04~

12 6 0
                                    

Setalah diantarkan pulang dengan Sofia, Meila masuk dalam kerumah dan menuju kamarnya. Dia menghempaskan tubuhnya di kasur miliknya.

Besok dah mulai Mpls dan gue bakal ketemu si degan dong whehe. Batin Meila yang masih terus memikirkan adik kelasnya itu, btw degan itu (adek ganteng) ya guys gak tau tuh si Meila asal nyebut kaya begitu aja.

Setelah itu dia terlelap karna sekarang jam sudah menunjukkan pukul 9:00 malam, Orang tua Meila dan adiknya pun mungkin sudah tidur.

***

Pagi hari ini Meila terlihat sangat ceria dia menggunakan seragam sekolahnya di baluti dengan jaz khusus untuk anggota OSIS. Dia menuruni anak tangga dan menuju meja makan.

"Pagi, semuanya" sapa Meila kepada ayah dan bundanya serta adiknya.

"Pagi.." jawab ketiganya kompak.

Lalu, Meila menggambil satu roti yang sudah dibaluti selai coklat oleh bundanya.

"Bun, yah. aku berangkat sekarang ya, soalnya takut telat" ujar Meila yang sambil memakan rotinya.

"Loh.. gak sarapan bareng dulu nak" kata Salma bundanya.

"Nggak dulu deh Bun, ini aku udah makan roti". Setelah itu dia berpamitan kepada ayah dan bundanya.

***

Meila turun dari angkot, Lalu dia bertemu dengan Viona.

"Woi!, Vi bareng kuy ruang OSIS" ajak Meila.

"Yok lah." Jawab Viona.

Mereka sekarang berada di ruang OSIS sedang rapat sebelum Mpls dimulai.

"Kita harus tegas dalam membimbing para junior nanti!, Jika ada junior yang susah diatur maka tegur dengan cara halus jangan sampai menggunakan kekerasan. Paham!" Tegas kak Dion, kakak kelas Meila, dan juga seorang ketos disekolah Wisteria ini, Selain itu dia juga paling tua diantara anggota OSIS lainnya.

"Paham kak!" Jawab semua kompak.

Meila memasuki ruangan kelas 10 IPA 3 dia akan mulai membimbing para junior. Dia dibantu dengan rekannya yaitu Wita.

"Pagi semuanya!" Sapa Meila dan Wita kepada para juniornya.

"Pagi kak.." jawab mereka kompak

"Hallo nama kakak, Meila Algatama. Kalian bisa panggil kak Meila". Meila memperkenalkan diri.

"Dan nama kakak adalah, Dewita Azahra. Kalian bisa panggil kak Wita." Dan Wita pun ikut memperkenalkan dirinya.

"Hallo kak Meila dan kak Wita." Seru mereka. Lalu Meila dan Wita hanya tersenyum.

"Kalian sudah hapal nama satu sama lain kan?!" Tanya Wita kepada mereka.

"Lumayan sih kak, tapi ada yang belum hapal juga kak" Jawab salah satu dari mereka.

"Oh, oke seiring berjalannya waktu pasti kalian hapal kok". Kata Meila yang dibalasi anggukan dari mereka.

"Hari ini kalian ditugaskan untuk membuat denah sekolah ini!, Apa kalian sudah hapal berbagai tempat di sekolah ini?!" Kata Wita dengan tegas kepada para junior.

"Kalian tenang aja kalo kalian masih ada yang belum hapal kita akan bantu kalian". Tambahan dari Meila.

"Siap kak!" Lagi-lagi mereka menjawab dengan kompak.

Skip

****

Kini waktu nya pulang untuk para siswa-siswi junior.

"Oke pertemuan hari ini cukup." Ucap Wita kepada mereka.

"Sampai jumpa lagi besok.." ujar Meila.

"Iyaa kak.." jawab mereka.

***

Setelah itu. Meila berjalan sendiri menuju ruang OSIS karna Wita tadi pergi duluan, kini Meila melewati kelas 10 IPA 1 dia berhenti di depan jendela kelas itu karna dia melihat seseorang, Dan dia pun tersenyum sumringah.

Jodoh emang kaga kemana. Batin Meila, Lalu dia menghampiri seseorang tersebut.

"Hai!" Sapa Meila dengan senyum tulusnya, seseorang itu pun menoleh dan menatap Meila dengan datar.

"Ya?" Ya orang itu hanya menjawab Meila dengan dua kata tersebut, itu berhasil membuat Meila sedikit kesal.

"Kamu Bara kan?" Tanya Meila untuk basa basi, padahal dirinya sudah tau kalo orang itu memang Bara karna dia sudah melihat name tag di baju orang itu.

Yaa,, seseorang di dalam kelas itu adalah Bara pujaan hati Meila yang baru-baru ini.

"Iya, kenapa kak?" Bara bertanya balik kepada Meila, dengan wajah datarnya.

"Oh, nggak. Btw kamu ngapain masih dikelas sendirian lagi?" Tanya Meila lagi. Si Meila banyak tanya banget emang.

Nih orang kenapa kepo banget sih. Batin Bara

"Gue tadi ketiduran!." jawab bara yang mulai ketus.

What the fuck! Dia galak juga yaa. Batin Meila.

"Oh, oke buru gih pulang. Ga baik kalo pulang telat ntar dicariin orang tua kamu". Entah kenapa Meila berkata seperti itu. Sok dewasa yaa si Meila wkwk.

Dia kira gue bocah apa yang selalu dicariin orang tuanya. Batin bara kesal

"Hm, iya permisi." pamit bara dengan wajah datarnya dan dia langsung melangkahkan kakinya untuk pergi. Meskipun begitu dia tetap sopan berpamitan kepada kakak kelasnya.

....

"Eh, iya" jawab Meila. Setelah beberapa detik dia melamun memandangi punggung Bara yang mulai menjauh.

Oke sampe sini dulu:)

Jangan lupa vote and komen guys..

Salam author

Melmel~

Love with juniorsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang