Comeback, Please

30 6 86
                                    

Yang siders, ingat ya.. awas bintitan loh ^^

~

"Cinta itu seperti angin. Kau tak dapat melihatnya, tapi kau dapat merasakannya."

- Nicholas Sparks -

~

23 Oktober 2013

"Aku sudah bilang padamu, kan! Bawa adikku kesini! KAU PAHAM TIDAK SIH KIM SEOKJIN?!" Yoongi terlihat marah sekali di hadapan pria itu-- Kim Seokjin, manajernya.

Yoongi mengacak rambutnya frustasi. "Kenapa hanya tugas begitu saja kau tidak becus sih?! KAU MAU KUPECAT?! HAH?!"

Seokjin-- atau yang kerap disapa Jin ini menunduk. "Maafkan aku, Yoongi-ssi.. adikmu yang tidak mau."

"Kau mengatai adikku keras kepala?!"

Jin buru-buru menggeleng. "Tidak-tidak, bukan begitu maksud saya.."

Yoongi menatap Jin tajam. "Dengar, kalau kau tidak berhasil membawa adikku pulang, aku akan memecatmu, mengerti?"

"Mengerti, Yoongi-ssi. Saya permisi dulu.." Jin membungkuk kecil kemudian keluar dari ruangannya.

Yoongi menghela napas kasar, lantas menyeruput kopinya.

Di luar, Jin terlihat pusing. Pasalnya terakhir dia menemui Yoonhui, gadis itu malah mengancam akan memberitahukan Yoongi untuk memecatnya jika memaksa Yoonhui pulang.

Dipaksa, dipecat.

Kalau dibiarkan, juga dipercat.

Jin jadi bingung sendiri. Tapi ia memutuskan untuk menemui Yoonhui sekali lagi.

Jin mengepalkan tangannya, memberi semangat pada dirinya sendiri.

Walau jika akhirnya dia dipecat, setidaknya dia sudah melaksanakan tugas.

Tapi sedetik kemudian Jin kembali lemas. Dia kan manajer, kenapa harus bekerja seperti detektif sih?

Jin mencoba untuk menghubungi Yoonhui. Untungnya gadis itu bisa diajak bekerja sama saat ini.

~

Yoonhui kelihatan sibuk menorehkan tinta pulpennya di sebuah kertas. Dia sedang menulis surat. Jaga-jaga jika dia tiba-tiba diculik oleh kakaknya.

Gadis itu mengerti betul bagaimana watak sang kakak.

Sekali memerintah, saat itu juga harus jalan.

Tidak pakai nanti-nanti, lima menit lagi, atau bahkan besok saja.

Yoonhui mengusap pelipisnya, entah ia jadi pusing memikirkan itu.

Sungguh ini dilema yang gila. Di satu sisi, iya, dia ingin kembali pada keluarganya. Di sisi lain, dia sudah menjadi bagian keluarga Park, yang sudah merawatnya bahkan lebih lama dari keluarga kandungnya.

Gadis enam belas tahun itu menelungkupkan kepalanya di atas meja. Melanjutkan kegiatan menulisnya yang sempat tertunda.

BRAKKK!

"EH YAAMPUN, YEONJUN TAMPAN SEKALI--, ups!!" Yoonhui langsung menutup mulutnya yang seenaknya menyebut nama ketua club dance di sekolahnya, sekaligus teman sekelas.

Incaran para gadis ngomong-ngomong. Sudah pintar dance, tampan, imut, baik, pintar lagi. Kombinasi sempurna untuk menantu idaman.

Sementara itu, si pelaku pendobrakan pintu kini cengar-cengir tidak jelas, membuat Yoonhui melotot.

Still With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang