Sam! (3)

7 0 0
                                    


"Sam!" Ketika aku keluar dari kamar mandi, terlihat Sani yang sudah duduk manis di kasur.

"Ck! Datang tanpa di undang, tiba - tiba sudah di kamar orang. Kamar itu privasi jangan suka masuk kamar orang sembarangan,"

"Lah elo nggak ngunci pintunya, ya gue masuk."

Ku hela nafas meredakan rasa jengah terhadap sikap dia. Aku masih terbawa perasaan atad apa yang terjadi tadi siang di sekolah. Lebih baik aku acuh saja dan mengambil handuk kecil dari balik pintu untuk menggosok rambutku yang masih basah.

"Lo mau nungguin gue ganti baju?" Kulirik Sani dari pantulan kaca lemari, dia tampak sedang memainkan bibir tipisnya sambil mengaca pada kamera handphone atau entah sedang mengumpulkan foto narsisnya di galeri.

"Emang di balik handuk di pinggang elo, nggak ada boxer?"

"Ini pertanyaan polos apa elo nafsu sama gue sih? Emang kenapa kalau gue pakai boxer apa tidak,"

"Kalau udah pakai boxer yaudah lo ganti baju aja dengan santai, ngapain lah gue nafsu sama elo, tidak ada yang belum pernah gue lihat. Kita kan sering mandi bareng dulu."

ASTAGA.........!!!!!! Aku tersulut emosi dengan kata "tidak nafsu sama elo."

"Lo makin kesini makin nggak waras ya? Elo itu cewek, dan omongan elo itu semakin hari semakin kayak cewek murahan tau nggak!"

Oh my God, tiba tiba aku sadar akan satu hal. Dadaku gemetar menyatakan apa yang aku fikirkan, "oh, lo udah nggak perawan?" Tanyaku dengan berdebar dan terbata.

Mulutnya menganga lebar dan terlihat hendak berdiri, "gue nggak nyangka lo bakal nuduh gue kayak gitu. Dan elo itu kenapa sih Sam, nggak pernah ngomong baik ke gue, selalu ada saja kalimat yang membuat gue tersinggung. Iya gue tahu gue banyak pacar ganti ganti, silahkan kalau elo mau nuduh gue pelacur juga silahkan."

Aku mengerjap melihat matanya yang berkaca-kaca, hidungnya kembang kempis.

"Sori," sahutku lirih.

"Lo selalu gitu, Sam. Lo maki gue lalu beberapa menit setelahnya lo chat gue bilang sori, tapi nanti lo bakal marah lagi ke gue, lo chat lagi dengan satu kata sori itu lagi, gitu terus Sam, dan hari ini gue sadar elo mau temanan sama gue cuman karena Mama elo. Elo di paksa sama beliau buat menemani gue yang memiliki hidup penuh kemalangan ini."

"Gue.."

"Udahlah! Sam yang terhormat dan perjaka, Sori, kalau gue udah ganggu hari-hari lo."

"San, ya gue emang masih perjaka dan bersumpah akan menjaga buat istri gue kelak,"  ku raih lengannya sebelum dia membuka pintu kamar.

"Mau bilang sori lagi, dan besuk lo bakal ngatain gue pelacur lagi?"

"Siapa sih yang ngatain elo pelacur, lo sendiri yang ngomong gitu."

Dia menghempaskan tangannya mencoba melepaskan peganganku, tapi aku semakin mencengkeramkan jariku disana.

"mulut lo pedas ke gue, tapi tangan lo selalu ..... udahlah! Gue nggak akan ganggu lo lagi."

Ah! Tangannya terlepas dari cengkeramanku. Dia berlalu dengan mengelus pergelangan dia. Pasti sakit karena perbuatanku.

"Lo berlebihan San, kan lo tinggal bilang aja asumsi gue salah." Aku mencoba berteriak. Assh! Arrghh! Fuck!

***
"Kenapa ngeliatin handphone terus dari tadi Sam? Gak biasanya kamu makan fokus ke hape terus."

"Mau makan apa mau hapean dulu? Pilih salah satu." Ternyata mereka tengah mengamatiku. Kami sedang makan malam bertiga.

"Makan dulu dihabiskan, baru nanti liatin hape lagi, by the way, nungguin chat siapa sih?" kata Mama.

"Sani gak ngabarin Mama?"

Aku tahu mereka saling berpandangan dan aku tahu apa yang mereka pikirkan makanya aku aku hanya melirik mereka sekilas saja.

"Seharian ini engga."

"Ooh."

Tepat ketika aku selesai menjawab ada deru motor besar dari depan, keningku berkerut dan kakiku otomatis berjalan ke arah jendela menyibakan gordyn untuk menampakan dua sejoli sedang mengobrol di jalanan depan rumah.

"Enrico lagi? Baru kemarin dia bilang putus.!" Desisku. Dadaku rasanya bergemuruh kembang kempis.

Tanpa pikir panjang aku membuka chat aku dengan Sani, ku ketikan sesuatu disana dengan mantap.

"Gue nyesel berteman sama elo! Silahkan kita saling menjauh satu sama lain!"

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

kumpulan cerita pendekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang