Menjadi ibu susu [End]

35

Udah beberapa hari nggak update udah 1m aja😭 terima kasih banyak atas dukungannya ❤️

         Dirga terus saja menciumi seluruh wajah istrinya saat mendengar kabar paling membahagiakan bahwa istrinya tengah hamil saat ini dan sudah jalan enam minggu. Dokter yang memeriksa Luna tadi mengatakan jika ibu dan kandungannya baik-baik saja.

Dirga bahkan tadi sempat menangis saking bahagianya saat mendengar kabar itu, ternyata kerja kerasnya selama ini membuahkan hasil. Leon akan mendapatkan adik sebentar lagi.

"Sayang kamu pengin anak berapa?"tanya Dirga.

Kini mereka berada di rumah lebih tepatnya di dalam kamar.

"Nggak tau, aku terserah daddy,"balas Luna sambil mengusekan wajahnya di dada bidang Dirga.

"Kalau daddy mau sepuluh kamu bisa?"tanya Dirga.

"Bisa aja asal daddy sanggup,"jawab Luna.

Dirga tersenyum senang, tapi ia tidak mungkin tega membiarkan istrinya hamil terus-menerus, lima anak saja cukup.

"Daddy,"panggil Luna begitu lembut.

"Iya sayang kamu mau apa?"tanya Dirga. Ia ingin selalu menjadi suami dan ayah siaga saat istri meminta apapun ia akan segera kabulkan dan selalu ada untuk istrinya juga.

Luna memainkan kancing kemeja suaminya, ia lalu mendongak menatap Dirga.

"Pengin soto ayam dad kayaknya enak deh pedes sama gurih."

Dirga tersenyum istrinya tengah ngidam ternyata. Dirinya juga sepertinya tengah mengidam karena ia juga memikirkan ingin memakan makanan yang berkuah.

"Kita beli yuk di depan rumah mamah disana ada yang jualan soto kayaknya rasanya enak."

Luna mengangguk. "Sekalian kasih tau kehamilan aku sama mamah ya dad pasti mereka bahagia nanti."

"Iya sayang."

...........

Malam harinya...

Dirga, Luna, dan Leon sedang berbaring di atas ranjang. Mereka tengah menginap di rumah orangtuanya sekarang. Orangtua Luna langsung melarang Luna untuk pulang saat mengetahui jika dirinya tengah hamil.

"Ma ma nen."

Luna dan Dirga saling pandang mereka tersenyum. Anaknya sudah semakin pandai berbicara dengan menambah kosakata baru walaupun masih terdengar tidak jelas.

Leon yang sedang duduk di tengah-tengah antara Dirga dan Luna langsung merebahkan tubuhnya dan berguling ke arah Luna.

"Sayangnya mommy, udah pinter banget sih nak,"ucap Luna sambil mencium dengan gemas pipi anak tirinya itu.

"Daddy kok nggak di panggil sayang,"ucap Dirga yang terlihat iri.

"Sabar daddy kan masih belajar anaknya,"ucap Luna sambil mengelus dada Dirga.

Dirga bergerak mendekati Luna dan meletakkan kepalanya di atas perut Luna. Sedangkan Luna mulai menyusui Leon.

"Baby kamu lagi apa di dalam sayang?"tanya Dirga sambil menciumi perut Luna.

Luna terkekeh geli ada-ada saja suaminya mana mungkin anaknya akan menjawab orang masih sebesar biji kacang.

"Sayang aku pengin juga."pinta Dirga dengan memasang wajah memelas.

Luna menatap Dirga bingung. "Daddy pengin apa?"

"Nenen juga kaya Leon,"rengek Dirga.

Luna tertawa kecil, suaminya tidak ingat umur masa ikut nenen seperti anaknya.