05_ Si pencuri

55 9 21
                                    

MIRA POV

🎀

"Mira?"
"Mira sayang"

Sayup sayup terdengar seseorang memangil namaku dengan nada yang sangat lembut, perlahan kubuka mataku, ku perjelas penglihatan ku.

Seperti biasa pemandangan pertama yang ku lihat setiap hari, kamar nuansa hitam-putih yang beraroma lavender. Ku angkat ragakudari tempat tidur dan mengingat apa yang sudah terjadi.

yah.... Aku ingat! Aku jalan2 dengan Marion dan ditemani oleh ....
.
.
.
Oleh... Siapa tadi namanya?
.
.
.
.

.
.
Zoe? Zombie? Aahh... Sudahlah tak penting.

Tunggu dulu! Sebelum aku tertidur, Marion ada disini. lalu kemana dia sekarang? Kenapa dia pergi tanpa pamit? Menyebalkan!!! Tidakkah dia mendengarkan ku kalau aku sangat merindukannya?
Aku melihat ke arah jam dinding dan sekarang sudah jam 3 sore aku beranjak dari kasur dan pergi mandi lalu memakai dress selutut berwarna merah jambu, baru setelahnya aku akan Menemui bunda.

Mira POV end

🎀

"Oh lihatlah... Tuan putri chalondra sudah bangun dari Hibernasi ( disebut periode tidur panjang adalah hal yang umum terjadi pada hewan)....
Ngomong- ngomong apakah yang mulia mau makan?" Ucap bunda dengan lagak yang seolah olah meniru tokoh para maid di sebuah kerajaan. Melihat Bundanya yang agak menyindirnya membuat mood Mira semakin menurun. Seolah olah dirinya hanyalah beban bagi keluarga ini ( ya... Walaupun benar).

"Bunda, dimana Marion?" Tanya Mira yang tidak mengidahkan pertanyaan bundanya yang agak kesal

"Astaga Mira! Bunda sudah manggil manggil kamu agar bangun! Bukannya makan malah Marion yang kamu tanyakan. Jangan pikirkan pacarmu untuk sekarang saja. makanlah dulu, baru lakukan apa yang kamu mau. Cepat!"
Ucap bunda lantang dengan wajah garangnya

"I-iya bunda" ucap Mira yang takut dan gemetaran.
"Oh... Ternyata bunda yang manggil, kukira maleficent si penyihir yang mengutuk aurora"ucap Mira dalam hatinya.

Dia duduk seraya membalikkan piring yang tersedia depannya dan mengambil makanan yang sudah tersaji, bunda Fina memang yang terbaik. Mira salut dengan bundanya yang pantang kelelahan dalam mengurus rumah, mengingat ayahnya Mira yang jarang, bahkan hampir tak pernah membantu bunda dalam pekerjaan rumah. Kalaupun ada bi indah tidak cukup, beliau hanya bekerja seminggu sekali dan pak Suko? Hah... Dia hanya bisa jadi sopir dan sesekali mengurus halaman rumah.

yah, terkadang Mira juga merasa heran, dahulu bunda Fina sebelum menikah adalah seorang mahasiswi pintar di universitas ternama yang akhirnya mendapat gelar sarjana, Namun ujung ujungnya bekerja di dapur jua? Yang benar saja. Mira menatap iba kepada bundanya, merasa sedih jikalau ia berada di posisi beliau.
Setelah lulus beliau dijodohkan dengan ayahnya, walau terpaksa. Bahkan bundanya Mira dilarang bekerja dan hanya boleh mengurus rumah saja. Miris, namun Mira tetap berfikir positif bahwa ayahnya tidak mau bunda Fina bertambah lelah dan cukup beliau saja yang menjadi tulang punggung keluarga.

"Huuh...."
Mira menghela nafasnya

"Kenapa sayang?" Tanya bunda yang sadar Mira yang tiba tiba diam
"Em? Tidak apa apa bunda" jawabnya dengan senyuman kaku

🎀

Setelah merenung sambil menyantap makanan di dapur. Kini Mira berada diluar rumah, ia lebih memilih jalan jalan menikmati angin malam yang menerpa wajahnya.

Pada saat ini banyak sekali remaja seusianya yang keluar, ada yang sedang berpacaran, makan malam,atau hanya sekedar mencari suasana. Senang rasanya melihat suasana keceriaan malam. Meski ada banyak pasang mata yang menoleh ke arah Mira, membuat gadis dengan dress pink selutut itu tidak nyaman, walau dengan dress biasa saja namun tampilan Mira lebih mencolok dibandingkan dengan gadis lain.

Chalondra ChalyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang