"Yaaakk!"Genangan air di jalanan terciprat ke arah seorang gadis, ketika sebuah mobil melintas dengan begitu kencang. Namun bukannya berhenti, orang tersebut justru mengabaikannya. Sangat menjengkelkan karena pakaian yang dipakainya berwarna putih dan masih terbilang baru.
"Mentang-mentang pake mobil jadi bisa seenaknya. Gue tandain mobil lo!" Meski menggerutu, gadis itu masih tetap melanjutkan langkah kakinya.
Kalea Sakeyra Atmaza. Seorang gadis remaja yang baru saja menduduki tahun kedua di Universitas terkenal Ibu Kota. Hari ini mnejadi hari oaling sial menurutnya. Setelah mobilnya mogok di tengah jalan, dompet yang ketinggalan, dan tadi pengendara mobil yang menambah mood-nya semakin hancur.
Setelah cukup lama ia menyusuri jalanan, akhirnya langkahnya terhenti di depan sebuah rumah minimalis. Di depan rumahnya, Kalea berpapasan dengan satpam komplek yang sedang melintas. Ia tak segan menyapa karena memang sudah mengenal dan dekat dengan pria paruh baya tersebut.
"Habis ngapain, Neng? bajunya kok kotor begitu?"
Kalea melirik sekilas seragam putihnya sebelum kembali menatap orang di depannya. "Tadi di jalan ada masalah sedikit, pak."
"Masalah apa? habis jatuh, ya?"
"Engga. Tadi tuh-"
Sebuah mobil yang melintas di depan rumah membuat gadis itu berhenti dengan ucapanya. Ia ingat betul mobil tadi. Mobil yang membuat seragamnya basah. Oh, Kalea tak sepemurah itu untuk melupakan kejadian menjengkelkan di hidupnya.
"Kena lo!" Dia bergegas menghampiri mobil tersebut. Ternyata mobil itu berhenti tepat di samping rumahnya.
Satpam pria itu sudah memanggil beberapa kali tapi ia abaikan. Tujuan Kalea sekarang adalah untuk memberi tahu si pengemudi tentang sopan santun dan bertanggung jawab.
"Turun!" sentak Kalea sambil mengetuk kaca mobil.
Sang pengemudi tersebut segera turun dan berhadapan langsung dengannya. Seolah lupa akan niat awal, gadis tersebut terdiam menatap wajah pria dihadapannya. Jujur saja, Kalea akui pria itu terlihat tampan dan umm ... Sexy.
Melihat Kalea yang diam saja,pria itu mengibaskan tangannya. "Maap dek, saya gak ada receh."
Hah? Dipikirnya dia ini anak jalanan apa? Tapi jika sekilas mungkin iya sih. Penampilannya acak-acakan dan bajunya kotor. Meski sedikit ragu ada pengamen yang menggunakan seragam sekolah dan cantik sepertinya. Ahh, sial!
"Hah? Lo pikir gue mau minta recehan lo yang ga seberapa? Gue kesini minta pertanggungjawaban atas kejadian tadi. Pokoknya lo harus tanggung jawab!"
"Tanggung jawab apa? Kamu mau ngaku hamil anak saya? Maap ya, perempuan yang ngaku-ngaku seperti kamu itu banyak. Bahkan model ternama saja saya gak percaya, apalagi kamu bocah yang masih pake minyak telon."
Kalea menatap horor pria tersebut. Ternyata benar tidak ada yang sempurna di dunia ini. Lihat saja contohnya ada di depan mata. Punya wajah tampan, postur tubuh bagus, terlihat seperti orang berada, tapi isi otaknya hanya sebatas biji jagung.
"Lo gila, ya?"
"Saya gila? Kamu yang gila. Datang-datang minta saya tanggung jawab."
"Denger ya! Gue kesini minta pertanggung jawaban karena baju gue jadi kotor gini. Lo liat! Ini baru gue beli kemarin," ucap Kalea menunjuk seragamnya. Namun pria di depannya langsung menyingkirkan tangannya yang terangkat.
"Ck, gak usah ditunjuk juga kali. Saya kan jadi salah fokus."
What the hell?
Kalea yang mendengar ucapan pria itu membulatkan matanya. Ia segera menyilangkan kedua tangannya di dada. "Yak!! Dasar mesum!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Or Sexy
ActionPunya tetangga yang gila itu gimana sih rasanya? Tanya Kalea coba. Sudah gila, mesum, aneh, gak jelas, paket komplit deh. Tapi sialnya dia ganteng banget, dia saja hampir tergoda dengan pesonanya. ___________ "Lo gila, ya?" "Saya gila? Kamu yang gi...