Tenzou mengerjap, tapi memutuskan untuk mengikuti Kakashi keluar dari gedung. Tanpa ragu-ragu, Kakashi menuntun mereka berdua untuk berjalan terus menuju pemukiman warga.

"Kita mau kemana, senpai?" tanya Tenzou penasaran.

"Lihat saja," jawab Kakashi ambigu.

Tenzou ingin bertanya lebih banyak lagi, tapi ia juga belajar terkadang orang tidak suka ditanyai terus-terusan, apalagi jika mereka terlihat sedang merahasiakan sesuatu. Kakashi memang tidak seperti orang biasanya, Tenzou hanya tidak ingin memaksa jika Kakashi memang tidak ingin menjawab.

Akhirnya ia memutuskan untuk memperhatikan sekelilingnya. Benar dugaannya. Biasanya jalan ini dilewati oleh masyarakat biasa, bukan seorang agen ROOT atau ANBU seperti Tenzou, atau Kakashi juga dalam hal itu.

Ia teringat kembali akan pertanyaan yang Kakashi lontarkan tadi pagi sebelum mereka kembali ke Konoha.

Bunga sakura.

Kakashi tidak—belum—pernah menanyakan sesuatu kepadanya tanpa bermaksud apapun. Mungkin saja kali ini Kakashi sedang...

Tenzou terkesiap ketika bunga-bunga bercorak merah muda muncul di arah pandangnya. Semakin mereka berjalan maju, semakin banyak pohon sakura yang bermunculan. Jalanan juga semakin ramai. Tenzou baru terbuyar dari kekagumannya memandangi bunga sakura ketika ia hampir menabrak seseorang di tengah jalan.

"Hati-hati," Kakashi mengingatkannya seraya menaruh tangan di punggung Tenzou, mengarahkan ia ke jalan yang lebih sepi. Tenzou tersenyum malu atas kecerobohannya.

"Pemandangannya bagus, senpai," ia berkomentar. "Ini berhubungan dengan yang tadi pagi senpai tanyakan kah?"

"Maa," Kakashi berdeham. Tangannya yang tidak berada di dekat Tenzou naik untuk menggaruk pipinya. "Aku pikir kamu akan suka bunga karena..." Ia menyelesaikan kalimatnya dengan gestur samar-samar. Tenzou tidak mengerti, tapi ia menduga maksud Kakashi baik.

"Terima kasih, Kakashi-senpai," Tenzou berhenti berjalan untuk menghadap Kakashi. Ia berusaha memberikan Kakashi senyuman tulusnya. Ekspresi wajah masih merupakan sebuah area abu-abu bagi Tenzou. Ia tahu secara teori kalau ekspresi merupakan salah satu unsur penting dalam percakapan dan sesuatu yang harus kamu jaga selama bersosialisasi. Ia masih belum bisa menyempurnakan sebuah senyuman, apalagi yang tulus.

Mungkin saja senyumannya berhasil karena Kakashi terlihat mengernyitkan matanya. Membaca ekspresi Kakashi sangat sulit dengan hampir seluruh wajahnya ditutupi, tapi Tenzou pikir, Kakashi baru saja tersenyum balik padanya.

Benar saja, tangan Kakashi kini kembali bergerak untuk mengacak-acak rambut Tenzou, ditambah dengan tawa kecil.

"Ya, ya. Cuma melihat bunga saja kok. Gak usah dibesar-besarkan," dengusnya sebelum menarik tangannya dari rambut panjang Tenzou. Ia berjalan kembali, terlihat seperti ingin meninggalkan Tenzou, tapi ia melihat Kakashi berhenti sejenak ketika ia sadar Tenzou belum menyusulnya.

"Ah, iya." Buru-buru Tenzou kembali berjalan menyusul senpainya itu.

"Hati-hati, ku bilang kan," Kakashi mengingatkannya lagi. Meskipun begitu, nadanya bebas dari rasa frustrasi, Tenzou pikir.

"Iya, senpai."

Sisa sore hari itu dihabiskan dengan Tenzou mengagumi bunga-bunga sakura dengan Kakashi yang berjalan mengikutinya dengan sabar.

Sore itu juga Tenzou pertama kali merasa dadanya menghangat tanpa alasan yang jelas. Ia merasa mulutnya tertarik naik secara sendirinya.

Ah, pikirnya, aneh.

Hanami ; Hatake Kakashi x Yamato | Tenzou [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang