Happy reading🥀
____________________________________🌼
____________________________🌼
___________________🌼Seorang pemuda tampan tengah menangisi seorang wanita yang kepalanya berada di pangkuan pahanya. Berlumur darah, dingin dan wajah sangat pucat.
Tubuh pemuda 15 tahun itu bergetar hebat, tatapannya kosong tapi air matanya terus mengalir layaknya mata air yang tak pernah berhenti.
"Eomma...," lirihnya.
"EOMMA TETAPLAH BUKA MATAMU! JIN HYUNG DAN LAINNYA AKAN DATANG!" teriaknya histeris.
Pemuda itu meremukkan kertas yang awalnya berada di genggaman wanita yang akrab dipanggil nya eomma itu.
Entah apa isi surat itu tapi yang jelas dia ingin menghilang dari dunia ini. Sungguh!
"Terkutuk lah kau surat!" Surat itu di remuknya dan di lemparnys asal.
"t-tae...hyung-ah...uljima eoh? ra-raha...siakan ini pa-pada h-hyung mu ... dan a-adikmu eoh?"
"Iya eomma hiks... berhentilah berbicara dan teruslah membuka mata mu hiks...."
Air matanya tumpah dan lebih deras dari sebelumnya, kini sang mata air seperti ingin membanjiri sekitarannya.
Dalam hitungan detik wanita paruh baya itu menutup matanya perlahan. Tangan yang di genggaman Taehyung itu kini benar benar sudah kehilangan tenaganya.
"EOMMA! EOMMA BANGUNLAH! JANGAN TINGGALKAN TAE EOMMA! EOMAAAA!!!"
Satu hembusan pertanda telah hilangnya sebuah nyawa. Taehyung semakin histeris dan terus menerus mengguncang tubuh wanita yang paling ia sayangi.
Taehyung terus berteriak histeris memanggil 'eomma' nya dengan harapan wanita itu membuka matanya.
Hening tiba tiba.
Dengan tatapan kosong Taehyung terkekeh tapi air matanya tak henti hentinya berjatuhan. Taehyung menatap lucu ibunya seakan akan hal ini sebuah lelucon.
"Eomma. Jika ingin pergi, pergilah bersamaku."
Taehyung mengambil pisau buah yang berada didekatnya, entah dari mana tapi kini pisau itu siap mengukir sebuah tanda yang begitu indah di pergelangan tangannya.
"Eomma Tae datang!"
"Taehyung-ah andwe!"
~~
Ini tuh cerita pertama aku jadi maaf kalau gaje banget🙏 moga suka ya hehehe💜
Vote komen ya my🙏💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhae~
Fiksi PenggemarFollow dulu sebelum baca:) "Benci aku seumur hidupmu jauh lebih baik daripada harus melihat kalian menangisi detik-detik kematian ku!" - Kim Taehyung. Senyum kotak yang selalu ia pamerkan kini tertutup rapat dengan wajah damai yang sedari tadi masi...