Dengan berbagai cara menyusahkan akhirnya Rose bisa membawa tubuh Yugyeom yang besar itu berbaring di kamarnya.Membopongnya saja sudah merepotkan apalagi harus membawanya sampai ke lantai atas tentu mustahil bagi Rose yang memiliki tubuh separuh lebih kecil dari Yugyeom. Jiwa mengomelnya tidak tertahankan sejak tadi akhirnya meledak juga.
Bagaimana tidak. Suaminya pulang dengan keadaan basah kuyup dan tubuh terlampau panas karena demam. "Kamu tuh kalau nggak bikin aku ribet sehari aja, bisa nggak sih?!"
Yugyeom yang terduduk di ranjang dengan thermometer di mulutnya, hanya diam dan tidak berani menjawab. Bukan keinginannya juga mobilnya mati hari ini, harusnya ia mengisi air aki tadi pagi tapi otaknya yang pelupa tidak bisa diandalkan.
"Aku nggak tahu kalau bakalan hujan deres. Dari tadi aku nunggu di mobil sampe reda, tapi kan tanggung tinggal dua kilo dari rumah, ya trabas aja." jawaban Yugyeom yang tidak memuaskan Rose mendapat tatapan sinis dari istrinya.
"Untung aja aku nggak punya penyakit jantung gara-gara kamu masuk rumah nggak pake aba-aba kaya gitu." Meski mengomel begitu Rose dengan rajin membantu Yugyeom untuk berganti baju dan meminum obat penurun demam.
"Besok kamu minta cuti ke kantor dua hari, aku tadi sudah telfon Lisa buat absen ngurusin suami sakit."
Diam-diam kuping Yugyeom memerah karena mendengar Rose menyebutnya sebagai suami. Ah, indanhnya kehidupan rumah tangga.
Suara keroyokan perut lapar terdengar memecah ketegangan. "Kamu belum makan? Bisa-bisany—"Dering telfon dari handphone Yugyeom membuat keduanya terdiam. Nama tidak asing muncul di layarnya dan itu terbaca oleh Rose.
'Naeun'
"Kamu tunggu sini aku mau masak bubur." Buru-buru Rose meninggalkan Yugyeom dikamarnya.
Hal itu menyadarkan dirinya kalau pernikahan kontrak mereka masih berlaku. Seharusnya dia menjaga batasnya tadi. Yugyeom punya kehidupan pribadi yang tidak boleh diusik olehnya.
"Halo?"
—
Rose mengetuk pintu kamarnya pelan, "Mas, buburnya sudah matang."Tidak segera mendapat sahutan Rose segera memegang handle pintu. Namun niatnya tertahan, Yugyeom sudah tertidur meringkuk dibawah selimut tebal. Rose menghampiri suaminya dan meletakan buburnya diatas nakas. Kalau sedang tidur begini, wajahnya benar-benar imut dan lugu. Kesan itu yang menghangatkan hatinya hari-hari.
Rose memutuskan untuk tidur di sofa depan. Jika tidur disamping Yugyeom, ia takut tertular demam. Kalau mereka berdua sakit siapa yang akan mengurusi?
Memang kamar Yugyeom diatas kosong. Tapi rasanya tidur dikasur sebesar itu tanpa Yugyeom akan sangat kedinginan.
—
Pukul 3 pagi Yugyeom terbangun. Badannya rasanya mau rontok dan kepalanya terasa berat seperti sehabis dihantam beton. Tangannya meraba-raba lampu tidur disamping lalu dinyalakan untuk memeriksa keadaan sekitar. Oh rupanya dia tertidur dikamar Rose, pantas saja kasurnya terasa sempit.
Setelah mengumpulkan nyawa selama 3 menit, Yugyeom baru menyadari kalau Rose tidak tidur disampingnya. Dimana anak itu? apa dia tidur diatas sendirian?
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Contract [KYG x PCY]
Fanfic"Kamu tinggal tanda tangan saja." "Apa ini? Kok pakai materai segala?" Starring: Kim Yugyeom & Park Chaeyoung (Rosé) Story & Plot: Inspired by "Wedding Agreement" movie (2018)