PART : VII

2.4K 187 7
                                    

Hore! Update cepet, makasih ya ternyata banyak yang vote ㅋㅋㅋ sekarang udah 15 vote loh biasanya sebulan baru dapet 15 vote wkwk

Dan oh aku tegasin ya, ini tuh murni imajinasi aku sendiri.

Follow dulu napa 🤭

...

"Jangan!"

"Jangan! Kumohon jangan!"

"BERHENTI!!!"

HAH!

Baekhyun menghela napas, menyeka keringat yang turun dari dahinya. Pakaiannya basah oleh keringat, juga kain basah yang terjatuh dari dahinya.

Baekhyun menoleh saat mendengar napas cepat di sampingnya, perempuan dengan gaun tidur yang membawa boneka kesayangannya.

"Pa?"

"Eum? Apa sayang?" Baekhyun tersenyum kecil, mengisyaratkan agar Seungwan naik ke tempat tidurnya.

"Wan-ah mendengar papa berteriak tadi," katanya dengan khawatir. Baekhyun menunduk sedih, mimpi buruk itu selalu menghantuinya saat dia sedang lemah seperti ini. Itu hanya masa lalu, tapi masa lalu buruk itu terus mengikutinya.

"Papa mimpi buruk," bisiknya pelan. Tangannya membenahi kasur agar bisa di tempati oleh anaknya.

"Wan-ah disini, Wan-ah akan melindungi papa dari mimpi buruk," katanya. Baekhyun tersenyum kecil melihat anak itu yang terlihat khawatir juga bibirnya yang cemberut.

"Ayo, Papa harus istirahat lagi," lanjutnya. Baekhyun mengangguk tak sanggup membantah.

Seungwan tidur dalam pelukan hangat Baekhyun, menyandarkan kepalanya di dada bidang Papanya. Dengan nyaman mendengarkan detak jantung lelaki itu, Seungwan suka mendengarnya.

"Dimana Chanyeol?" untuk beberapa saat Baekhyun melupakan bahwa putrinya sudah menikah dengan lelaki bermarga Park itu.

"Tidur," jawabnya santai. Baekhyun mengerutkan kening, tak seharusnya Seungwan tidur di kamarnya kan.

"Wan-ah tidur dengan Chanyeol saja ya," bujuk Baekhyun agar perempuan itu mau pindah. Maya putri kecilnya sudah menutup, pertanda anak itu sudah tidur tapi Baekhyun tak mau menyerah.

"Pa, Wan-ah ingin menjaga papa," katanya dengan sedih. Mengapa Papanya selalu memaksanya seperti ini, padahal Wan-ah juga tak mau berpisah dengan papa.

"Tapi..." Belum sempat Baekhyun berucap, Seungwan sudah menutup bibir Baekhyun menggunakan tangannya.

"Wan-ah ngantuk," rengeknya. "Ayo, tepuk-tepuk!" lanjutnya lagi, tak lupa mengarahkan tangan Baekhyun pada kepalanya.

Baekhyun mau tak mau hanya menuruti keinginan anaknya itu, dia tak ada pilihan. "Untuk terakhir kalinya," bisik Baekhyun pelan.

Bersamaan dengan angin dingin yang berhembus, Baekhyun terlelap kembali. Memeluk putri kecilnya dengan erat, tak ingin melepaskan.

Dia hanya memiliki Seungwan.

....

Kondisi Baekhyun sudah membaik, hingga dia bisa memasak dengan lincahnya. Menyiapkan masakan untuk Seungwan dan Chanyeol.

"Pagi!" sapanya dengan riang pada anak Adam dan Hawa itu. Chanyeol terlihat dengan pakaian santainya, begitu juga dengan Seungwan. Bagus sepertinya dua anak itu tak punya rencana untuk keluar, Baekhyun bisa dengan mudah mengatur rencananya.

"Pagi! jawab mereka kompak. Chanyeol mengerutkan kening melihat sikap mertuanya itu, tidak seperti biasanya. Aneh sekali, dia menyapa dengan nada riangnya.

"Ayo, duduklah, makan ini," katanya dengan semangat menyodorkan makanan favorite mereka berdua.

"Ada apa Chanyeol?" Lihat, dia bahkan menegur Chanyeol. Baekhyun menegur karena melihat anak itu terus melamun menatap makanan dihadapannya. Chanyeol menggeleng pelan, mungkin ini hanya perasaannya saja.

"Bagaimana kondisi papa?" Baekhyun mengangguk senang, mengatakan bahwa kondisinya sudah membaik. Dia juga meminta maaf karena membuat anak itu kaget dengan tingkahnya, tapi dia tidak mengatakan mengapa itu semua bisa terjadi.

Selesai dengan sarapannya Baekhyun bersiap untuk bekerja, pekerjaannya pasti sudah menumpuk. Dia mengusap dadanya yang terasa sesak, matanya yang terasa perih, ini semua demi kebaikan mereka bersama kan.

"Wan-ah, papa berangkat ya sayang," pamitnya perempuan itu tersenyum kecil, merasakan aura aneh mengelilingi Papanya.

"Ah, ya, papa akan pulang malam, jadi sebaiknya kita makan malam di luar saja Hmm?" Anak itu mengangguk patuh. Seungwan juga rindu makan di luar, bosan dengan makanan rumahan.

"Nanti Papa akan mengirimkan alamatnya pada kalian," katanya dengan tenang. "Ah, dan juga ada sesuatu yang ingin papa perlihatkan pada kalian." lanjutnya dengan senang.

Baekhyun mengusap surai lembut Seungwan sebelum pergi dari rumahnya, membiarkan Seungwan dan Chanyeol agar mereka memiliki waktu bersama.

"Ini yang terbaik kan?" bisiknya lagi.

TBC

HALLO!

Seneng banget ih, banyak yang baca dan vote juga 😭 makasih banyak loh yah, maaf cerita aku abal-abal.

Nih, aku kasih chapter pendek dulu ya ehe

Papa Mertua | CHANBAEK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang