fayy 270 views
13 Maret 2021
Seungzz
angst, romance, trauma, stranger to lovers, 5363 wordsa day with you
part 1
.
.Busan, Seungwoo merindukan tempat lahirnya dahulu. Dia sudah lelah berada di ibu kota untuk bekerja, sesekali dia ingin rehat sejenak untuk mengembalikan lagi energi nya yang telah terbuang demi sepeser uang.
Restaurant pinggir pantai yang dimiliki oleh Bibi nya menjadi tempat tujuan Seungwoo, dia rindu udang asam manis buatan Bibinya itu.
“Habiskan ya Seungwoo, ini Bibi khusus buatkan untuk mu” Bibi Han mengusap kepala Seungwoo.
“Akan ku habiskan, Bi. Tenang saja, tapi jika kurang aku bisa minta tambah kan?” kekehan dari keduanya lolos mengudara, menciptakan suasana hangat di meja yang menghadap pantai itu. Ngomong-ngomong ini sudah petang, pukul setengah lima sore. Perjalanan dari Seoul ke Busan ternyata memakan waktu cukup banyak.
Seungwoo mulai memakan udang asam manis itu dengan lahap, tak lupa dengan semangkuk nasi yang asap nya masih mengepul dari mangkok itu. Sedikit tersedak karena terlalu cepat makan, Seungwoo segera meraih cangkir yang ada di hadapannya lalu di isi air putih dan menenggak nya tak sabaran. Namun, ketika mata nya tak sengaja melihat ke luar jendela, dia melihat pemuda berambut agak panjang yang mentertawakan nya dari luar dan pergi berlalu. Seungwoo masih terpaku pada posisi nya memegang cangkir di depan wajahnya, dia sedang memproses apa yang sedang terjadi seolah yang berada di hadapannya menjadi slow motion.
“Cantik” gumam nya pelan.
“Siapa yang cantik?” tanya Bibi Han yang membuyarkan lamunan nya.
Seungwoo menggaruk tengkuk nya yang tak gatal “Ahh” Seungwoo menggeleng tak enak.
“Dia? lelaki yang sedang menaiki ayunan itu?” tanya Bibinya sekali lagi.
Seungwoo mengangguk pelan dan tersenyum malu hingga menghasilkan rona merah pada wajah nya yang putih pucat.
“Namanya Seungyoun, Cho Seungyoun” lanjut Bibinya “Jangan memanggil dia, dekati saja” lalu Bibi Han memberi Seungwoo notes kecil beserta pulpen “Sana” suruh nya.
Tanpa basa basi lagi, Seungwoo segera beranjak dari tempat duduk nya dan segera berjalan mendekati ayunan yang menghadap ke laut lepas dengan langit berwarna jingga.
Seungwoo sudah tiba di depan pemuda cantik itu, Seungwoo membungkukkan badannya tanda salam dan di jawab dengan anggukan dari pemuda itu.
“Hai, boleh... kenalan?” tanya Seungwoo namun tidak di gubris oleh pemuda itu. Pemuda itu hanya melihat ke arah nya dengan wajah bingung sambil memiringkan kepalanya. Seungwoo bodoh, dia sudah di beritahu oleh Bibinya dan sudah di bekali notes dan pulpen juga. Bodoh sekali.
“Ahh, maaf. Boleh kenalan?” tulisnya pada selembar notes berwarna ungu.
Pemuda itu pun mengeluarkan pulpen dan notes kecil dari saku celana sebelah kanan nya.
“Kau seperti nya bukan orang sini” tulis pemuda itu.
“Aku lahir disini, sesudah lulus sekolah menengah atas aku kuliah di Seoul dan bekerja di sana juga. Jadi, siapa nama mu?” sebenarnya menanyakan nama hanya basa basi, jika Seungyoun tau kalau Seungwoo mengetahui namanya bisa bisa pendekatannya gagal.
“Seungyoun” jawabnya singkat.
“Nama yang cantik ^^” Seungwoo memberi notes itu sembari tersenyum dengan menatap mata Seungyoun. Seungyoun pun tersenyum simpul menengadah ke arah Seungwoo.
Ketika Seungwoo akan menulis sesuatu lagi, tiba tiba tangan nya di tarik oleh Seungyoun yang memberi gestur gelengan ke arah nya dan memberi notes “Tidak usah di tulis, aku bisa mendengar” tulis Seungyoun. Seungwoo pun mengangguk paham dan duduk di ayunan sebelah Seungyoun.