Part 46 = Beberapa Fakta

6.2K 908 234
                                    

HAI-HAI SEMUANYA, AKU KEMBALI UP!!!

TERIMA KASIH ATAS KEANTUSIASAN KALIAN DALAM MENUNGGU CERITA INI. TRRHURA AKU WKWKWK

SEKARANG KITA AKAN SERIUS DULU. SEBAGIAN RASA KEPO KALIAN MUNGKIN AKAN TERJAWAB DI PART INI.

JADI RAMEIN SAMA KOMEN KALIAN DAN KALAU ADA YANG TYPO, MOHON MAAF







💙HAPPY READING💙
















Setelah makan siang selesai, Ava dan yang lainnya kini tengah berada di sebuah ruangan. Ruangan dengan nuansa abu-abu yang begitu luas dan mampu menampung jumlah sekitar lima puluh orang. ruangan itu juga memiliki fasilitas lengkap, semua tersedia di ruangan itu. Bagi yang belum pernah masuk ke dalam ruangan itu akan merasa takjub. Semua telah duduk di tempat masing-masing. Ava sendiri duduk sedikit jauh dengan Citra di dekatnya. Sejenak Ava menarik napas pelan.

"Apa yang ingin kamu tanyakan, Ben?" tanya Ava datar yang membuat suasana menjadi sedikit menegang.

"Sejauh apa lo mengetahui tentang gue?" tanya Ben yang membuat Ava menatapnya datar.

"Sejak pertama kali gue ketemu lo. Sejak itu gue tau kalau lo anak Pakde Rudy," jawab Ava yang membuat semuanya terkejut kecuali Tina.

"Bagaimana bisa?" tanya Ben dan Rudy bersamaan.

"Kalung, jawab Ava singkat. Sontak Rudy langsung memerhatikan kalung Ben dan seketika itu juga ia menegang.

"Ka—kalung itu," ucap Rudy.

"Ya, itu kalung yang diberikan Wildan pada saat Ben ulang tahun. Kalung itu sama seperti punya Ava," jawab Tina.

"Terus, kenapa kamu nggak kasih tau Pakde, Ava? Kamu tau betapa kehilangannya Pakde sama Bude kamu. Bahkan Budemu nyaris gila karena kehilangan Ben," ucap Rudy frustasi yang membuat Tama menepuk bahunya pelan.

"Tenang Rud, Ava pasti punya alasannya," ucap Tama.

"Apa? Apa alasanmu Ava?" tanya Rudy.

"Alasanya karena sahabat sialan Pakde, Aslan. Dia tau kalau Ben sama Tante Tina selamat dari kecelakaan itu. Jadi, dia terus mencari keberadaan mereka. Oleh sebab itu Tante Tina menghilangkan marga Wibowo dalam nama Ben dan itu juga menjadi alasan kenapa Tante Tina jarang keluar rumah walau dia tau jika beberapa waktu lalu Om memata-matai rumah mereka," jawab Ava yang membuat Rudy terdiam.

"Lalu kenapa lo tidak berusaha lebih jauh untuk menjelaskan kalau lo bukan pelaku yang nabrak Bunda Tina?" tanya Ben.

"Tante Tina ditabrak karena kami lengah. Kami tidak sadar jika ada orang yang mengawasi kami dan jadilah kecelakaan itu terjadi. Gue sengaja diam karena kalau gue bicara jujur nyawa lo dan Tante Tina yang akan jadi taruhannya," jawab Ava yang membuat Ben menyerit.

"Maksud lo?" tanya Ben bingung.

"Om Tama jelaskan," perintah Ava yang membuat semuanya menatap Tama.

"Aslan mulai curiga kalau kamu anak Rudy. Oleh karena itu Ava sengaja tidak memberitahukan fakta itu karena kalau sampai Aslan tau maka nyawa kamu dan istri Om akan melayang saat itu juga. Sebenarnya Om tau kalau istri Om dan kamu selamat dari kecelakaan itu. Tetapi, kalian tiba-tiba menghilang begitu saja yang membuat Om frustasi. Jadi, Om memilih berbohong pada Gavin dan Rama tentang kematian itu. Untungnya mereka percaya sebab mereka tidak ikut liburan pada saat itu," jawab Tama yang membuat semuanya terkejut dengan fakta ini.

Di Rebutin Dosen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang