///
Hujan turun membasahi tanah dan jalanan yang terlihat sepi.
Tentu sepi, karena saat ini sudah pukul 00.00 WIB.
Seorang remaja lelaki duduk di sebuah jembatan, sendirian, membiarkan rintikan air yang jatuh dari langit itu membasahi tubuh jangkungnya.
Ia mengulurkan telapak tangannya, menadah air hujan yang masih turun dengan bebas dari langit yang gelap.
Suara hujan bersahut sahutan dengan suara daun yang tertiup angin. Dinginnya malam tak membuat lelaki itu pergi untuk segera berteduh.
Katakanlah ia gila, membiarkan hujan menyiram tubuhnya, membiarkan angin dingin itu menerpa kulitnya.
Siapa yang tahan seperti itu?
Jangan tanyakan mengapa orang tuanya tidak mencarinya.
Karena mereka tidak peduli.
Lelaki itu hidup seperti robot.
Di kenadalikan dan tidak di biarkan melakukan sesuatu sesuka hatinya.
Itulah hidup yang ia jalani.
Hidup seorang Arga Wijaya.
~'•~•'~