Hari Senin adalah hari yang rata-rata di benci banyak orang karena hari dimana kita semua kembali beraktivitas. Mau itu para pekerja ataupun anak sekolahan.
Sama seperti pria dengan kulit sawo matang itu yang terlihat menikmati angin pagi dengan kendaraan kesayangannya itu, Hedy Gentala Kama. Dia benci banget hari Senin, Kenapa? Karna hari Senin adalah hari dimana dia harus kembali bangun pagi, belum lagi dengar ocehan Mamaknya yang nyerocos tanpa henti dari awal bangun sampai pergi.
Hedy sebagai anak yang berbudiman, dia sangat menikmati waktu dengan cara bersantai-santai sambil menikmati angin pagi tanpa memikirkan jam masuk sekolah yang padahal bentar lagi berbunyi. Dia selalu pergi sekolah dengan santainya tanpa memperdulikan dia akan telat atau tidak. Prinsipnya sih begini, kalau dia telat, ya berarti udah nasib.
Tapi pemandangan kali ini cukup langka buat Hedy, karena ini pertama kalinya dia melihat pintu gerbang sekolah terbuka untuknya. Yak.. kalian bisa tau lah ya, keseharian diakan telat. Tapi kali ini benar-benar pemandangan yang jarang sekali terjadi dalam hidup Hedy. Entah dia yang rajin mendadak atau waktu yang berjalan lambat atau lagi hoki aja(?)
Hedy yang tadinya melongo bentar di depan gerbang sekolah kini menggidik bodo amat sambil kembali menancap gas motornya menuju parkiran. Setelah melepas helmnya bentar dan mencabut kunci dari motornya, ia melangkahkan kakinya menuju kelas sambil sedikit bersiul dengan kunci motornya yang ia main-mainkan.
Baru saja melangkahkan kakinya, Hedy sudah di buat menghela napas panjang. Mencium aroma strawberry yang benar-benar tidak asing lagi di indera penciumnya, Hedy sudah tau siapa pemilik aroma ini. Meski tidak bereaksi apa-apa, tapi dalam hatinya ia mulai menghitung mundur...
Lima...
Empat...
Tiga...
Dua...
Satu...
"DUAAAAAARRR!!!!!"
Meski sebenarnya Hedy sudah tau bakal ada kehadiran manusia ini, ia tetap saja merasa terkejut. Karena manusia ini dengan akhlaknya berteriak tepat di samping telinganya, yang membuat indera pendengarnya pengang bukan main.
"BAHAHAHAHAHHA... Kaget yaa kaget ya?? BAHAHAHAHA"
Hedy menggidik ketakutan melihat gadis ini yang berada di sampingnya tertawa seperti kesetanan. Tidak ada yang tau bahwa gadis ini kerasukan setan pohon beringin yang ada di sekolah atau tidak, yang jelas gadis yang berada di sampingnya ini benar-benar hampir sama persis seperti orang kerasukan pada umumnya.
Hedy hanya bisa menggelengkan kepala tidak mengerti dengan ekspresi cengonya. "Gila," ucap Hedy singkat, padat, dan jelas. Lalu setelah berkata seperti itu ia kembali berjalan meninggalkan gadis itu.
"Tungguu!!!" Teriak gadis itu dengan kencang sampai-sampai orang-orang yang ada di sana atau yang baru saja datang menoleh ke arahnya.
Setelah berteriak tanpa malu, gadis itu dengan gerak cepatnya langsung berdiri tepat di hadapan Hedy, seakan menghalangkan jalan pria itu.
Hedy yang tadinya lagi jalan santai menuju koridor sekolah di buat kaget sama kehadiran ni gadis yang tiba-tiba muncul di hadapannya.
"EMAKK LU COPOT!! ANJIM!"
Untungnya, Hedy cepet-cepet berhenti. Kalau tidak, bisa-bisa ada hal yang tidak diinginkan terjadi.
"Apeee sihh luu??! Ngagetin anjim, lu tau gak muka lu seserem apa? Kek setan pasar sumpah, jujur aje dah gua," ucap Hedy dengan tampang melasnya sambil menunjukan dua jarinya, bersumpah kalau dia gak bohong.
Gadis itu hanya cengengesan tanpa dosa. Lalu dia tiba-tiba menyodorkan kotak makannya berwarna hijau tosca pastel, tidak lupa dengan senyum lebarnya dan tatapan yang terus menatap lurus ke arah Hedy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle | Lee Haechan ✓
Fanfiction[Completed] Perjuangan, keberanian, dan kepercaya dirian, semua menjadi satu. Namun, apakah perjuangannya akan berhasil?