15. Ayah sang bayi✓

2.3K 127 5
                                    

Hai semuanya, gimana kabar kalian?? semoga baik baik aja ya. Oh iya aku cuma mau bilang, cerita ini emang gak akan rutin up seperti kebanyakan cerita tapi aku janjikan ini pasti tamat✌️

Jangan lupa Vote yee sebelum baca, love you guys😘

_____________________

Jisoo saat ini sudah sampai di ruang rawat kakaknya, Sowon. Ia gugup untuk membuka pintu, Suho menyadari hal itu memegang pundak adiknya untuk menenangkannya. Setelah itu Jisoo dengan pelan membuka pintu. Dua pasang mata yang sedari tadi ada di sana langsung menoleh ke arah pintu.

Sebelum menatap Sowon, Jisoo bertatapan dengan papanya. Jisoo tidak tau harus bersikap seperti apa pada papanya itu, hubungan mereka sudah lama tidak baik.

" Jisoo..... " Panggil Sowon lirih. Ketiga orang itu pun kini menatap wanita yang tengah terbaring lemah dengan wajah pucatnya. Jisoo segera mendekati kakaknya, Sowon langsung menangis dan menarik pinggang Jisoo untuk ia rengkuh.

Suho dan Dong wook segera keluar dari ruangan itu untuk memberi ruang.

Jisoo pun mengusap ngusap pundak kakaknya yang tengah menangis hebat. " Jisoo....apa yang harus kakak lakukan ?? kakak benci anak ini hiks hiks " ucap Sowon dengan isakan tangisannya.

Jisoo langsung melepaskan dirinya ketika mendengar ucapan kakakknya itu. Sebagai seorang wanita penyayang anak kecil, Jisoo sedikit marah. Namun ia sadar jika keadaan kakaknya sangat terguncang.

" Kak....makhluk yang ada di perut kakak itu bukan kesialan kak. Itu malaikat yang dititip tuhan untuk kakak jaga, karena tuhan percaya jika kakak bisa menjaganya. Mengapa kakak berpikir untuk membencinya?? " ucap Jisoo mencoba memberi pengertian. Sowon pun menghentikan isak tangisnya dan menatap Jisoo dengan intens.

" Jisoo, kau bisa mengatakan itu karena bukan dirimu yang mengalaminya. KAKAK BENCI ANAK INI!!!! " Teriak Sowon, lalu kembali menangis. Jisoo pun memejamkan matanya untuk menstabilkan emosinya.

Tiba tiba pintu terbuka dengan keras. Jisoo dan Sowon pun sontak melihat siapa yang membuka pintu sekeras itu. Selanjutnya mereka membelalakkan matanya, Itu Jin di ikuti oleh kakak dan ayahnya juga ada Yeji di sana. Jisoo baru menyadari jika di rumah tadi ia memberitahu Sowon di rumah sakit. Ia pun merutuki kebodohannya.

Wajah Jin terlihat emosi, Yeji terlihat kecewa. Sowon pun menoleh ke arah lain, menghindari tatapan dari Jin. Jin pun berjalan mendekati Sowon, Jisoo berjalan mundur.

" Sowon, apa apaan ini?! kau---kau mengandung?!! " Matanya menyorot horor ke arah Sowon ketika bicara, siapa lagi jika bukan Jin.

" Apa ini alasanmu menolak-ku kemarin " Tanpa memikirkan situasi, Jin terus bicara secara frontal tanpa memikirkan ada istrinya di sana. Semua orang mengerti apa yang di bicarakan suaminya itu.

Mata Jisoo bergetar mendengar itu, Jin pasti melamar kakaknya. Air matanya akan keluar sebentar lagi tapi sebisa mungkin ia tahan.

Jin yang tak mendapat jawaban dari Sowon pun mencengkram kedua bahu wanita itu, meski itu hanya sesaat karena Suho langsung menepis tangannya.

" Jaga sikapmu " ucap Suho tajam, jujur ia tak terlalu suka dengan perilaku adik iparnya saat ini. Suho memperhatikan Jisoo yang menahan air matanya, suho tau itu.

" Katakan siapa ayah dari bayi itu " Tanya Jin pada Suho yang seketika membuat Jisoo terkejut. Berarti ia salah sangka, Jin bukan ayah dari anak yang di kandung kakaknya saat ini.

" Kami tidak tau, karena dia (Sowon) enggan memberitahu " jawab Suho sekenanya.

Jin yang sudah terlanjur kecewa pun langsung keluar dari ruangan yang menyesakkan dadanya, diikuti Yeji yang sedari tadi hanya diam, tak bisa di pungkiri ia juga kecewa.

" Aku benci anak ini " ucap Sowon dengan pandangan kosong. Semua yang ada di sana pun juga sedih dengan apa yang di alami Sowon. Terutama Dong wook, ia merasa bersalah karena telah memarahi putrinya cukup keras.

" Kakak, tolong jangan seperti ini " ucap Jisoo dengan suara bergetar. Ia takut jikalau kakaknya akan melakukan hal yang akan membahayakan janinnya, Jisoo tak mau itu terjadi.

" Aku benci anak ini " Racau Sowon lagi. Ketiga orang itu pun hanya bisa menghela nafas.

" Pa...papa pulanglah, biar aku yang menjaganya. Papa tak perlu khawatir " ucap Suho sambil memegang pundak papanya. Ia tau papanya khawatir.

" Pap----

Ucapan Dong wook terhenti karena seorang pria dengan stelan kantoran tanpa jas, memasuki ruangan itu dengan mendobrak pintu keras, tentu mereka langsung terkejut. Mereka pikir Jin kembali, namun hanya wajah pria yang tak di kenal. Apa ia tersesat.

Dong wook dan Suho menyerngitkan dahi bingung, sedangkan Sowon langsung terkejut melihat pria itu dan detik selanjutnya wajahnya terlihat marah. Jisoo melihat pria itu tampak  familiar.

" KAU!!! " teriak Sowon, ia ingin bangkit tapi langsung di tahan oleh Jisoo.

Pria yang tadinya masuk dengan membuat kehebohan itu langsung menuju wanita yang sedang terduduk di kasur rumah sakit. Ia menangkup lembut wajah sowon dengan kedua tangannya.

" Sowon dengarkan aku, aku--

" Pergi!!! Aku bilang PERGIII!!!! " Teriak Sowon kian keras. Suho pun langsung mencengkram bahu lelaki itu dan mendorongnya.

" Apa yang kau lakukan?! Siapa kau ?? " Bentak Suho.

" Kak...bawa pria ini pergi, bawa dia PERGIIIIII!! " Sowon dengan histeris berteriak gila. Jisoo pun memeluk kakaknya untuk menenangkannya.

Ia tampak mengingat ingat dimana pernah bertemu pria yang tampak akrab ini, dan mengapa kakaknya tampak sangat histeris. Ada yang tidak beres disini.

" Nak, siapapun dirimu lebih baik kau keluar dari sini. Jika tidak aku pasti akan memukulmu " Dong Wook akhirnya buka suara. Dia penasaran siapa pria ini, tapi melihat putrinya tampak ketakutan ia mengurungkan niatnya untuk bertanya siapa pria ini.

" Tuan, saya adalah ayah dari anak yang sedang di kandung putri anda "

" APA!! "

Teriak semua orang yang ada di ruangan itu, kecuali pria itu tentunya dan juga Sowon yang kini menatap pria itu dengan sengit.

Jisoo akhirnya sadar, lelaki ini adalah--

" Pria bunga!!! " Sahut Jisoo sambil menunjuk dengan jari telunjuknya dan mata yang membelalak kaget.

Ya ia tak tau namanya, ia hanya mengucapkan apa yang ada di otaknya. Lelaki ini adalah pria yang tak sengaja ia temui di toko bunga.

" Nama saya Lee Nam-joon " Ucap pria itu dengan nafas memburu.

"Tidak jangan dengarkan dia " Ucap Sowon dengan isakan.

Suho tanpa aba aba pun langsung melayangkan pukulan ke wajah pria yang baru saja mengaku. Pria itu pun tersungkur dan mengeluarkan darah di sudut bibirnya.

Dong Wook yang geram juga menampar pria yang di ketahui bernama Lee Nam-joon.

________________

Terima kasih yang sudah mampir, semoga kalian suka ya sama cerita yang gaje ini wkwkwk.

Komen dong guys, aku seneng banget kalo kalian komen.

To be continued.

If I Leave You✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang