20. Second Chance

2.2K 319 135
                                    

Ibu penjaga penginapan beserta suaminya terkejut setengah mati tatkala mengetahui pemuda yang meminjam pisau padanya tadi, menggunakan pisau milik mereka untuk memotong urat nadi alih-alih untuk memotong tangkai-tangkai bunganya.

Lagi pula, Michael berbohong ketika mengatakan ingin meletakkan bunga-bunga di dalam vas pendek. Ia kan tidak punya vas. Secara tiba-tiba, sore itu Michael ingin membunuh dirinya. Tepatnya, ketika berjalan pulang dari toko bunga. Pikiran itu muncul begitu saja.

Sebenarnya, pikiran ingin mengakhiri hidup sudah sering menggoda batin Michael. Namun hari ini, ia bukan hanya berangan-angan, tapi merealisasikan.

Kini Michael sedang dilarikan ke rumah sakit terdekat, dengan darah yang terus keluar membasahi kain yang menutup lukanya. Kain yang mereka minta dari si penjaga penginapan.

Kaisar, membawa mobil Nyonyanya dengan tangan gemetar, akibat menahan khawatir serta amarah yang membuncah. Sesekali ia membunyikan klakson dengan geram, kesal dengan jalanan macet, kesal dengan apa yang harus menimpa Tuannya.

Ingin rasanya Kaisar berseru, "Nyonya puas?!" di depan wajah Irma.

Mati-matian Kaisar dan Ibunya berlaku baik pada Michael yang butuh perhatian lebih itu sejak dulu. Namun Irma, Mamanya sendiri, selalu menghancurkan semuanya secara tak sadar.

Sekali lagi ditegaskan, Irma menyayangi Michael. Hanya cara menghadapi 'gangguan' pada anaknya saja yang sangat salah.

Irma tak pernah terpikir membawa anaknya ke psikiater atau semacamnya, sebab merasa anaknya tidak gila, jadi tidak perlu. Hanya akan membuat malu saja jika ditanya, "Kenapa Michael sering ke psikiater? Gak waras, ya? Stress, ya? Kok orang kaya masih stress aja?" dan lain sebagainya.

Pada tahun pertama, Irma belum suka memarahi Michael. Namun tahun-tahun setelahnya, Irma mulai sering menyalahkan Michael atas sikap-sikapnya yang sudah berubah menjadi tempramen, kasar, brutal, dan juga sombong. Dan saat anxiety Michael datang, Irma akan menceramahi dan memarahi. Dan jika kesulitan berhenti, Michael akan ditampar dengan alasan supaya 'sadar'.

Pokoknya, segala hal yang sering terjadi pada Michael hanya karena salah Michael sendiri. Salahnya yang terlalu melankolis dan mendayu-dayu. Jadi yang harus dilakukan adalah, berhenti menjadi melankolis dan berhenti mendayu-dayu supaya tidak lagi selalu bergelimang dalam kesedihan. Seperti itu menurut Irma.

Tapi, apa?

Nyatanya, Michael sudah menjadi seseorang yang kasar, tempramen, angkuh, dan keras. Bukan seseorang yang suka mendayu-dayu seperti yang Mamanya selalu bilang.

Lalu, berhasil?

Tidak. Michael tetap saja berantakan.

Ya karena salah! Teorinya salah, solusinya juga pasti salah. Semua yang Irma katakan 'jalan keluar' adalah jalan buntu.

Michael itu butuh ditolong oleh seseorang, oleh sesuatu. Entahlah. Pokoknya dia butuh ditolong. Jangan menyuruhnya menghentikan sendiri, sebab ia tidak bisa. Ia sudah berusaha menolong dirinya, namun gagal, tidak bisa.

🌠⚡🌠⚡🌠

🌠⚡🌠⚡🌠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
UNSTABLE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang