Beberapa Jam Kemudian...
Hari telah menjelang malam, Mew yang tidak dapat lagi menahan nafsunya kini sedang menyetubuhi Gulf. Gulf hanya mengikuti perintah Mew ketika Mew memerintahkan Gulf untuk naik ke atas pangkuan Mew dan memasukkan junior Mew ke dalam lubang analnya.
"AGHH AAHH!!!" Teriak Gulf
"Pelan-pelan saja jika kau masih belum siap!!" Kata Mew
"Dapatkah aku memelukmu, Phi?" Tanya Gulf
"Hmmm, boleh." Kata Mew
Gulf sudah mengetahui kalau Mew mengidap penyakit Hiperseks sejak beberapa minggu yang lalu dari salah satu maid yang bekerja di rumah Mew, jadi dalam keadaan apapun Gulf harus siap melayani Mew. Walaupun di kondisi Gulf sedang sedih saat ini, Gulf harus siap karena dalam pikiran Gulf hanya inilah satu-satunya cara untuk membayar seluruh utang-utang Papanya. Gulf kini sedang mengalungkan kedua tangannya ke leher Mew dan menyandarkan tubuhnya pada tubuh Mew.
"Sssshhhh...." Desah Gulf yang mulai menggerakkan pinggangnya naik dan turun.
Ini sakit, ini sangat sakit. Gulf dan Mew melakukannya tanpa persiapan apapun. Bahkan hanya untuk memakai pelumas, Mew melupakan ketika nafsunya telah menguasai pikirannya sedangkan Gulf sedang kalut dalam kesedihan.
"Pelan-pelan saja!!" Kata Mew
"NGHH!! NGHH!!" Desah Gulf
Gulf menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Mew dan tiba-tiba saja menangis dalam diam. Mew yang merasakan basah di lehernya langsung membalas pelukan Gulf dan memeluk tubuh Gulf lalu mengusap punggungnya dengan lembut.
"Menangis lah sepuasnya!!" Kata Mew
"Hmmm..."
Gulf melampiaskan seluruh kesedihannya yang dia pendam selama beberapa hari ini dan mengeluarkannya hari ini. Gulf memeluk erat tubuh Mew, berharap Mew merasakan rasa sedihnya.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Beberapa Jam Kemudian...
Setelah melakukan kegiatan rutin mereka berdua, Mew kini sedang tidur sambil memeluk tubuh Gulf begitu pula dengan Gulf. Gulf tertidur sangat lelap di dalam pelukan Mew. Setelah malam ini, Gulf sangat berharap adanya perubahan di dalam hidupnya entah perubahan besar atau kecil itu tak masalah untuk Gulf.
"Apakah sangat sulit bagiku meminta permintaan kecil Tuhan? Apakah kebahagiaan adalah sesuatu yang mustahil bagiku?" Batin Gulf
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Beberapa Jam Kemudian...
Malam semakin larut, Gulf yang merasa sangat haus langsung terbangun dari tidurnya lalu melihat kearah jam dinding.
"Baru jam 2 pagi." Kata Gulf
Setelah melihat kearah jam dinding, Gulf langsung melihat ke samping kanannya. Gulf melihat suaminya yang masih tertidur dengan lelap sambil memeluknya. Gulf menyingkirkan tangan Mew yang sedang memeluknya lalu beranjak pergi ke dapur setelah memakai pakaiannya kembali. Gulf keluar dari kamar dan berjalan menuju kearah dapur.
"Sepi..." Batin Gulf sambil melihat ke sekeliling ruangan itu.
Setelah Gulf mengambil minuman di dapur, Gulf berjalan kembali ke kamarnya sambil meminum minumannya itu. Namun saat perjalanan kembali ke kamar tiba-tiba saja Gulf berhenti berjalan ketika melihat pintu keluar menuju halaman belakang rumah itu terbuka lebar. Gulf berjalan keluar dan melihat ternyata diluar sedang hujan deras.
"Hujan?" Kata Gulf
Tanpa sadar Gulf berjalan menuju ke tengah halaman belakang itu lalu duduk dan menekuk lutut dan memeluknya sambil menundukkan dan menyandarkan kepalanya di lututnya. Entah apa yang Gulf pikirkan saat itu, yang Gulf tau dia menyukai hujan. Dan ketika hujan turun saat Gulf merasa sedih, Gulf akan berada di tengah-tengah hujan dan membiarkannya basah karena hujan.
Keesokan Harinya..
Mew yang baru saja bangun langsung mencari seseorang yang seharusnya tidur di sampingnya. Mew menelfon beberapa Bodyguardnya untuk mencari keberadaan Gulf.
"Cepat cari keberadaan Gulf!!!" Kata Mew
"Baik Tuan..."
Salah satu Bodyguard Mew yang sedang mencari Gulf ke sekeliling rumah menemukan Gulf pingsan di halaman belakang setelah bermain hujan semalam langsung membawa Gulf ke kamar Mew. Mew yang melihat hal itu langsung merasa khawatir kepada Gulf.
"Gulf, apa yang terjadi kepadamu huh?" Tanya Mew kepada Gulf, " Apa yang terjadi kepada Gulf?" Tanyanya kepada Bodyguard itu.
"Melihat dari kondisinya sepertinya Tuan Gulf bermain hujan semalaman Tuan." Kata Bodyguard itu.
"Ada apa denganmu Gulf? Kenapa kau melakukan ini huh?" Tanya Mew
"....."
Mew meminta bantuan kepada Bodyguardnya itu untuk membantunya mengganti pakaian Gulf. Mew membuka sendiri pakaian Gulf sedangkan sang Bodyguard mengambilkan pakaian untuk Gulf dan juga handuk basah untuk mengusap tubuh Gulf.
"Aku akan membunuhmu jika kau menghilang lagi dari pandanganku Gulf!!" Kata Mew yang kini sedang mengusap tubuh Gulf.
Setelah Mew selesai mengganti pakaian Gulf, Mew kini mengusap lembut kepala Gulf. Kondisi suhu tubuh Gulf yang tinggi membuat Gulf kini Demam dan tanpa sadar mengigo di dalam tidurnya.
"Pa!! Ma!! Jangan tinggalkan Gulf na!! Gulf tidak punya siapa-siapa lagi!! Hiks.. Hiks..." Kata Gulf di dalam tidurnya sambil menangis.
"Gulf, bangunlah!! Ada aku disini!!" Kata Mew sambil memeluk tubuh Gulf
Mew memanggil dokter pribadinya untuk datang ke rumah dan menyuruhnya untuk memeriksa Gulf. Dokter itu memberikan beberapa obat dan juga menancapkan jarum infus di tangan Gulf. Setelah memeriksa Gulf, dokter itu langsung pergi. Mew kini sedang duduk tepat di samping Gulf sambil menunggu Gulf sadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Without You is Empty (END)
FanfictionGulf Kanawut yang terbiasa hidup dengan harta yang berlimpah harus jatuh ke jurang paling dalam kehidupan ketika mengetahui Ayahnya terlibat kasus korupsi dan pencucian uang. Gulf dipaksa harus bekerja untuk membayar semua utang-utang perusahaan nam...